Laman

Senin, 20 Juli 2015

Vengeance (Part 1)




















Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.


Author: Chintami
Title: Vengeance
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun,
Genre: Sad, Romantic, NC-18, Kekerasan(?)

“dapatkan gadis itu segera” ucap seorang pria tampan dan dingin itu ke beberapa anak buahnya. Tampak pria itu meremas foto yang berada di tangannya. “akan kuhancurkan dirimu seperti ayahmu menghancurkan keluargaku” ucapnya kepada dirinya sendiri.

Setelah menunggu beberapa jam, tampak anak buah yang disuruh pria tadi kembali dengan menyeret seorang gadis yang sedari tadi meronta, meminta untuk dilepaskan.
“good” ucap pria itu lalu tersenyum jahat kearah gadis itu. gadis yang berada didepannya hanya bisa ketakutan dengan pandangan dan senyuman pria yang berada di depannya.
“kau tau alasan kenapa aku menyuruh mereka membawamu kemari nona?” ucap pria itu sambil mengangkat dagu gadis cantik itu.
“ak.. aku tidak tahu tuan” ucapnya terbata-bata karna ketakutan.
“itu karna kesalahan masa lalu orang tua mu yang brengsek itu, dan kau disini untuk membayar perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan ayahmu kepada keluargaku” dengan kasar pria itu mencium paksa gadis itu. lumatan-lumatan kasar dari pria itu berhasil membuat bibir gadis itu berdarah. “bawa dia ke kamarku dan ikat dia, jangan sampai dia lari” ucap pria itu lalu pergi dari ruangan kerjanya.
Senyuman jahat terukir di wajah tampannya itu, sesosok kim sang bum, pengusaha terkaya dan terkenal dingin itu berlalu dari ruangan nya.

KIM SO EUN POV

Apa yang akan dilakukan pria itu terhadapku? Ya Tuhan.. aku sungguh takut. Apa yang telah dilakukan orang tua ku terhadap keluarganya? Tanyaku dalam hati

PRANGG.. terdengar suara pecahan kaca yang kuat dari luar sana lalu disusul oleh suara langkah kaki seseorang yang semakin terdengar. Pintu tersebut dibuka dengan kasar oleh pria yang tadi telah menciumku dengan kasarnya. Sekarang apa lagi yang akan dilakukan?. Pria tersebut berjalan semakin dekat kearahku lalu mulai membisikkan kata-kata ditelingaku yang membuat aku semakin ketakutan... “waktunya bermain sayang” ujarnya lalu disusul dengan jilatan ringan ditelingaku.

Dengan satu sentakan, baju yang kukenakan telah menjadi kain-kain yang tidak beraturan lagi. “ku mohon jangan lakukan ini Tuan” tangisku pecah ketika aku tahu dia akan memperkosaku, apalagi dengan status aku yang masih pelajar kelas 2 SMA. aku takut jika aku akan mengandung benih dari pria ini dan aku akan dikeluarkan dari sekolahku.

Bukan memperdulikanku, dia malah semakin ganasnya melepaskan kain-kain yang masih melekat di diriku. Setelah diriku telah polos tanpa sehelai benang pun, dia memandangi tubuhku dengan liarnya. Aku yang dalam keadaan terikat di atas ranjangnya hanya dapat menangis dan memohon agar dia menghentikan perbuatannya. Sekarang yang dapat aku lakukan hanya menangis dan memikirkan masa depanku setelah ini. semua telah hancur..

*****

Matahari pagi menerobos melewati jendela besar kamar pria ini. pria yang telah menghancurkan masa depanku, menghancurkan diriku, sekarang malah tidur dengan nyenyaknya disampingku. Aku pandangi setiap sudut kamar pria ini, kamar yang besar dan sangat rapi, mungkin kamar dirinya beberapa kali lipat lebih besar dari kamarku. Dia pasti pria yang sangat kaya. Pandanganku terhenti pada pria yang berada di sampingku,Ku pandangi pria ini..

dirinya sangat tenang ketika tidur seperti sekarang, seperti seorang malaikat, sangat sempurna.
“apa sudah puas memandangiku?” suara berat itu keluar dari mulut pria yang berada disampingku, yang membuatku langsung mengalihkan pandanganku kearah jendela kamarnya.
“bagaimana semalam? Apa kau lelah? Sungguh malam yang luar biasa, erangan-erangan yang keluar dari bibirmu seperti membuat diriku kecanduan dan menginginkan lagi dan lagi, tapi sekarang aku harus berangkat kerja, jika aku melakukan “itu” lagi kedirimu, aku yakin aku akan terlambat ke kantor”
Kata-kata yang keluar dari bibir pria tersebut seakan menusuk hatiku, mengingat kembali apa yang telah dilakukannya semalam ke diriku.
“aku akan menyuruh bibi Lim untuk membersihkan dirimu dan menyiapkan sarapan untukmu, makanlah yang banyak supaya setelah aku pulang kerja, kau memiliki tenaga untuk kita bermain lagi” bisiknya di telingaku.


TBC....