Laman

Selasa, 27 Agustus 2013

My Ugly BoyFriend Part 5 End

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: My Ugly BoyFriend Part 5 End
Genre: Friendship, Romantic
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


Kyaaaaaa… teriak siswi-siswi disekolahku.
“hei moon geun young, heboh sekali mereka, emangnya ada apa disana?”tanyaku kepada moon geung young.
“lihat saja sendiri.. kau pasti bakal terkejut”

Aku berjalan kearah kerumunan siswi-siswi.
“YAA.. minggir” teriakku.
Ketika aku lihat apa yang daritadi mereka ributkan. Aku sendiri terkejut. Mereka berteriak-teriak histeris karna kim bum.
“YAA.. dia milikku” kataku langsung menarik tangan kim bum menghindari gadis-gadis gila itu.

Sial.. ketika kim bum masih jelek-jeleknya, semua gadis disini malah menghina kim bum. Sedangkan sekarang mereka malah memperebutkan kim bum.
Karena aku yang mengubah penampilan kim bum, jadi kim bum adalah milikku.

Bel Lonceng tanda masuk berbunyi..
Aku dan kim bum masuk kedalam kelas. Gadis-gadis kecentilan itu masih saja mengejar kim bum, sungguh mengesalkan.
“YAA KIM BUM.. kenapa kau pasang wajah seperti itu? kau mau menggoda seluruh siswi disekolah ini heoh?” tanyaku emosi.
“so eun? kau kenapa? Kau kelihatan emosi sekali.. dari dulu wajahku memang seperti itu dan aku akan tersenyum kepada setiap orang”

Mendengar jawaban kim bum malah membuatku semakin emosi. Aku memutuskan untuk tidak berbicara dengan kim bum disepanjang pelajaran.
Aku juga tidak mengerti dengan diriku sendiri.. kenapa aku bisa sangat kesal? Tapi kim bum bisa seperti sekarang ini juga karna aku. Mereka yang pernah menghina kim bum tidak pantas mengejar-ngejar kim bum seperti itu.

“so eun ahh? Kau kenapa? Kenapa kau tiba-tiba jadi cuek seperti ini”
“tidak tahu” jawabku cuek.
“kau marah denganku so eun ahh?”
“pikir aja sendiri” jawabku.
“besok adalah hari kasih sayang.. jadi jangan marah-marah dong”
“emang apa hubungannya? Sudahlah.. aku lagi malas mau ngomong denganmu” kataku langsung pergi.

Setelah aku pergi, gadis-gadis kecentilan itu datang ketempat kim bum lagi. Aaiisshh.. kesall lihat mereka, kalau tahu bakal seperti ini, aku tidak akan pernah mau mengubah penampilan kim bum.

*****

Keesokannya..
Tanggal 14 Februari.. ya, hari ini adalah hari kasih sayang. Tapi aku masih tidak berbicara dengan kim bum.
Ada yang aneh ketika aku marah dan tidak berbicara dengan kim bum.
Aku berjalan lemah kekelas dan seperti dugaanku, gadis-gadis itu masih mengejar-ngejar kim bum.
Yang membuat aku sangat emosi, gadis-gadis itu memberikan kim bum coklat dan berbagai hadiah lalu mencium pipi kim bum.

Aku sampai di mejaku dan langsung membanting tasku. Mereka yang melihat aku langsung pergi sambil berbisik-bisik satu sama lain dan dengan pandangan tidak suka.
“annyeong so eun ahh” sapa kim bum sambil tersenyum.
Aku melihat kearah kim bum sebentar lalu mengalihkan pandanganku kearah lain.

“ini untukmu” katanya sambil menyodorkan sebuah kotak kecil kearahku.
Aku membuka kotak itu dan isinya sebuah kaca mata besar?? Apa ini..? dasar gila.. kenapa dia memberiku sebuah kaca mata besar seperti ini?.
“aku tahu kau cemburu melihatku dikelilingi gadis-gadis itu”
“terus, urusannya dengan kamu apaan?”

Dia menurunkan kaca mata yang aku beli untuknya lalu memakai kaca mata besar itu lagi. Aku hanya bingung dengan sikapnya.
“aku mau jadi kim bum yang jelek lagi asal kau jangan marah denganku lagi dan jangan bersikap cuek seperti ini lagi”
Aku hanya tertegun mendengar perkataannya.
“aku menyukaimu so eun ahh”
“ini aku buat khusus untukmu…” kata kim bum lalu memberikan aku sebuah bunga yang tertata rapi.
“aku yang menyusun bunga ini untukmu.. karena kau adalah orang special bagiku jadi aku menyusun sendiri, kalau langsung beli dari toko itu terasa tidak special”

Aku menerima bunganya dan mencium bunganya sebentar. Aku tersenyum kepada kim bum. Kim bum mencium keningku sebentar, lalu terdengar suara teriakan-teriakan dan tepukan tangan dari anak-anak kelasku.
“my ugly boy.. tetaplah menjadi seperti ini, arrasseo?”
“waeyo? Kau mau pacarmu dibilang jelek oleh orang-orang?”
“biarin.. yang penting tidak ada yang rebutin kau dari aku.. weekss” kataku sambil menjulurkan lidah.
“hahaha.. jadi kau mau jadi yeojachingu cowo jelek seperti aku ini?”tanya kim bum
Aku mengangguk mantap lalu kim bum memelukku. Anak-anak kelasku semakin ribut ketika melihat kami yang berpelukan.


The End

Puisi "Terima Kasih Ibu Atas Pengorbananmu"

Terima Kasih Ibu Atas Pengorbananmu

Ibu.. sembilan bulan sepuluh hari engkau mengandungku..
selama sembilan bulan sepuluh hari engkau merasa kesusahan ketika mengandungku..
Engkau memperjuangkan nyawamu demi melahirkanku
kesakitan demi kesakitan.. tetapi engkau tetap bertahan demi diriku

Kini anakmu sudah dewasa..
kebaikan-kebaikanmu malah dibalas sikap tidak baik dari diriku..
Tetapi dirimu tetap tulus mencintaiku
tiada pernah engkau menyimpan rasa dendam...
senyuman-senyuman tulus selalu kau berikan  padaku

Engkau tiada pernah takut akan susah demi diriku..
tanganmu yang hangat dan lembut selalu kau belai wajahku, memelukku ketika aku merasa sedih dan ada masalah.
cintamu sungguh luar biasa
dari mengandungku, melahirkanku, hingga membesarkanku sampai aku bisa seperti sekarang ini
terima kasih ibu.......


For: My Mom <3
By: Chintami (Mediyanti Christin)

Senin, 26 Agustus 2013

Puisi "My BestFriend"























Being able to know you is a joy for me
Being your best friend is a my luck
We're destined each other by fate
But we chose friendship for ourselves

Trouble and trouble, we face 'em together
You know how many my flaws
But you've never given up on me
You always gimme advise, which I ignore
Your hug always gives me power
You always give a shoulder for me to lean on
Being your best friend is greatest happiness I ever had
Thank you, my best pal
 
For: Thecun (My BestFriend) 
By: Chintami (Mediyanti Christin)

Breaking Dawn Part 15 (Bumsso Version)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking Dawn Part 15 (Bumsso Version)
Genre: Romantic
Cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hee ( Esme), So Seung Hoon (Carlisle).


Aku menggeleng-geleng kepala, pusing. Ingatanku kembali kepada Kim Tae Heed an Ji Yeon, vampire tidak bisa mempunyai seorang anak. Kalau itu mungkin, Ji Yeon pasti sudah menemukan caranya untuk mempunyai seorang anak (Dicerita, Ji Yeon Vampir yang gila anak karna tidak dapat mempunyai anak).
Sebenarnya ada bedanya, tentu saja Ji Yeon tidak dapat mempunyai anak karena tubuhnya sudah membeku untuk selamanya pada saat dia beralih dari manusia ke vampire. Padahal tubuh wanita manusia harus berubah saat dia mengandung. Perubahan konstan. Sementara tubuh Ji Yeon tidak berubah.

Tapi tubuhku bisa, tubuhku berubah. kusentuh gundukan diperutku yang kemarin tidak ada. Dan tubuh pria bisa dibilang sama mulai pubertas hingga meninggal. Kaum pria tidak mempunyai batasan kapan mereka bisa punya anak dan kapan siklus subur mereka.

Sebagian pemikiranku memilah-milah berbagai fakta, ingatan dan spekulasi. Aku tidak mampu menggerakkan bibir untuk berbicara walaupun aku ingin meminta kim bum agar dia bersedia menjelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi.  Aku perlu kembali ketempat dia duduk, menyentuhnya, tapi tubuhku menolak mengikuti instruksi. Aku hanya bisa menatap mataku yang shock didalam cermin, jari-jariku dengan hati-hati menekan gundukan yang berada diperutku.

Yang membuat segalanya berubah adalah ada sesuatu yang kecil dan pelan menonjok tanganku dari dalam tubuhku.

Detik itu juga telepon kim bum berbunyi, nyaring dan mendesak. Telepon bordering berkali-kali. Aku berusaha mengenyahkan suara itu dari pikiranku sementara menekankan jari-jariku ke perut, menunggu. Di cermin ekspresiku tidak lagi keheranan, tapi penasaran. Aku nyaris tidak menyadari ketika air mataku jatuh ke pipiku.

Telepon terus bordering. Aku berharap kim bum mengangkatnya, ini moment besar bagiku. Mungkin yang terbesar sepanjang hidupku.

Kringgg kringgg kringgg

Akhirnya kejengkelanku memuncak. Aku mengambil ponselku lalu mengangkatnya. Sebelum mengangkat aku dapat melihat siapa yang menelepon dan dapat menebak kenapa dia menelepon.
“hai shin hye” kataku. Suaraku tidak lebih baik dari sebelumnya. Aku berdeham-deham.
“so eun? so eun? kau baik-baik saja?”tanyanya.
“ne.. ada So Seung Hoon tidak?”
“ada, memangnya ada apa?”
“aku belum… 100% yakin” kataku.
“apa kim bum baik-baik saja?”tanya shin hye was was. Di telepon dapat aku dengar suara shin hye yang memanggil Seung Hoon.
“so eun, apa yang terjadi? Barusan aku melihattt….” Kata shin hye tapi aku langsung memotong perkataan shin hye.
“apa yang kau lihat?”tanyaku penasaran.
Shin hye tidak menjawab “ini Seung hoon” kata seung hoon tiba-tiba.
“so eun.. ini Seung Hoon, ada apa?”tanya seung hoon appa kim bum (Appa kim bum seorang dokter).


TBC.....

My Ugly BoyFriend Part 4

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: My Ugly BoyFriend Part 4
Genre: Friendship, Romantic
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


“bum.. kau ada waktu?” tanyaku.
“a.. ada, emangnya ada apa so eun?” tanya kim bum.
“aku ingin membawa kau ke suatu tempat sehabis pulang sekolah ini, bagaimana? Apa kau bisa?” tanyaku sambil memakan rotiku.
“bisa sih.. tapi bagaimana kita perginya?” tanya kim bum bingung.
“tentu saja pakai mobilku bum”
“bagaimana dengan sepedaku?” tanya kim bum.
“aishh.. itu gampang, aku akan menyuruh orang untuk mengurus sepedamu dan mengantarkannya kerumahmu”

*****

Sehabis pulang sekolah, aku membawa kim bum ke mall. aku tidak mau kim bum terus dihina sama orang-orang disekolah, jadi aku mau mencoba mengganti style nya.
Aku menghentikan mobilku di sebuah mall yang sangat besar. Mall milik Appa ku.
Aku membawa kim bum kedalam. Aku mulai memilih-milih pakaian yang cocok digunakan buat kim bum. Aku menyuruhnya untuk mencoba semua pakaian yang aku pilih untuknya. Dan waktu kim bum keluar menggunakan sebuah Jas berwarna hitam, dia sungguh tampak gagah dan keren. Aku sedikit terpesona dengan kim bum.

Setelah itu aku mulai membawanya ke salon paling baik yang berada di mall ini. aku menyuruh orang untuk merapikan rambut kim bum yang tidak beraturan atau tidak bermodel ini. setelah selesai di rapikan, aku langsung menarik kim bum ke tempat terakhir, yaitu ke Optik. Aku dan kim bum sekarang berada di Optik yang paling terkenal, Optik yang biasa dikunjungi oleh artis-artis di korea.

Aku memilih kaca mata untuk kim bum karena sedari tadi kim bum masih menggunakan Kaca matanya yang pecah. Aku mengambil sebuah kaca mata lalu menyuruh kim bum memakainya. Kim Bum beberapa kali mencoba kaca mata dan pilihan terakhir yang aku pilih untuk kim bum adalah kaca mata berwarna putih. Bentuk kaca mata itu lebih kecil atau tipis, berbeda dengan kaca mata kim bum yang sebelumnya, tebal dan besar itu. sebenarnya aku menyuruh kim bum untuk menggunakan Softlens tapi karna kim bum tidak mengerti cara memakainya jadi aku memilihkannya kaca mata saja.

Kim Bum terkejut ketika melihat harga yang tertera di kaca mata itu. wajah kim bum sangat lucu, karena kaget, mulut kim bum terbuka dan membentuk huruf O.

“so eun ahh? Lihat ini.. lihat” kata kim bum sambil memperlihatkan harga kaca matanya.
“wae? Ada yang salah?” tanyaku pura-pura bodoh.
“harganya 150 juta, kaca mataku aja harganya Cuma 1 juta dan itu menurutku sudah mahal sekali”
“Kim bum ahh.. beda dong harga kaca matamu dengan kaca mata ini, kaca mata yang sekarang kau pegang itu sedang terkenalnya dan banyak digunakan oleh artis-artis terkenal, jadi tentu saja harganya sangat jauh beda”
“kau sudah mengeluarkan banyak uang so eun, dari baju yang sekarang aku pakai, rambutku dan sekarang kaca mata ini”
“uang segitu tidak ada apa-apa bum, daripada kau dihina terus sama teman-teman disekolah? Emangnya kamu mau? Lagian penghasilan kami lebih-lebih dari ini jadi tenang saja bum, aku tidak mungkin jatuh miskin Cuma karna membelikan kau beberapa barang saja”

Kim bum hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. aku hanya tertawa melihat sikap kim bum yang tampak polos. Tidak terasa hampir jam 8 malam. Aku segera mengantarkan kim bum pulang kerumahnya menggunakan mobilku.

“bum ahh sudah sampai” kataku ketika kami sudah sampai dirumah kim bum.
“oh iya.. aku pulang dulu ya”
“tunggu bentar bum” kataku sambil memegang tangan kim bum.
“ada apa so eun ah?”
“besok waktu kamu kesekolah, ingat.. jangan memakai celana sekolahmu sampai di perut, pakai dibatas pinggul atau seperti murid lainnya dan pakai kaca mata yang aku belikan untukmu tadi, arrasseo?”
“ne.. gomawo so eun ahh, kau sangat peduli sama aku”
“bum ahh.. tunggu sebentar lagi.. aku ingin mengubah sikapmu seperti namja lainnya” kataku yang tiba-tiba mendapat ide aneh.

Kim bum tampak bingung dengan perkataanku tadi.
“dekatkan wajahmu kesini bum” kataku.
Dia menurut begitu saja perkataanku. Aku tersenyum sekilas lalu mendekatkan wajahku ke wajahnya. Aku mencium bibirnya sekilas. Aku bisa merasakan kalau kim bum sangat terkejut dengan perbuatanku. Aku mulai melumat bibir kim bum tapi tidak ada balasan darinya.

“sepertinya kau belum pernah berciuman” sindirku.
“ne.. I ini adalah pertama kalinya” katanya masih dalam keadaan terkejut.
“santay aja bum, namja lainnya biasa melakukan hal seperti ini dengan seorang wanita”

Kim bum mengangguk sebentar lalu dia menatap mataku. Tiba-tiba saja kim bum menarik tanganku kearahnya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku dengan agak cepat, alhasil kepalaku malah membentur kuat kepala kim bum.

“YAA..” teriakku.
“mianhae.. mianhae” kata kim bum.
“Keluar kau sekarang” kataku emosi sambil mengelus jidatku yang terbentur kepala kim bum tadi.

Kim bum langsung berlari keluar dari mobilku dan masuk kedalam rumahnya. Aku ingin marah tapi malah tidak bisa. Malahan aku malah ketawa melihat sikap dia. Aku tahu dia tadi mau ngapain. Dia pasti mau menciumku lagi tapi malah kebentur kepala aku karena saking gugupnya dia.



TBC......

My Ugly BoyFriend Part 3

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: My Ugly BoyFriend Part 3
Genre: Friendship, Romantic
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


Aku memakan Ice Creamku sambil berjalan melewati sebuah aula yang lagi di renovasi di sekolahku. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kim bum.
“so eun awass” teriak kim bum.
Sejurus kemudian kim bum sudah memelukku tapi lebih tepat di bilang melindungiku.
Tapi kemudian kim bum terjatuh pingsan dan di sebelahnya ada sebuah batu bata.

“mianhae.. mianhae.. aku tidak sengaja menjatuhkan batu bata itu..” kata tukang itu.
“kim bum sadarlah… kim bum” teriakku.

Tukang itu lalu membawa kim bum ke UKS sekolah. Selama kim bum pingsan, aku di UKS menunggu dia sadar. Aku begitu merasa bersalah kepada kim bum. Di kelas kadang aku sering berlaku tidak baik sama dia tapi dia malah menolongku. Aku berjanji.. untuk menebus semuanya, mulai sekarang aku akan berusaha bersikap baik dan melindunginya (tidak terbalik tuh? Kekeke).

Kim bum sudah sadar.
“aku dimana?”tanya’nya.
“kau di uks sekarang bum” kataku.
“dimana kaca mataku?” tanya kim bum.
“ini” kataku sambil memberikannya kaca matanya.

Dia bangkit dari tempat tidur di UKS lalu memakai kacamatanya kembali. Aku memerhatikan wajah kim bum. Ternyata dia tidak seburuk yang aku pikirkan dulu.
“bum.. sebentar” kataku.
Aku melepaskan kaca mata kim bum yang besar lalu melihat wajahnya. Dia tampak tampan jika tidak menggunakan kaca matanya yang super besar itu.
“kau tampak tampan bum kalau tidak menggunakan kaca mata ini” kataku jujur.
“tapi mianhae.. aku tidak dapat melihat jika tidak menggunakan kaca mataku” katanya lalu mengambil kaca matanya dari tanganku dan memakai nya kembali
“sekarang sudah ganti pelajaran.. ayo kita masuk” ajak kim bum.
“ne” kataku.

Aku dan kim bum kembali kekelas. Seluruh isi kelas melihat kearah kami. tiba-tiba aku merasa malu, aku langsung berlari ke tempat dudukku yang disusul kim bum di belakangku.
“mianhae kami baru masuk bu” kata kim bum lalu menunduk memberi hormat ke bu tae hee.
“tidak apa-apa bum” kata bu tae hee.

Kami sekarang sedang belajar bahasa inggris. Aku sungguh benci pelajaran itu. aku benar-benar tidak menguasai vocab dan rumus-rumus bahasa inggris.
Kim bum yang tau aku kesusahan mengerjakan tugas bahasa inggris lalu memberikan bukunya yang sudah dia isi ke aku. Aku melihat kearahnya dan dia tersenyum.
Aku tersenyum juga lalu segera mencatat jawaban kim bum.
“bum ahh.. sepertinya kau sangat pandai dalam pelajaran bahasa inggris” kataku sambil mencatat jawabannya.
“hehe.. sedikit.. ini dulu sering aku pelajari”
“bagaimana kalau kau kerumahku untuk mengajarkanku bum? Aku benar-benar tidak mengerti sama sekali bahasa inggris”
“a.. aku usahakan” kata kim bum terbata-bata sambil membenarkan kaca matanya.

Aku hanya tersenyum lalu mengerjakan lagi tugas yang berada didepanku ini.

Bel sekolah berbunyi.. sudah saatnya istirahat.
“bum.. kau mau ke kantin ikut aku dan teman-temanku?” ajakku.
“bo..bolehkah?” tanya’nya.
“tentu saja bum.. kajja”

Kami berjalan kearah kantin tapi tiba-tiba kim bum tidak sengaja menabrak seorang siswa lain yang berasal dari kelas A.
“hey.. bodoh, jalan tuh lihat pakai mata” kata namja itu lalu mendorong kepala kim bum.
“mianhae.. mianhae.. aku tidak sengaja” kata kim bum ketakutan
“dasar pria jelek, berani sekali kau menabrakku hah?” teriak namja itu.
Namja itu lalu mengambil kaca mata kim bum dan menginjak kaca matanya sampai pecah.
“HEY KAU.. dia Cuma menabrakmu heoh.. kenapa kau sampai menginjak kaca matanya?” teriakku.

Aku berjalan kearah namja yang menginjak kaca mata kim bum lalu melayangkan tinjuanku ke mata pria itu. namja itu berteriak kesakitan lalu menatapku geram.
“jika kau berani melakukan kekerasan terhadapku akan aku tuntut kau.. gimanapun kalau pria melakukan kekerasan terhadap wanita, tetap dia yang salah” kataku.
Dia masih menatapku geram lalu langsung pergi.

Kim bum mengambil kaca matanya yang sudah pecah.
“kim bum ahh? Kau tidak apa-apa?”tanyaku.
“hehe tidak kok.. terima kasih so eun” katanya.
Dia memakai kaca matanya yang sudah pecah itu. aku merasa kasihan terhadap kim bum.
“ini kedua kalinya kau membantuku so eun, Cuma kau temanku dikelas” kata kim bum
“tidak apa-apa bum, kita adalah teman dan teman harus saling membantu” kataku


TBC.....

My Ugly BoyFriend Part 2

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: My Ugly BoyFriend Part 2
Genre: Friendship, Romantic
Cast: Kim Bum And Kim So Eun
Other Cast: Moon Geun Young, Park Shin Hye, Go Ara, Ji Yeon, Yoona, Kim Tae Hee


Lonceng berbunyi.. dia mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya.
Astaga.. jaman apa ini masih membawa bekal ke sekolah? Menggelikan sekali melihat namja seperti dia. Teman-teman geng ku datang menghampiriku.
“so eun ahh? Kau tidak mau ke kantin?” tanya yoona.
“aniyo.. aku mau disini saja” jawabku.

Tiba-tiba terpikir sebuah ide untuk mengerjain namja di sebelahku ini. aku membisikkan sesuatu ke teman-temanku. Teman-temanku tertawa lalu mengangguk mengerti.
“kim bum ssi, kau sedang makan apa hah?” tanya yoona sambil membelai wajah kim bum.
“apa mau aku temani?” tanya moon geun young sambil membelai dada kim bum.
“kau tampak sangat lucu” kata go ara sambil mencium sekilas pipi kim bum

Dan teman-temanku yang lain hanya tertawa. Tampak kim bum ketakutan lalu tiba-tiba tersedak makanannya.
“omo.. kau tidak apa-apa kim bum ssi?” tanya ji yeon.
“uhukk uhukk.. aku tidak apa-apa kok” kata kim bum lalu memasukkan kotak bekalnya ke tas.

Teman-temanku yang lain tambah tertawa ketika melihat sikap kim bum.

“so eun? apa kau betah duduk sebangku dengan pria seperti dia? Hahha” tanya shin hye.
“molla.. nenek sihir itu yang menyuruhku duduk dengan namja ini” kataku.
“mianhae” kata kim bum pelan.

Aku memandang kearahnya sebentar. Dia menundukkan kepalanya dan karna tidak tega, aku mengajak teman-temanku ke kantin dan meninggalkan dirinya sendiri di kelas.

*****
Aku masuk kekelas dan melihat kim bum sedang dikerjain oleh teman-teman cowok di kelasku. Tas kim bum di lempar ke sana sini dan tampak kim bum sedang mengejar untuk mengambil tasnya.
Hmm.. kenapa masih ada pria seperti kim bum. Apa ada gadis yang menyukai dirinya, bahkan dia sangat lemah.

“YAAA.. kembalikan tasnya kim bum” teriakku.
Mereka berhenti melempar-lempar tas kim bum setelah aku membentak mereka. Aku mengambil tas kim bum dari tangan mereka lalu mengembalikan kembali kepada kim bum.

“gomawo” katanya
Aku tidak membalas perkataannya. Aku langsung berjalan kearah tempat dudukku. Kim bum menyusul mengikutiku kearah tempat duduk.
“kau tampak keren” katanya sambil membetulkan kaca matanya.

Aku tersenyum mendengar perkataan kim bum yang ini hehehe.


TBC...

My Ugly BoyFriend Part 1























Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: My Ugly BoyFriend Part 1
Genre: Friendship, Romantic
Cast: Kim So Eun, Kim Sang Bum


Hari ini dikelasku kedatangan murid baru. Seorang namja.. aku penasaran dengan wajah namja itu. apakah dia tampan? haha.. aku tidak tahu, yang pasti aku sangat penasaran.

Tidak berapa lama guru kim tae hee, yaitu wali kelasku datang..

“anak-anak.. mohon diam sebentar, ibu yakin kalian sudah dengar kalau dikelas kalian ini akan ada kedatangan murid baru, ibu harap kalian bersikap baik dengannya, arrasseo?” kata wali kelasku.
“ne…” jawab kami.

Seorang namja masuk kekelas. Semua anak dikelas aku berteriak..
Mereka berteriak bukan karna namja itu keren melainkan mereka berteriak menyindir namja itu karena namja itu sangat sangat cupu. Dia bahkan memakai celananya setinggi perut dan memakai kaca mata yang sangat-sangat tebal, bisa di bilang itu kaca mata untuk nenek-nenek atau kakek-kakek.

“a.. annyeong haseyo.. nama saya kim sang bum tapi kalian dapat memanggilku kim bum” kata namja itu terbata-bata sambil membenarkan kaca matanya.
“nah kim bum.. sekarang kau duduk di samping so eun ya” kata bu tae hee sambil menunjuk kearahku.
“mwo?? aku tidak mau bu” teriakku.
“SO EUN? jaga sikapmu.. dia itu temanmu sekarang” kata bu tae hee.

Aku memandang kim bum dengan tatapan tidak suka. Dia hanya menundukkan kepalanya ketika melihatku. Dia berjalan ke arah tempat dudukku lalu tiba-tiba dia terjatuh. Seisi kelas lalu menertawakannya. Dia bangkit kembali lalu membenarkan kaca matanya lagi yang sangat besar itu dan duduk disampingku.

Orang seperti dia salah masuk kelas.. seharusnya dia masuk kekelas A atau B, Bukan kelas C.
Ya.. sekarang dia berada di kelas 12C, yaitu kelasku yang terkenal dengan sangat nakal atau jail, tapi terkenal dengan bodohnya juga sih.. kekeke. Aku tidak yakin dia akan bertahan dikelas ini.


TBC....?

Rabu, 21 Agustus 2013

I Love You My Sister Part 5 End

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Love You My Sister Part 5 End
Genre: Romantic, NC ?
Cast: Kim Bum, Kim So Eun


Kim bum mengejar so eun keluar. Didapatinya so eun,
kim bum langsung memeluk so eun dari belakang.

“Maaf so eun… maafkan oppa, tapi oppa mohon jangan
pergi dari sini”

“kenapa oppa? Kenapa oppa lakukan seperti itu
kepadaku?” tanya so eun.

“oppa cemburu” aku kim bum.

“apa? Mou
ichido itte kudasai ( mohon ucapkan sekali lagi)”

“oppa cemburu”

“tapi kenapa oppa? Aku adik
angkatmu oppa, sudah seperti adikmu dan  kau
juga sudah seperti kakakku sendiri oppa” teriak so eun sambil menangis.

“oppa tidak bisa menjadi
oppamu so eun.. oppa tidak bisa Karena oppa mencintaimu.. selama setahun lebih
kamu tinggal dirumah oppa, oppa sudah jatuh cinta kepadamu.. tahukah kau gimana
perasaan oppa ketika kau menceritakan tentang teman priamu? Perasaan oppa
sakit.. kau jauh lebih memilih mereka di bandingkan oppa, selama ini kau tidak
pernah mengerti perasaan oppa kepadamu so eun.. oppa melakukan hal hina tadi
kepadamu karena oppa cemburu kau sudah berciuman dengan seung ho.. oppa emosi..
oppa tidak bisa mengontrol emosi oppa.. tapi kumohon maafkan oppa so eunn ahh”

“kapan oppa mulai mencintaiku?”

“sejak pertama kali melihatmu so eun”

“sejak pertama kali?” tanya so eun.

“hai (ya).. mungkin oppa bisa menganggapmu adik oppa
ketika kita komunikasi jarak jauh dan oppa belum pernah bertemu denganmu, tapi
ketika oppa bertemu denganmu.. ada perasaan aneh di hati oppa, sejak kau
tinggal disini, kau selalu mewarnai hari-hari oppa, kau selalu membuat oppa
tertawa ketika melihat tingkahmu, kau selalu membuat oppa nyaman ketika kau
memeluk oppa, oppa sudah menahan perasaan oppa agar tidak jatuh cinta kepadamu
atau mencintaimu tapi oppa tidak dapat membohongi perasaan oppa sendiri.. oppa
mencintaimu”

“hiks hiks.. maafkan aku oppa karena tidak pernah
peka dengan perasaanmu.. tapi hilangkan perasaan itu oppa, kita mulai dari awal
oppa.. sebagai kakak dan adik lagi, aku tidak mau hubungan kita hancur karena
cinta”

“oppa akan berusaha so eun ahh.. sekarang kau kembali
ya.. jangan pernah coba pergi lagi dari oppa”

“baik oppa”



Kim bum memeluk so eun dengan penuh kasih sambil
beberapa kali membisikkan kata maaf ke so eun.



*****



Keesokannya…



So eun tetap seperti biasa. Bangun pagi untuk
memasakkan kim bum sarapan. Karena hari ini adalah hari libur jadi so eun tidak
pergi ke kampus.

Seperti biasa kalau hari libur, so eun dan kim bum
akan menghabiskan waktunya untuk menonton TV.



“oppa.. aku akan bertemu dengan seung ho hari ini..
aku ada urusan dengannya sebentar oppa” kata so eun hati-hati.

“baiklah kalau begitu.. pergilah..” kata kim bum
sambil tersenyum.

“benarkah..? terima kasih oppa..”



So eun pun keluar dengan seung ho



Sesampainya so eun dan seung ho di taman. So eun
duduk diam tidak berani memandangi wajah seung ho.

“seung ho.. aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu”
kata so eun pelan.

“haha ada apa so eun? kau tidak seperti biasanya..
ada apa katakanlah”

“aku mau kita putus”

“apa? Apa-apaan ini so eun? kenapa?” tanya seung ho.

“maaf seung ho.. aku belum siap untuk menjalin
hubungan dengan pria.. aku telah berjanji kepada ibuku dulu bahwa aku akan
serius belajar kalau aku bisa kuliah, aku bukan berasal dari keluarga kaya
seung ho, bisa kuliah merupaka impianku.. jadi aku tidak mau menghancurkan itu”
kata so eun.



Yang dikatakan oleh so eun sebagian adalah benar
karena so eun berasal dari keluarga biasa. Dulu waktu dia masih SMA, dia
bekerja untuk mengumpulkan uang buat biaya kuliahnya sendiri dan sebagian dari
perkataan so eun adalah bohong. Dia memang pernah berjanji kepada ibunya untuk
serius belajar dan tidak akan menjalin hubungan dulu dengan pria tapi alasan
dia memutuskan seung ho bukan karna itu, tapi karena kim bum.



“kalau itu alasannya.. aku bisa mengerti” kata seung
ho lalu pergi meninggalkan so eun sendiri.



So eun hanya bisa menangis memandangi punggung seung
ho dari belakang.



*****

So eun pulang kerumah kim bum. Sebelum dia masuk
kedalam, beberapa teman kim bum keluar, so eun terkejut melihat beberapa teman sekampus
kim bum datang kerumah.

“so eun.. malam ini kau musti hati-hati” kata teman
kim bum

“hah? Kenapa?”

“pokoknya nanti kalau kau sudah sampai didalam, kau
jangan langsung ketemu oppamu, kau musti langsung masuk kedalam kamarmu dan
mengunci pintu” kata teman yang lain.

“ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi dengan oppaku?”tanya
so eun khawatir.

“sebenarnya… sebenarnya oppamu sudah minum obat
perangsang”kata teman kim bum.

“hah? Bagaimana bisa oppa minum obat seperti itu?”

“sebenarnya tadi aku mau kerjain temanku yang lain
tapi oppamu malah minum minuman yang seharusnya diminum oleh temanku” jelas
temannya kim bum.

“kami pergi dulu ya sso.. ingat kau harus hati-hati malam
ini” peringat temannya yang lain.



So eun masuk kedalam rumah dengan perasaan takut. Dia
mau bertemu dengan oppanya tapi dia takut oppanya akan melakukan hal itu kepada
dirinya lagi.



Tapi kim bum oppa adalah oppanya yang baik kepada
dirinya selama ini dan dia juga mencintai dirinya. So eun tidak mau melihat kim
bum menderita akibat obat itu tapi so eun tidak tahu harus berbuat apa. So eun
pernah membaca sebuah artikel jika meminum obat seperti itu akan merasa sangat
tersiksa jika tidak melakukannya.



Akhirnya so eun putuskan untuk membawa segelas air
putih kekamar kim bum. Kalau ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya nanti, dia
sudah siap dan dia yakin kim bum juga akan bertanggung jawab. Dia sungguh tidak
bisa melihat kim bum menderita.



Tok tok tok..

“oppa?” panggil so eun.



Tapi tidak ada sahutan. So eun membuka pintu kamar
kim bum, ternyata tidak dikunci. Tampak kim bum sedang menahan sesuatu
diranjangnya. Kim hanya menggunakan celana jeans nya dan tidak mengenakan
pakaian. Kim bum tampak sangat menderita.



Kim bum menatap so eun dengan pandangan seperti
ingin menelan so eun habis-habisan. So eun memejamkan matanya sendiri lalu
membuka pakaiannya sendiri.



“so eun.. pergi”kata kim bum menahan sakit.

“tidak oppa.. oppa akan kesakitan kalau tidak
melakukan itu”



So eun mendekati kim bum lagi lalu mulai
menanggalkan branya. Kim bum yang melihat itu tidak dapat menahan nafsunya
akibat obat itu. dia mulai mencium ganas bibir so eun dan langsung menindih
badan so eun dan



*disensor*



Kim bum dan so eun mengatur napas mereka dibawah
selimut biru yang tebal menutupi tubuh polos mereka.



“kenapa kau rela melakukan itu dengan oppa, apa kau
tidak membenci oppa?” tanya kim bum.

“tidak karna aku sendiri yang menyerahkan diriku ke
oppa, aku tidak tahan melihat oppa tadi menahan kesakitan seperti itu”

“apa sekarang kau mencintai oppa?” tanya kim bum.

“ aku tidak tahu oppa.. setiap bersama oppa aku
merasa senang dan nyaman, apa itu cinta oppa? Aku sungguh tidak mengerti..
selama ini aku pikir itu perasaan adik kepada kakaknya”

“mungkin saja.. oppa janji akan bertanggung jawab
dan akan segera menikahimu”

“hai (ya) oppa”

“kita akan menikah di 2 tempat nantinya.. di korea
dan jepang” kata kim bum

“benarkah? Aku ingin menikah di taman oppa.. ada
bunga-bunga”

“haha.. baiklah, oppa akan melakukan apa saja untuk
adik sekaligus calon istri oppa” kata kim bum sambil tertawa

“oppa.. aku ngantuk.. hoaamm”kata so eun sambil
menguap

“tidurlah” kata kim bum sambil mengecup kening so eun.

“oppa.. ada yang ingin aku katakana… aku sudah
mengakhiri hubunganku dengan seung ho” kata so eun lalu tertidur di dada kim
bum



Kim bum yang melihat so eun hanya tersenyum penuh
kasih, lalu tidak lama kemudian… kim bum mengikuti so eun ke alam mimpinya.




The End

I Love You My Sister Part 4

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Love You My Sister Part 4
Genre: Romantic, NC ?
Cast: Kim Bum, Kim So Eun, Seung Ho, Ki Bum


Malam ini Seung ho mengantar so eun pulang dari kampus menggunakan mobilnya. Sebelum so eun keluar dari mobilnya, seung ho mengecup bibir so eun pelan, so eun terkejut dan hanya bisa tersenyum kecil kepada seung ho. Lagi-lagi kim bum melihat kejadian itu dari balik jendela. Kim bum hanya menatap tajam kedua orang diluar sana.

“oppa, aku pulang” teriak so eun.

Tidak ada sahutan dari kim bumnya yang sedang duduk diruang tamu.
“oppa, apa kau sudah makan, mau aku masakkan oppa?”tanya so eun.

Kim bum tiba-tiba menatap tajam kearah so eun lalu berjalan kearah so eun. so eun ketakutan melihat kim bum yang tidak biasanya seperti itu. tiba-tiba kim bum menarik kuat lengan so eun dan menyeret paksa so eun kekamarnya (Kamar so eun). Dihempaskannya kuat diri so eun keranjangnya.

“oppa.. apa yang oppa lakukan oppa?” teriak so eun.

Kim bum tidak menjawab pertanyaan so eun. kim bum menatap so eun dengan pandangan seperti orang marah atau cemburu lalu membuka kemejanya sendiri.

“oppa? Kau kenapa oppa? Apa yang mau oppa lakukan ke aku?” tanya so eun ketakutan.

Kim bum langsung merobek pakaian yang dipakai oleh so eun. so eun terus memberontak, air mata keluar dari mata so eun karena perasaan kecewa, takut, benci.. semua menjadi 1.

“Dame (jangan) oppa..” tangis so eun.
Tapi kim bum tidak peduli. Dia mencium paksa bibir so eun. so eun menutup rapat bibirnya agar kim bum tidak dapat menciumnya. Karena kehabisan akal kim bum lalu meremas dada so eun yang spontan membuat so eun berteriak lalu membuka mulutnya. Kim bum tidak menyia-nyiakan itu, kim bum langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut so eun. so eun hanya bisa menangis. Kim bum seperti kemasukan setan yang membuat dirinya seperti ini karena biasanya kim bum selalu menjadi orang yang melindungi so eun dan menjadi kakak yang baik untuk so eun. tapi sekarang dia yang merusak diri so eun.

“dame” isak so eun.
Kim bum masih terus melumat bibir so eun. sebelah tangannya meremas dada so eun dari balik bra . kim bum menghentikan ciumannya lalu melihat so eun yang sedang menangis, seketika sebuah memory berputar di kepala kim bum ketika so eun tersenyum, ketika so eun memanggilnya dengan sebutan oppa, ketika so eun memeluknya dan mencium pipinya sebagai tanda kasih sayang seorang adik kepada oppanya.

“Sumimasen (Maaf)” bisik kim bum
“hiks hiks.. oppa jahat.. aku benci oppa” teriak so eun.

So eun langsung berlari kearah lemarinya, lalu dikeluarkannya sebuah koper besar dari lemari itu. so eun terus menyusun pakaian itu kedalam kopernya yang besar.

“apa yang kau lakukan so eun?” tanya kim bum bingung.
“aku benci oppa.. aku mau kembali ke korea saja” kata so eun sambil menangis.
“bagaimana dengan kuliahmu so eun? maafkan oppa so eun.. aku tidak dapat mengendalikan diriku sendiri so eun”
“selama ini aku pikir oppa adalah orang yang paling baik sama aku, tapi oppa malah mau melakukan perbuatan hina ini ke aku.. aku kecewa sama oppa”

Setelah selesai mengemas semua pakaiannya, so eun langsung memakai jaketnya karena pakaiannya yang koyak akibat perbuatan kim bum. So eun mengambil kopernya lalu pergi meninggalkan kim bum



TBC...

I Love You My Sister Part 3

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Love You My Sister Part 3
Genre: Romantic, NC (?)
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Ki Bum, Seung Ho


Setelah selesai merayakan ulang tahun kim bum oppa di kampus, oppa membawaku ke restoran yang pertama kali aku kunjungi ketika sampai di jepang, kata kim bum oppa itu sebagai tanda terima kasih dia jadi dia mau membayarkan semua yang aku makan dan aku bebas untuk memesan apa saja :D .

*****

Hari ini aku pulang dari kampus dengan perasaan berbunga-bunga. Pasalnya ada seorang namja tampan yang satu kampus denganku menyatakan perasaannya kepadaku. Namja itu sangat tampan.. namanya seung ho. Aku masih bingung apa aku akan menerima cintanya apa tidak. Aku tidak sabar untuk menceritakan hal ini ke kim bum oppa. Setiap ada hal apa saja, aku selalu menceritakannya kepada kim bum oppa karena dia adalah pendengar yang baik. Sebelum kami bertemu, aku sering curhat kepada dia lewat ponsel dan dia akan memberikanku sebuah saran.

Aku pulang kerumah dan mendapati kim bum oppa sedang duduk sambil menonton TV.

“oppa” panggilku.
“Ne? ada apa adikku?” tanya kim bum oppa.
“oppa aku ingin menceritakan sesuatu kepada  oppa”
“cerita tentang apa? Ceritalah kalau begitu” kata kim bum oppa sambil tersenyum
“oppa.. ada teman sekampusku yang beda jurusan, dia menyukaiku oppa.. aku harus bagaimana oppa”

Seketika aku lihat raut wajah kim bum oppa berubah menjadi seperti tidak suka.
“kalau begitu apa kau menyukainya?”tanya kim bum oppa.
“aku tidak tahu oppa.. aku senang melihat dia oppa, aku senang ketika lihat wajahnya dan senyumnya, tapi aku tidak tahu apakah ini cinta atau sekedar kagum oppa” jawabku jujur.
“kalau gitu kau jawab sesuai isi hatimu saja” kata kim bum oppa langsung pergi meninggalkan aku sendiri.

Aku bingung dengan sikap kim bum oppa, kenapa dia menjadi seperti itu? apa ada yang salah dengan perkataanku?.

Kim So Eun Pov End

Keesokannya.. so eun menghampiri kelas seung ho. Akhirnya so eun menerima cinta seung ho. Seung ho tersenyum penuh kasih kepada so eun lalu mengecup pelan kening so eun. tanpa mereka sadari, kim bum melihat kejadian itu lalu mengepalkan tangannya.



TBC...

I Love You My Sister Part 2

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Love You My Sister Part 2
Genre: Friendship, Romantic,
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


Aku bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan. Aku tidak mau tinggal dirumah orang dengan cuma-cuma. Aku memasaki beberapa telur karena di kulkas Cuma ada telur. Aku menyiapkan sarapan untuk kim bum oppa.

Aku menunggu oppa bangun sambil duduk dimeja makan.

“Ohayou gozaimasu (Selamat pagi) ” kata kim bum oppa sambil berjalan kearahku.
“kau sudah bangun so eun ahh? Dan semua ini kau yang siapkan untuk oppa?” tanya kim bum oppa.
“ne oppa.. aku harap oppa suka dengan masakanku ini”
“kau tidak perlu repot-repot so eun ahh.. oppa pasti akan suka dengan masakan kau kok”
“gomawo oppa.. kalau gitu makanlah oppa”
“ne”

Kim bum oppa memakan masakanku dengan lahap.
“Itadakimasu” kata kim bum oppa setelah selesai memakan masakanku.

Aku hanya kebingungan mendengar kata oppa karna aku sama sekali tidak mengerti. Oppa menyadari kebingunganku lalu tertawa pelan.

“itu artinya terima kasih atas makanannya tapi kata itu tidak diartikan sepenuhnya karena setiap selesai makan masyarakat jepang selalu mengatakan itu”

“ternyata begitu oppa, aku mengerti.. haha”

*****

Aku daftar di universitas sama dengan kim bum oppa. Hari pertama di kampus sungguh menyenangkan karena aku mendapatkan seorang teman yang juga orang korea. Namanya Ki Bum tapi dia lumayan pandai berbahasa jepang juga karena dia campuran orang jepang dan korea.

Aku mulai terbiasa dengan bahasa-bahasa jepang dan mulai sedikit mengerti. Aku belajar banyak bahasa jepang dari Ki Bum, dia teman yang baik menurutku.

*****

Aku dan Kim Bum oppa pulang sama-sama dari kampus. Aku agak sedikit bingung dengan kim bum oppa, dia sepertinya tidak menyukai temanku Ki Bum. Setiap kali  Kim Bum oppa melihat ki bum, dia seperti tidak senang dan sikapnya sungguh berubah. aku mulai menjaga jarak dengan Ki Bum. Aku tidak mau terlalu dekat dengan Ki Bum karena aku tidak enak dengan Kim Bum oppa.

Seperti biasa, setiap kali pulang dari kampus, aku akan memasakkan makan malam untukku dan kim bum oppa setelah itu kami akan menonton film horror bersama.

*****
Hari-hari mulai berlalu. Tidak terasa hari ini adalah hari ulang tahun kim bum oppa. Aku sengaja ingin membuat kejutan untukknya. Aku berjalan pelan ke kelas kim bum oppa. Tampak dia sedang asyik mengobrol dengan beberapa temannya sampai tidak menyadari kehadiranku. Sssttt kata ku ketika teman kim bum oppa melihatku. Aku menutup mata oppa dari belakang.

“siapa?”tanya kim bum oppa.
“tebak aku siapa?” bisikku di telinga kim bum oppa.
“so eun?” tanya nya.
 Aku melepaskan tanganku dari mata kim bum oppa. “surprise oppa” kataku lalu mengambil kue dan membawakannya untuk kim bum oppa.

“Otanjoubi omedetou gozaimasu (selamat ulang tahun)” kataku lalu menyodorkan kotak yang telah aku bungkus (kado) untuk kim bum. Setelah memberikan kotak itu aku mengecup pelan pipi kim bum oppa. Dia tersenyum ketika aku mencium pipinya.

“terima kasih so eun adikku” kata kim bum oppa dan mengacak pelan rambutku.
“oppa.. rambut aku akan berantakan nihh”
“haha.. kau tahu so eun, oppa itu benar-benar lupa sama ulang tahun oppa”
“aku akan selalu ingat ulang tahun oppa kok”kataku.
“ayo sekarang buat permohonan dan potong kuenya” sambungku.

Kim bum oppa tampak serius membuat permohonan lalu meniup lilin di kuenya. Setelah itu oppa memotong kue dan potongan kue pertama dia berikan kepadaku. dia mencium pelan keningku sambil mengucapkan terima kasih lagi dan aku hanya tersenyum kepada oppaku.




TBC..

Kamis, 15 Agustus 2013

Breaking Dawn Part 14 (Versi Bumsso)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking dawn Part 14 (Versi bumsso)
Genre: Romantic

cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hee ( Esme), So Seung Hoon (Carlisle).



Aku tahu aku takkan sampai dikamar mandi tepat waktu jadi aku berlari ke bak cuci piring didapur. Lagi-lagi kim bum memegangi rambutkku.


“mungkin sebaiknya kita kembali ke rio dan memeriksa ke dokter” saran kim bum.


Aku menggeleng dan beranjak menuju lorong. Dokter berarti suntik. “aku akan baik-baik saja setelah menggosok gigi”
Setelah mulutku lebih enak, aku membongkar tas mencari kotak P3K yang dikemas shin hye untukku, penuh barang-barang kebutuhan manusia seperti plester, obat penghilang rasa sakit dan yang kucari sekarang pepto bismol. Mungkin aku bisa mengobati perutku dan menenangkan kim bum.


Tapi sebelum menemukan pepto, aku menemukan benda lain yang dikemas shin hye untukku. Kuambil kotak biru kecil itu dan kupandangi lama sekali, melupakan hal yang lain. Lalu aku mulai berhitung didalam hati. Satu kali, dua kali lagi.


Ketukan dipintu mengagetkanku, kotak kecil itu terjatuh kembali didalam koper.
“kau baik-baik saja?” tanya kim bum dari balik pintu. “kau muntah lagi ya?”
“ya dan tidak” jawabku, tapi suaraku terdengar tercekik.
“so eun? boleh aku masuk sekarang?” nadanya khawatir.
“ne”


Kim bum masuk dan mengamati posisiku, duduk bersila dilantai dekat koper.
“ada apa?”tanya kim bum.
“sudah berapa hari kita menikah?” bisikku.
“tujuh belas” jawab kim bum otomatis. “ so eun ada apa?”


Aku menghitung lagi dalam hati. Aku mengacungkan jari padanya, menyuruhnya menunggu, dan menghitung sendiri tanpa suara. Ternyata aku salah menghitung hari. Ternyata kami sudah berada lebih lama disini.


“so eun?” bisik kim bum kalut.
Aku mencoba menelan ludah. Sia-sia. Maka aku pun merogoh kedalam tas sampai menemukan kotak itu tanpa suara.
Kim bum memandangiku bingung. “apa?maksudmu sakitmu sekarang karena sindrom pramenstruasi?”
“bukan”jawabku dengan suara tercekik. “bukan bum, maksudku adalah menstruasiku terlambat 5 hari”


Ekspresi kim bum tidak berubah. seolah-olah aku tidak berbicara sama sekali.
“kurasa aku bukan keracunan makanan”imbuhku.


Kim bum tidak merespon. Dia sudah berubah menjadi patung.
“mimpi-mimpi itu” gumamku pada diri sendiri dengan suara datar. “tidur terus, menangis, makan banyak sekali, ohh Tuhan…”
Tatapan kim bum mengeras, seakan-akan dia tidak bisa melihatku lagi.
Reflek tidak sengaja tanganku terjatuh keperutku.
“ohh”pekikku.


Aku langsung berdiri melepaskan diri dari pegangan tangan kim bum yang membeku. Aku masih mengenakan celana dan kamisol sutra yang kupakai tidur kemarin. Kusingkapkan kamisol biru itu dan kupandangi perutku.


“mustahil” bisikku.
Aku tidak punya pengalaman sama sekali dengan kehamilan atau bayi atau apapun yang berkaitan dengan itu. tapi aku bukan idiot, aku sudah cukup sering menonton film dan acara televise untuk mengetahui bahwa orang hamil tidak seperti ini. haidku baru terlambat 5 hari. Kalau aku memang hamil, tubuhku pasti belum mengenali fakta itu. aku belum akan mual-mual di pagi hari. Pola makan dan tidurku juga pasti belum berubah.


Dan yang terpenting pasti belum ada gundukan yang meski kecil tapi terlihat jelas, mencuat diantara kedua pinggulku.
Aku mengamati dari segala sudut, seolah gundukan itu akan hilang sendiri. Kularikan jari-jariku di gundukan itu, terkejut menyadari begitu kerasnya gundukan itu dibawah kulitku.
“mustahil”kataku lagi karena ada atau tidak ada gundukan yang pastinya aku tidak mungkin hamil. Satu-satunya yang pernah melakukan hubungan seks denganku hanya vampire, jadi tidak mungkin terjadi kehamilan.


Vampire yang masih membeku dilantai tanpa ada tanda-tanda dia akan bergerak.


Kalau begitu pasti ada penjelasan lain. Ada yang tidak beres dengan diriku. Penyakit korea aneh yang gejala-gejalanya mirip kehamilan, tapi lebih cepat.



TBC..

I Love You My Sister Part 1




















Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Love You My Sister Part 1
Genre: Friendship, Romantic, Nc (Maybe), Sad (maybe)
Cast: Kim Bum, Kim So Eun


Kim So Eun Pov


Akhirnya aku telah menyelesaikan sekolah menengah keatasku juga (SMA). Aku sebenarnya
agak bingung untuk melanjutkan pendidikanku di universitas mana karena biaya
yang terlalu mahal. aku terpaksa harus membiayai uang pendidikanku sendiri
karena keluargaku hanya keluarga biasa dan aku mempunyai 2 orang adik yang
masih harus sekolah.

Aku pernah ditawari oleh kakak seniorku untuk melanjutkan pendidikanku di
jepang. katanya ada sebuah universitas yang lumayan bagus dengan biaya yang
tidak terlalu mahal. Kakak seniorku sekarang melanjutkan pendidikannya di
jepang. Dia sempat menawarkanku untuk tinggal dirumahnya kalau aku melanjutkan
pendidikan aku juga disana dengan alasan lebih hemat biaya, jadi aku tidak
perlu untuk menyewa kost lagi disana.


dengan meminta ijin kepada kedua orang tuaku untuk melanjutkan kuliahku di
jepang, akhirnya aku diijinkan juga untuk kuliah disana.


Aku terbang ke negara orang, negara yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya.
ketika aku sampai di bandara jepang, aku segera menelepon kakak seniorku yang
sudah sangat dekat denganku agar segera menjemputku. Kakak seniorku sangat baik
terhadapku, dia pernah mengatakan telah menganggapku seperti adiknya sendiri. Kami
pernah berjanji untuk menjadi kakak dan adik yang baik. Biarpun dia belum
pernah melihatku tapi bukan belum pernah melihatku sih karena kami sering bertemu,
tapi lebih tepatnya dia tidak mengenalku, kami bertemu Cuma sekadar berpapasan
saja. Dia dulu adalah kakak seniorku, ketika aku duduk di kelas 1 SMA, dia
sudah duduk di kelas 3 SMA.



Tidak berapa lama kakak seniorku yang bernama kim
bum itu atau aku panggil oppa datang. Aku lihat dia sedang mencariku lalu
mengambil ponselnya.



“halo so eun ahh? Kau berada dimana sekarang?” tanya
oppa diseberang telepon.

“aku didepanmu oppa”

“mwo? didepanku? Tapi yang mana?”

“aku yang mengenakan gaun berwarna putih oppa”



Aku lihat kim bum oppa menajamkan pandangannya lalu
aku melambaikan tanganku kearahnya. Dia tersenyum lalu berjalan kearahku.



Kim So Eun Pov End



Kim Bum Pov



Seorang wanita melambaikan tangannya kearahku, tidak
salah lagi.. pasti itu dia. Aku berjalan kearahnya dan tersenyum kepadanya. Dia
melepaskan kaca mata hitamnya dan astaga.. dia sungguh cantik.



“apa kamu adiknya oppa yang bernama kim so eun?”
tanyaku sambil tertawa



Dia ikut tertawa sebentar.. “ne oppa.. kenapa oppa? Aku
begitu cantikkah sampai oppa terpesona?” tanya so eun sambil tertawa.

“ne.. oppa terpesona, ternyata adik oppa ini sungguh
cantik, tapi sayang oppa baru bisa melihat adik oppa sekarang”

“oppa sih dulu cuek banget.. sering dikelas, jadi
mana mungkin oppa bisa mengenalku” kata so eun.

“haha ne.. seharusnya oppa dulu sering keluar kelas
jadi bisa lebih cepat mengenalmu”

“haha.. oppa.. aku lapar nih, ayo bawa aku pergi makan
oppa, aku sungguh ingin mencicipi makanan jepang”

“baiklah adik oppa.. ayo kita pergi”




Kami pergi ke restoran jepang. So eun tampak bingung
memilih makanan apa jadi dia memilih makanan yang sama dengan yang aku pesan. So
eun terlihat lahap memakan makanannya.



“wahhh oppa.. makanan disini sungguh enak oppa”

“benarkah? Kalau gitu oppa akan sering-sering
membawamu kesini..”

“jinja? Gomawo oppa”

“sekarang kita pulang ya kerumah oppa, sudah sore”

“ne oppa”



Aku mengendarai mobilku langsung membawa so eun
menuju rumahku sehabis makan.



“Youkoso” kataku ketika kami sudah sampai dirumahku.

“ne? aku tidak mengerti oppa”

“haha.. itu artinya selamat datang.. kajja kita
masuk kedalam, kau pasti capek dan butuh istirahat, oppa sudah menyiapkan
kamarmu”

“gomawo oppa”


Kim Bum Pov End


Kim So Eun Pov


Aku ikut kim bum oppa masuk kedalam rumahnya. Dia membawaku
kekamar yang telah dia siapkan untukku.


“ini kamarmu, aku harap kau suka”

“ne oppa, sekali lagi gomawo”

“iya adik oppa” kata kim bum sambil tersenyum
kepadaku.

“Oyasumi
nasai” kata kim bum sebelum pergi.

“oppa
jangan ngomong bahasa jepang dong, aku tidak mengerti oppa”

“lama-lama
kau akan mengerti, yang tadi artinya selamat beristirahat, oppa pergi dulu ya
kekamar oppa”

“ne oppa..
selamat beristirahat juga oppa”


TBC.....

Rabu, 14 Agustus 2013

Eternal Love Part 3 End

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Eternal Love Part 3 (happy ending)
Genre: Romantic
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


Aku memberhentikan mobilku di sebuah diskotik. So eun keluar
dari mobilku diikuti olehku.



“kau bekerja disini sso?”

“ne”



Aku mengikuti so eun masuk kedalam.


“bum.. kau duduk disini saja ya” kata so eun.

“kau mau kemana?”tanyaku.

“aku mau ganti pakaianku bum dan mau langsung kerja jadi kau
duduk disini tungguin aku saja ya”



Aku mengangguk dan duduk di tempat duduk yang so eun bilang
sambil menunggu dia.  15 menit kemudian
aku lihat seorang yeoja keluar dari sebuah ruangan lalu menari-nari erotis di
depan pria-pria hidung belang. Aku tajamkan pandanganku dan ketika aku
benar-benar melihat siapa yeoja itu, aku sungguh sakit hati. Dia adalah wanita
yang aku cintai, memakai pakaian tidak pantas dipandang sambil menari. Aku
mengepalkan tanganku kuat-kuat ketika aku lihat tangan-tangan pria hidung
belang itu meraba-raba tubuh wanita yang aku cintai. Aku sungguh ingin menusuk
kedua mataku daripada aku mesti melihat pemandangan seperti itu.



Aku hanya bisa meneteskan air mata ketika yeojaku mulai
disetubuhi oleh pria-pria itu. aku tidak mungkin ketempat mereka lalu menonjok
pria itu karena itu adalah pekerjaan so eun.


Aku memesan beberapa gelas bir lalu meminumnya. 3 botol bir
aku habiskan lalu kepalaku mulai terasa berat.



Kim Bum Pov End



Kim So Eun Pov



Aku sungguh ingin menangis. Aku tahu bagaimana perasaan kim
bum sekarang ketika melihatku seperti ini. sekarang aku masih disetubuhi oleh
pria-pria brengsek ini. sehabis menikmati tubuhku, pria itu langsung
melemparkan beberapa lembar uang ke aku. Aku memungut uang-uang yang dia lempar
ke aku lalu membersihkan tubuhku dari keringat dan cairan kental mereka.
Setelah itu aku memakai pakaianku kembali. Karna aku tidak mau kim bum
melihatku memakai pakaian kerjaku yang seperti ini lalu aku mengganti lagi
dengan pakaian rumahku.



Aku ketempat duduk kim bum. Kulihat dia mabuk berat. Pasti
karna dia melihat kejadian itu tadi. Maafkan aku bum, maafkan aku. Aku dari
sudah tahu bakal seperti ini makanya aku dari awal tidak mau jatuh cinta padamu
bum.



Aku membelai wajah kim bum sebentar setelah itu membawanya
ke dalam mobilnya.



Aku mengendarai mobil kim bum pulang tapi karena aku tidak
tahu alamat rumah kim bum jadi aku membawanya ke hotel. Aku tidak mau membawa
dia kerumahku karena aku takut nantinya eommaku akan tahu pekerjaanku selama
ini.



Aku memesan sebuah kamar lalu ketika aku sudah sampai
dikamar, aku bantu kim bum untuk berbaring disana (ranjang).



Aku melepaskan kemeja yang dikenakan kim bum dan mengelap
badan kim bum dengan handuk kecil. Aku menunggu sampai kim bum sadar.



Tidak berapa lama kemudian aku tertidur.



Aku membuka mataku dan kim bum sudah duduk disamping
ranjangnya. Kim bum tidak menghadap kearahku, aku tahu dia pasti tidak mau
melihatku. Dia pasti akan berpikir aku wanita yang kotor. Aku sudah terlanjut
mencintai kim bum, aku takut kim bum akan meminta aku memutuskan hubungan kami.
tapi kalau kim bum memintaku untuk memutuskan hubungan kami, itu sebenarnya
juga lebih baik. Kim bum pria yang kaya, masa depan dia tidak mungkin
bersamaku.



Aku bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah pintu.



“bum.. kita akhiri hubungan kita bum, kau juga sudah tahu
pekerjaan aku apaan, aku wanita yang kotor bum dan tidak pantas untukmu”



Kim bum diam tidak menjawab kata-kataku. Aku berjalan keluar
tapi tiba-tiba sebuah tangan memelukku dari belakang.



“aku tidak sanggup kehilanganmu”

“tapi bum aku tidak pantas untuk engkau”

“aku mencintaimu so eun, bukan tubuhmu”

“bum….”

“berhenti dari pekerjaan kotor itu so eun, kalau kau
membutuhkan pekerjaan, aku akan memberikan kau pekerjaan yang layak so eun”

“maafkan aku bum.. aku bukannya benar-benar ingin bekerja
seperti itu, aku hanya tamat SMA bum dan ibuku sering sakit, aku terpaksa
melakukan pekerjaan itu, aku juga tidak mau bum, aku benci ketika harus
dikatakan pelacur, seorang wanita kotor, aku benci.. mereka tidak pernah tahu
bagaimana menjadi diriku, perasaan aku hancur ketika mendengar kata-kata itu
bum” kataku sambil menangis.



Kim bum memelukku.



“aku tahu itu, aku tidak akan melepaskanmu so eun hanya
karna pekerjaanmu, aku mencintaimu”

“aku juga bum”



Kim bum mencium pelan keningku lalu memelukku kembali.



Aku benar-benar merasa beruntung karena kim bum masih mau
berhubungan denganku mesti aku sudah tidak suci dan hanya seorang wanita kotor.



*2 bulan kemudian*


Aku bekerja dikantornya kim bum dan aku telah meninggalkan
pekerjaan kotorku. Hubunganku dengan kim bum semakin baik. Kim bum juga
berencana akan segera menikahiku walau sebenarnya aku belum siap. Kadang di
pikiranku, aku selalu berpikir aku bukan wanita yang pantas untuk kim bum tapi,
kim bum selalu meyakinkanku kalau akulah wanita yang benar-benar dia inginkan. Kim
bum selalu bilang yang dia inginkan bukan tubuhku melainkan diriku. Cinta yang
tulus dapat kulihat dari dalam diri kim bum untukku, aku benar-benar merasa
wanita paling beruntung karna telah memiliki kim bum



The End


Eternal Love Part 2

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Eternal Love Part 2
Genre: Romantic, Sad (?)
Cast: Kim Bum, Kim So Eun


Hari ini so eun keluar dari rumah sakit ditemani oleh kim bum. Kim bum mengantarkan so eun pulang sampai kerumahnya. Kim bum terhenti didepan rumah so eun, melihat rumah so eun. rumah yang sangat kecil dan mungkin bisa roboh kalau diterpa angin yang sangat kuat. Rumah yang tidak layak ditinggali lagi pikir kim bum.

“mianhae.. rumah aku memang kecil bum, dan aku hanya tinggal dengan ibuku saja” kata so eun tiba-tiba.
“so eun ahh? Kau tinggal dirumah seperti ini?” tanya kim bum.
“ne.. apa kau mau masuk?” tanya so eun.
“baiklah” kata kim bum lalu ikut bersama so eun masuk kedalam rumahnya.

Kim Bum Pov

Rumah yang sangat kecil, bagaimana wanita yang aku sukai bisa tinggal di tempat yang bahkan sudah tidak layak ditinggali lagi. Aku masuk kedalam dan melihat seorang wanita tua terbaring di ranjang kecil sambil terbatuk-batuk. Itu pasti ibunya so eun.

Aku lihat so eun membantu eommanya untuk duduk lalu memberikan obat kepada ibunya.

“anak muda, apa kau pacar anakku?” tanya ibu so eun.
“eomma..” kata so eun yang wajahnya sudah memerah.
“ne” jawabku.

Kulihat ekspresi so eun agak terkejut ketika aku bilang iya. Wajahnya sungguh lucu.

Aku berpamitan kepada so eun dan ibunya karena aku sekarang harus mengadakan meeting dengan klienku segera.

“nanti malam apa kau ada waktu?”tanya kim bum sebelum pergi.
“nanti malam? Jam berapa bum?”
“sekitar jam 8”
“tidak bisa bum, aku musti kerja”
“kerja? Emang kau kerja apa so eun semalam itu?”tanya kim bum bingung.
“nanti kau juga akan tahu bum” kata so eun.
“hmm baik, kalau besok bagaimana? Kita besok saja ya apalagi besokkan hari minggu”
“aku tetap bekerja bum, aku setiap malam harus bekerja” kata so eun dengan raut wajah sedih.
“bisa kumengerti, baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, annyeong”
“annyeong”

Aku pergi dari tempat so eun. sepanjang perjalanan pikiranku melayang dengan pekerjaan yang so eun lakukan. Dia bekerja sebagai apa? Kenapa harus malam seperti itu? aku sungguh bingung.

*****

Hari ini aku dan so eun akan bertemu. Kami melakukan janji pertemuan sebelumnya karena aku ingin memberikan so eun sesuatu. Aku sekarang menunggu kedatangan gadis yang kucintai di taman. Tidak berapa lama gadis yang kucintai itu datang dan tersenyum kepadaku.

“ada apa bum, kenapa kau ingin ketemuan sama aku?”
“aku ada sesuatu yang ingin aku berikan kepadamu”
“mwo? mau memberikan aku sesuatu?”
“ne” jawabku.
“tutuplah matamu so eun” sambungku.

Aku mengambil tangan so eun dan meletakkan sebuah kunci ditangannya. Perlahan so eun membuka mata dan terkejut melihat sebuah kunci berada ditangannya.

“kunci apa ini bum?”
“itu sebuah kunci rumah”
“maksudnya apa bum?” tanya so eun.
“mian.. aku rasa rumahmu tidak aman untukmu so eun apalagi ibumu lagi sakit jadi aku memberikan sebuah rumah untukmu tinggal” jelas kim bum.
“aku tidak bisa menerima ini bum”
“kenapa?”
“bahkan biaya dirumah sakit tempo lalu aku belum bisa membayarnya lalu hutang-hutangku yang sudah kau bayar dan sekarang kau beri aku rumah, aku takut aku tidak bisa membayarnya bum”
“jangan berpikir seperti itu so eun, aku tidak meminta balasan darimu, aku ikhlas memberikannya kepadamu”
“waeyo kau sungguh baik sama aku bum?”tanya so eun, terlihat air mata so eun keluar dari kelopak matanya yang indah.
“karena aku mencintamu so eun”aku kim bum.
“tapi bum, aku tidak pantas bum kau cintai” tangis so eun.
“kenapa? Asalkan kita berdua saling mencintai, kenapa tidak pantas?”
“kau akan menyesal bum nantinya”
“aku tidak akan pernah menyesal so eun, aku sungguh mencintaimu, aku akan menerima semua kekuranganmu apa adanya”
“benarkah bum?”
“ne.. jadi kau mau menjadi kekasihku bukan?”
“iya bum”

Kami hari ini resmi menjadi pasangan kekasih. Aku menggenggam tangan wanita yang aku cintai ini dan mencium bibirnya sekilas. Dia tersenyum.

*****

Aku mengantar so eun dan ibunya kerumah baru yang aku berikan. Hari ini so eun dan ibunya pindah ketempat yang aku beri. Ibu so eun tidak berhenti berterima kasih kepadaku.

Aku dan so eun duduk di ruang tamu so eun.

“so eun ahh, apa aku boleh tau apa pekerjaanmu? Aku tidak ingin wanitaku bekerja terlalu keras”
“apa kau benar ingin tahu pekerjaanku? Tapi aku harap kau tidak memberitahukan kepada ibuku, aku yakin setelah ini kau akan meninggalkanku bum”
“aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu, apapun itu jadi aku tidak akan”
“aku tidak yakin bum kau bisa menerimaku apa adanya setelah kau mengetahui siapa aku sebenarnya”

Aku dibuat bingung oleh perkataan so eun. emang apa pekerjaan dia yang sampai bisa membuatku tidak dapat menerimanya?.

“malam ini kau antarin aku ketempat kerjaku bum kalau kau benar-benar ingin tahu pekerjaanku”

Aku mengangguk pelan.

******


TBC....

Senin, 12 Agustus 2013

Eternal Love Part 1


















Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Eternal Love Part 1
Genre: Romantic, Sad (?)
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


(Kisah tentang percintaan seorang gadis pelacur dengan seorang pria kaya)

*****


Tampak seorang wanita yang sedang ditendang dan dipukul olehbeberapa pria.

“cuihh.. dasar kau wanita murahan.. rasakan ini”kata seorangpria lalu menendang perut wanita itu lagi.
“kumohon jangan pukul aku lagi” kata wanita itu sambilmenahan kesakitan.
“Dasar pelacur murahan.. rasakan ini lagi”kata pria lainlalu memukul wanita itu lagi.
“dia sudah tidak berdaya.. ayo kita pergi saja” kata prialainnya.

Ditinggalinya wanita yang sudah diperkosa lalu dipukuli itudi tepi jalan.

*****
Kim Bum pulang dari kantor lalu menghentikan mobilnya ketikadilihatnya seorang wanita terbaring tidak berdaya dan penuh dengan luka.
Kim bum segera turun dari mobilnya dan membantu wanita itu.

“anda baik-baik saja nona?” tanya kim bum sambilmenepuk-nepuk pelan pipi wanita itu.
“ne..” kata wanita itu.

Tiba-tiba wanita itu pingsan. Kim bum segera menggendongwanita itu kedalam mobilnya dan membawa wanita itu kerumah sakit.

Sesampai dirumah sakit, wanita itu langsung ditangani olehseorang dokter dan beberapa perawat.

“bagaimana keadaan dia dok?” tanya kim bum.
“sepertinya dia perlu rawat inap dirumah sakit karnaluka-luka pukulnya cukup parah dan ada beberapa luka di bagian kewanitaannya”
“baiklah dok.. tolong berikan yang terbaik untuk wanita itu”
“apa anda keluarganya?” tanya sang dokter.
“aku temannya” dusta kim bum.
“ohh.. bentar lagi mungkin dia akan siuman dan anda bolehmelihatnya”
“terima kasih dok”

Kim bum lalu memasuki ruangan wanita itu dan didapatinyawanita itu sudah siuman dan sedang duduk di ranjang rumah sakit.

“nona apa anda baik-baik saja?”tanya kim bum.
“ne.. tuan siapa?” tanya wanita itu.
“aku kim sang bum, tadi aku lihat kamu terbaring tidakberdaya ditepi jalan jadi aku membantu kamu”
“terima kasih tuan anda sudah membantu saya.. terima kasih”
“tidak perlu seperti itu nona.. kita sebagai sesama manusiamemang musti saling membantu” kata kim bum sambil tersenyum.
“maaf tuan.. tapi sepertinya aku musti pulang”
“waeyo.. kata dokter keadaanmu masih lemah dan perlu dirawatinap beberapa hari dirumah sakit”
“aku tidak mempunya biaya untuk membayarnya tuan”
“kau tidak perlu khawatir soal biaya.. aku sudah membayarsemuanya”
“tuan, anda sungguh baik, terima kasih sekali lagi”
“ne.. siapa namamu nona?” tanya kim bum.
“aku kim so eun tapi kau dapat memanggilku so eun”
“kim so eun.. nama yang bagus, kau tadi kenapa bisa sepertiitu ditepi jalan?”
“aku dipukul oleh beberapa preman karna mempunyai hutang”
“aku akan membayar hutangmu itu, jadi kau tidak perludipukul seperti ini lagi”
“jangan tuan.. aku tidak ingin berhutang dengan tuan”
“aku ikhlas membantumu”
“aniyo tuan.. aku tidak ingin berhutang budi kepadaseseorang jadi jangan tuan”
“hmm.. aku akan membayar hutangmu tapi nanti saja kaumembayarnya gimana?”

So eun tampak berpikir sebentar lalu mengangguk dantersenyum kepada kim bum.

******

Selama beberapa hari so eun dirawat dirumah sakit, kim bumselalu menjenguk so eun, sekedar melihat keadaan so eun. Kim bum perlahanmenaruh hati kepada so eun. Kim bum merasa so eun adalah gadis yang menarik,tidak seperti gadis lainnya yang manja. Sikap so eun yang agak tertutup dancukup dewasa membuat kim bum diam-diam suka dengan so eun.




TBC.....

Breaking Dawn Part 13 (Bumsso Version)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking dawn Part 13 (Versi bumsso)
Genre: Romantic
cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hee ( Esme), So Seung Hoon (Carlisle).


Aku membuka lebih banyak lagi jendela di ruang TV dan berbaring di Sofa persis dibawahnya. Aku menyalakan film yang sama yang persis kami tonton kemarin dan aku langsung tertidur begitu lagu pembukanya yang ceria terdengar.

Waktu aku membuka mata lagi, matahari sudah separo beranjak kelangit tapi bukan cahaya yang membangunkanku. Lengan dingin merangkulku, mendekapku kedadanya. Pada saat bersamaan, rasa sakit tiba-tiba memilin perutku, nyaris seolah perutku habis ditinju.

“maaf” bisik kim bum sambil mengusapkan tangannya yang sedingin es ke keningku yang lembap. “Aku tidak berpikir panjang. Tidak terpikir sama sekali olehku bahwa kau bakal kegerahan kalau aku tidak ada. Aku akan memasang AC sebelum aku pergi lagi”

Aku tidak bisa berkonsentrasi pada kata-katanya. “permisi” sergahku, memberontak dari pelukan kim bum.
Kim bum melepaskan pelukannya. “So eun?”

Aku menghambur kekamar mandi dengan tangan membekap mulut. Tubuhku benar-benar kacau rasanya sehingga awalnya aku bahkan tidak peduli bahwa kim bum berada disampingku waktu aku membungkuk di atas kloset dan muntah-muntah.

“so eun, ada apa?”

Aku belum bisa menjawab. Kim bum memelukku cemas, menyibakkan rambutku dari wajahku, menunggu sampai aku bisa bernapas lagi.

“ayam basi sialan” erangku.
“kau tidak apa-apa?” suara kim bum tegang.
“ne” jawabku terengah-engah. “hanya keracunan makanan, kau tidak perlu melihatnya, pergilah”
“tidak so eun”
“pergilah” erangku lagi, bangkit dengan susah payah agar aku bisa berkumur. Kim bum dengan lembut membantuku, tidak menggubris meskipun aku berusaha mendorongnya dengan lemah.

Setelah mulutku bersih, dia menggendongku ke tempat tidur dan mendudukkan ku dengan hati-hati.

“keracunan makanan?”tanya kim bum.
“ne” jawabku parau. “aku membuat ayam goreng semalam, rasanya aneh jadi kumuntahkan. Tapi aku sempat memakan beberapa suap”.

Kim bum meraba keningku dengan tangannya yang dingin.
Rasanya nyaman. “bagaimana perasaanmu sekarang?”

Aku memikirkan sejenak, mualku sudah hilang. “baik-baik saja, aku sedikit lapar sekarang”.

Kim bum menyuruhku menunggu 1 jam dan setelah aku berhasil meminum segelas besar air tanpa memuntahkannya, barulah dia menggorengkan beberapa butir telur untukku. Aku merasa normal-normal saja, hanya sedikit lelah.

Kim bum menyetel CNN selama ini kami tidak mengetahui perkembangan dunia luar.
Aku bosan menonton berita dan duduk terkantuk-kantuk di pangkuannya. Sama seperti tadi pagi, rasa sakit yang tajam menusuk perutku waktu aku bergerak. Aku menghambur turun dari pangkuan kim bum dengan tangan membekap mulut.



TBC....

Minggu, 11 Agustus 2013

Sexy Girl (Special Part Love In One Night)/ Not NC


















Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Sexy Girl (Special Part Love In One Night)
Genre: Romantic
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


Sesuai janji kim bum kepada so eun, sekarang dia telah mengeluarkan so eun dari tempat yang menurut so eun menjijikkan itu. Dengan bayaran yang sangat mahal seharga 200jt ( ubah sendiri aja ya ke uang korea ny habis author gak tau berapa), kim bum mengeluarkan so eun dari tempat itu.

Selama perjalanan pulang, so eun tidak berhenti-hentinya berterima kasih kepada kim bum karena sudah mengerluarkan dia.
Sesampainya di rumah kim bum yang tampak sangat mewah itu, so eun langsung menatap takjub rumah itu karena rumah ini sangatlah besar. Bahkan ketika so eun masih kaya dulu dan ayahnya merupakan pengusaha yang sukses, rumah mereka tidak sebesar ini. rumah ini bahkan 2x lebih besar dari rumah so eun dulu. Pelayan-pelayan membungkuk hormat ketika kim bum dan so eun memasuki rumah.

“haha.. kenapa kau melihat rumahku seperti itu?”
“tuan, rumah tuan sungguh sangat mewah, bahkan ini lebih besar dari rumahku dulu” kata so eun yang masih takjub dengan rumah kim bum yang bagai istana itu.
“hahaha.. mulai sekarang rumah ini juga rumahmu”
“Tuan sungguh sangat baik, aku berjanji tidak akan pernah mengecewakan tuan”
“gadis yang baik”kata kim bum sambil membelai rambut so eun pelan.
“pelayan.. antarkan nona ini kekamarnya” perintah kim bum.
“baik tuan” jawab pelayan-pelayan itu.
“so eun.. untuk sementara kau istirahat dulu.. aku tidak akan mengganggumu” kata kim bum.
“baik tuan” jawab so eun, lalu so eun mengikuti beberapa pelayan itu untuk ke kamarnya.

Beberapa pelayan itu melayani so eun dengan baik sesuai perintah kim bum kepada mereka. Ketika so eun  selesai mandi, tampak salah satu pelayan itu akan memakaikan baju untuk so eun tapi pelayan lainnya datang dan menghentikannya.

“Nona so eun, anda jangan memakai pakaian itu, sesuai perintah Tuan.. anda harus mengenakan pakaian ini malam ini” kata pelayan yang baru datang.

Pelayan itu memberikan so eun Lingerie yang sangat seksi sekali. Lingerie berwarna hitam tanpa bra dengan kain hitam yang sangat tembus pandang yang hanya menutupi bagian dada saja.
So eun tampak kaget dengan pakaian tersebut tapi sedetik kemudian so eun mengambilnya lalu dibantu oleh beberapa pelayan untuk memakainya. Lingerie dan polesan make up yang diberikan pelayan itu membuat so eun tampak lebih menggoda.

*****

So eun duduk di tepi ranjang yang sangat besar sambil menunggu kedatangan kim bum. Dengan hati yang terus berdebar so eun menunggunya. Waktu di Club so eun tidak merasakan gugup karena dipengaruhi oleh obat perangsang itu apalagi itu sangat diluar dugaan, tetapi sekarang, dia yang menunggu kedatangan seorang pria dengan pakaian seperti ini.

Kim bum masuk kekamar so eun dan dilihatnya so eun dari ujung kaki sampai ujung kepala. Sungguh wanita yang menggoda pikir kim bum. Kim bum begitu terangsang ketika melihat tubuh so eun yang bisa di bilang setengah naked karna Lingerie yang dipakai oleh so eun.

“anda telah datang tuan” kata so eun lalu berdiri.
“kau sungguh menggoda” kata kim bum.
“aku akan memberikan tuan sebuah kejutan” kata so eun.

So eun mendorong tubuh kim bum keranjang. Dengan gerakan yang menggoda, so eun membuka kain yang membungkus dadanya dan

*Disensor*

Mereka tampak mengatur napas mereka yang masih ngos-ngosan.

Dengan dibaluti selimut putih yang menutupi bagian tubuh mereka. So eun berbaring di dada bidang kim bum.

“tutuplah matamu so eun” kata kim bum tiba-tiba
“ne?”
“tutup saja” kata kim bum

Sesuai perintah kim bum, so eun menutup matanya. Kim bum mulai mengangkat salah satu tangan so eun lalu dimasukkannya sesuatu di jarinya.

“sekarang bukalah matamu”

So eun mulai membuka matanya dan dilihatnya sebuah cincin yang berada di jarinya.

“Tuan.. apa ini?”tanya so eun bingung.
“marry me so eun”
“mwo?” tanya so eun lagi yang tidak percaya dengan kata-kata kim bum.
“menikahlah denganku dan jadilah istriku” kata kim bum.
“apa kau tidak mau?” sambung kim bum.
“aniyo.. bukan begitu tuan.. apakah tuan serius mau menikahiku?”
“apa aku tampak sedang bercanda?”
“sepertinya tidak tuan”
“kalau begitu kau mau apa tidak?”
“aku sangat mau tuan.. aku mau menikah denganmu, aku mau jadi istrimu”
“terima kasih so eun.. mulai sekarang hiasilah hari-hariku dan jadilah ibu dari anak-anakku kelak, dan satu lagi so eun, jangan panggil aku tuan, panggil aku kim bum”
“baik tuan.. tidak.. maksudku kim bum” kata so eun sambil tersenyum
“maaf kalau cincin ini agak kebesaran dijarimu, tadi waktu aku menyuruhmu istirahat.. aku langsung pergi cari sebuah cincin.. pelayan di tokonya memilih cincin paling mahal juga sekaligus paling bagus, katanya ini untuk standar jari wanita, tapi malah kebesaran dijarimu, besok aku akan pergi untuk menukarnya”jelas kim bum.
“aniyo.. aku tidak mau.. aku mau yang ini.. karena ini adalah barang yang paling pertama kau berikan untukku jadi aku mau yang ini saja”
“haha baiklah kalau kau mau yang itu”
“gomawo kim bum.. saranghae bum” kata so eun lalu mencium bibir kim bum.
“nado saranghae so eun ahh” balas kim bum di sela-sela ciuman.
“you’re my sexy girl, aku beruntung bisa menjadi orang yang pertama dan bisa memilikimu, aku mau lagi so eun ahh?”
“mwo, bukannya tadi sudah?”
“kau terlalu sexy dan menggoda jadi aku mau lagi”
“haha.. dasar mesum” kata so eun lalu mencium kim bum lagi.



The End

Sexy Girl (Special part Love In One Night)/ NC-17


















Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Sexy Girl (Special part Love In One Night)
Genre: NC, Romantic
Cast: Kim bum And Kim So Eun


Sesuai janji kim bum kepada so eun, sekarang dia telah mengeluarkan so eun dari tempat yang menurut so eun menjijikkan itu. Dengan bayaran yang sangat mahal seharga 200jt ( ubah sendiri aja ya ke uang korea ny habis author gak tau berapa), kim bum mengeluarkan so eun dari tempat itu.

Selama perjalanan pulang, so eun tidak berhenti-hentinya berterima kasih kepada kim bum karena sudah mengerluarkan dia.
Sesampainya di rumah kim bum yang tampak sangat mewah itu, so eun langsung menatap takjub rumah itu karena rumah ini sangatlah besar. Bahkan ketika so eun masih kaya dulu dan ayahnya merupakan pengusaha yang sukses, rumah mereka tidak sebesar ini. rumah ini bahkan 2x lebih besar dari rumah so eun dulu. Pelayan-pelayan membungkuk hormat ketika kim bum dan so eun memasuki rumah.

“haha.. kenapa kau melihat rumahku seperti itu?”
“tuan, rumah tuan sungguh sangat mewah, bahkan ini lebih besar dari rumahku dulu” kata so eun yang masih takjub dengan rumah kim bum yang bagai istana itu.
“hahaha.. mulai sekarang rumah ini juga rumahmu”
“Tuan sungguh sangat baik, aku berjanji tidak akan pernah mengecewakan tuan”
“gadis yang baik”kata kim bum sambil membelai rambut so eun pelan.
“pelayan.. antarkan nona ini kekamarnya” perintah kim bum.
“baik tuan” jawab pelayan-pelayan itu.
“so eun.. untuk sementara kau istirahat dulu.. aku tidak akan mengganggumu” kata kim bum.
“baik tuan” jawab so eun, lalu so eun mengikuti beberapa pelayan itu untuk ke kamarnya.

Beberapa pelayan itu melayani so eun dengan baik sesuai perintah kim bum kepada mereka. Ketika so eun  selesai mandi, tampak salah satu pelayan itu akan memakaikan baju untuk so eun tapi pelayan lainnya datang dan menghentikannya.

“Nona so eun, anda jangan memakai pakaian itu, sesuai perintah Tuan.. anda harus mengenakan pakaian ini malam ini” kata pelayan yang baru datang.

Pelayan itu memberikan so eun Lingerie yang sangat seksi sekali. Lingerie berwarna hitam tanpa bra dengan kain hitam yang sangat tembus pandang yang hanya menutupi bagian dada saja.
So eun tampak kaget dengan pakaian tersebut tapi sedetik kemudian so eun mengambilnya lalu dibantu oleh beberapa pelayan untuk memakainya. Lingerie dan polesan make up yang diberikan pelayan itu membuat so eun tampak lebih menggoda.

*****

So eun duduk di tepi ranjang yang sangat besar sambil menunggu kedatangan kim bum. Dengan hati yang terus berdebar so eun menunggunya. Waktu di Club so eun tidak merasakan gugup karena dipengaruhi oleh obat perangsang itu apalagi itu sangat diluar dugaan, tetapi sekarang, dia yang menunggu kedatangan seorang pria dengan pakaian seperti ini.

Kim bum masuk kekamar so eun dan dilihatnya so eun dari ujung kaki sampai ujung kepala. Sungguh wanita yang menggoda pikir kim bum. Kim bum begitu terangsang ketika melihat tubuh so eun yang bisa di bilang setengah naked karna Lingerie yang dipakai oleh so eun.

“anda telah datang tuan” kata so eun lalu berdiri.
“kau sungguh menggoda” kata kim bum.
“aku akan memberikan tuan sebuah kejutan” kata so eun.

So eun mendorong tubuh kim bum keranjang. Dengan gerakan yang menggoda, so eun membuka kain yang membungkus dadanya. Terpampanglah dada so eun yang begitu menggoda itu. so eun mendekatkan dirinya ke kim bum yang duduk di ranjang itu. dibelainya wajah kim bum lalu ditempelkannya dadanya ke wajah kim bum, seolah ingin menyuruh kim bum menghisap buah dadanya. Kim bum yang sudah tidak tahan langsung menekan tubuh so eun agar dadanya lebih menempel di wajahnya. Dihisapnya nipple so eun yang masih tampak pink kemerah-merahan itu. kim bum membalikkan tubuhnya jadi sekarang kim bum sedang menindih tubuh so eun. kim bum langsung melepaskan sisa lingerie yang menempel di tubuh so eun, jadi sekarang tubuh so eun naked.

Kim bum juga melepaskan pakaian yang digunakannya sendiri. Dengan penuh nafsu kim bum mencium bibir so eun sambil meremas dada so eun. kim bum menurunkan ciumannya keleher so eun dan salah satu tangannya juga bermain-main diperut so eun yang membuat so eun kegelian. Tangan kim bum lalu turun lagi sampailah di bagian paling sensitive so eun. di belainya lalu dimasukkan salah satu jari itu. kim bum mulai mengocok jarinya di bagian sensitive so eun. desahan demi desahan keluar dari bibir so eun.

Kim bum langsung memasuki inti dari permainan itu. kim bum mulai memasukkan dirinya ke tubuh so eun. sampailah puncak organisme mereka. Mereka tampak mengatur napas mereka yang masih ngos-ngosan.

Dengan dibaluti selimut putih yang menutupi bagian tubuh mereka. So eun berbaring di dada bidang kim bum.

“tutuplah matamu so eun” kata kim bum tiba-tiba
“ne?”
“tutup saja” kata kim bum

Sesuai perintah kim bum, so eun menutup matanya. Kim bum mulai mengangkat salah satu tangan so eun lalu dimasukkannya sesuatu di jarinya.

“sekarang bukalah matamu”

So eun mulai membuka matanya dan dilihatnya sebuah cincin yang berada di jarinya.

“Tuan.. apa ini?”tanya so eun bingung.
“marry me so eun”
“mwo?” tanya so eun lagi yang tidak percaya dengan kata-kata kim bum.
“menikahlah denganku dan jadilah istriku” kata kim bum.
“apa kau tidak mau?” sambung kim bum.
“aniyo.. bukan begitu tuan.. apakah tuan serius mau menikahiku?”
“apa aku tampak sedang bercanda?”
“sepertinya tidak tuan”
“kalau begitu kau mau apa tidak?”
“aku sangat mau tuan.. aku mau menikah denganmu, aku mau jadi istrimu”
“terima kasih so eun.. mulai sekarang hiasilah hari-hariku dan jadilah ibu dari anak-anakku kelak, dan satu lagi so eun, jangan panggil aku tuan, panggil aku kim bum”
“baik tuan.. tidak.. maksudku kim bum” kata so eun sambil tersenyum
“maaf kalau cincin ini agak kebesaran dijarimu, tadi waktu aku menyuruhmu istirahat.. aku langsung pergi cari sebuah cincin.. pelayan di tokonya memilih cincin paling mahal juga sekaligus paling bagus, katanya ini untuk standar jari wanita, tapi malah kebesaran dijarimu, besok aku akan pergi untuk menukarnya”jelas kim bum.
“aniyo.. aku tidak mau.. aku mau yang ini.. karena ini adalah barang yang paling pertama kau berikan untukku jadi aku mau yang ini saja”
“haha baiklah kalau kau mau yang itu”
“gomawo kim bum.. saranghae bum” kata so eun lalu mencium bibir kim bum.
“nado saranghae so eun ahh” balas kim bum di sela-sela ciuman.
“you’re my sexy girl, aku beruntung bisa menjadi orang yang pertama dan bisa memilikimu, aku mau lagi so eun ahh?”
“mwo, bukannya tadi sudah?”
“kau terlalu sexy dan menggoda jadi aku mau lagi”
“haha.. dasar mesum” kata so eun lalu mencium kim bum lagi.



The End

Jumat, 09 Agustus 2013

I Always Beside You Part 5 End

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Always Beside You Part 5 End
Genre: Sad, romance
Cast: Kim Bum And Kim So Eun


Hari berganti hari, aku selalu menunggu kepulangan suamiku setiap jam 12.
Tidak terasa sudah memasuki hari ke 39. Aku menunggu kepulangan suamiku sampai ketiduran di sofa. Sebuah tangan kekar menggendongku dan memindahkanku keranjang tempat tidurku. Tapi karena terlalu capek aku hanya bisa merasakan tangan-tangan itu terus membelai wajahku. Lalu mengecup pelan keningku.

Keesokannya.. masih melakukan hal yang sama, aku tetap menunggu kepulangan kim bum. Sial sekali.. kenapa semalam aku bisa ketiduran dan tidak dapat membuka mataku, padahal aku sangat ingin bertemu kim bum.

Sebuah tangan menutup mataku dan bisa ditebak, tangan itu milik suamiku.

“kenapa kau belum tidur?” tanya suamiku.
“tentu saja aku menunggu kepulanganmu bum”kataku sambil menarik tangan suamiku dengan manjanya ke sampingku.
“lihatlah kantung matamu itu, aku tidak ingin kau jatuh sakit atau menjadi seperti ini”
“asalkan itu buat kamu, aku rela bum”
“sayang.. kau harus dengar perkataanku ya, jika besok kau mendengar sesuatu yang mengejutkan atau apa, jangan pernah melakukan hal bodoh”
“aku tidak mengerti apa maksud perkataanmu bum”
“kalau kau mencintaiku, dengarkan saja perkataanku so eun, ingat.. apapun yang terjadi, aku selalu disampingmu dan menjagamu”
“kamu kenapa bum ah?”
“aniyo.. aku berharap kita dapat bersama lebih lama lagi, dan kita mempunyai anak yang sangat banyak, menjadi keluarga yang paling bahagia so eun”
“bum.. kenapa aku rasa perkataanmu ini seperti kata-kata perpisahan bum?”
“kita tidak akan pernah berpisah so eun, karena I always beside you.. dalam bentuk apapun aku, aku selalu menjagamu”
“bum ahh?” kataku hampir menangis.
“maafkan aku so eun telah membuatmu menderita, tidak seharusnya kau bersamaku, aku hanya dapat membuatmu menangis, aku bukan suami yang baik” kata kim bum sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
“aniyo bum ahh.. kau suami terbaik yang pernah aku temui bum.. jangan pernah berkata seperti itu.. aku mencintaimu, karena cinta kita, kita bisa sampai seperti sekarang ini” kataku sambil melepaskan kedua tangan kim bum yang menutupi wajahnya.
“aku juga sangat mencintaimu..” kata kim bum sambil mengecup keningku.
“andai saja sekarang kita mempunyai seorang anak, dia pasti bisa menemanimu” sambung kim bum.
“aku ada kabar baik bum.. aku sekarang sedang hamil”
“apa? Kau hamil?”
“ne bum.. dia anak kita.. hasil cinta kita selama ini”

Kim bum meneteskan air matanya lalu mengelus pelan perutku yang masih datar.

“ini appa sayang.. janji kepada appa, jangan pernah menyusahkan eommamu ini seperti appa, jagalah eomma dan cintai dia seperti appa sangat mencintai eommamu”
“kau mau beri dia nama apa bum nantinya?”
“aku mau beri dia nama Yi Jeong kalau dia laki-laki dan akan memberikan dia nama Ga eul untuk perempuan, bagaimana pendapatmu?”
“nama yang bagus bum.. aku harap anak kita nanti akan menjadi orang yang berguna dan menjadi orang yang baik”
“sekali lagi maafkan aku sayang, aku sudah menyusahkanmu.. aku sanga ingin melihat anak kita nantinya seperti apa, apa dia bakal cantik sepertimu?”
“bum ahh.. kita bakal sama-sama membesarkan anak kita ini bum, dan selalu bersama sampai kita tua nanti, kita akan selalu bersama”

Kim bum memelukku. Pelukan yang seperti biasa selalu dia berikan buat aku, hanya sekarang pelukan itu lebih lama dari biasanya.

“sekarang kamu tidur ya so eun, sudah larut malam, tidak baik untuk kesehatan kamu dan bayi kita”
“aniyo.. aku mau lebih lama bersamamu bum”
“baiklah.. sekarang kita pindah kekamar saja ya”

Kami kekamar dan seperti malam-malam biasanya. Aku berbaring di pelukan kim bum.

“so eun, apa kau janji dengan perkataanku tadi?”
“ne?”
“jangan pernah melakukan hal bodoh apapun jika kau mendengar hal buruk yang terjadi besok, besarkanlah anak kita dengan baik sampai dia bertemu dengan jodohnya nanti”
“baik bum, aku janji, kau juga janji ya bum jangan pernah meninggalkan aku”
“ne.. sudah aku katakan padamu, dalam bentuk apapun aku itu, aku bakal selalu disampingmu”

Aku menghabiskan malam itu untuk berbicara dengan kim bum tapi karna terlalu ngantuk, aku ketiduran lagi.

Suara telepon membangunkanku. Aku segera mengangkat telepon itu dan tertulis nama eomma di layar ponselku.

“annyeong eomma, ada apa eomma pagi-pagi begini meneleponku?”
“so eun ahh.. bisa kau kerumah eomma sebentar, eomma ingin berbicara sesuatu yang penting kepadamu”
“ne eomma… aku bakal segera kesana”

Aku bersiap-siap lalu melajukan mobilku kerumahnya orang tua kim bum. Terlihat kedua orang tua kim bum sudah menunggu kedatanganku didepan pintu.

“annyeong eomma.. eomma mau berbicara apa?”
“kami rasa kami tidak bisa lagi menutupi hal ini kepadamu so eun, kau pantas tau”
“apa maksud eomma?”
“sebenarnya..” eomma kim bum tidak melanjutkan perkataannya.
“sebenarnya apa eomma?”
“sebenarnya kim bum telah meninggal so eun ahh” kata appa kim bum, eomma kim bum hanya menangis di pelukan ayahnya kim bum.
“tidak mungkin appa.. tidak mungkin.. semalam kim bum masih bersamaku”
“apa maksudmu so eun, kim bum sudah meninggal 40 hari yang lalu”
“mwo? 40 hari yang lalu?”
“ne.. waktu perjalanan keluar kota.. dia mengalami kecelakaan dan meninggal sso”

Aku yang tidak kuat mendengar perkataan dari ayah kim bum lalu jatuh pingsan.

Aku tersadar dan terdapat eomma kim bum disamping menemaniku.

“kau sudah sadar nak?”
“eomma.. jelaskan padaku eomma.. kenapa eomma baru memberitahu aku? Kenapa?” teriakku.
“eomma takut kau melakukan hal bodoh so eun ahh.. jadi kami merahasiakan ini darimu”
“aku tetap tidak percaya eomma.. aku butuh bukti”
“eomma akan membuktikan itu”

Lalu ibu kim bum membawaku kesuatu tempat. Mobil berhenti di sebuah pemakaman.

“apa maksud ini eomma?”
“ikut dengan eomma saja”
 Lalu aku mengikuti ibu kim bum sampai berhenti disebuah makam yang bertulisan kim sang bum disana.

“aniyoooo…”teriakku.

Aku berjongkok di depan nisan itu sambil membelai nama yang tertera disana.
“bum ahh.. kenapa kau meninggalkan aku begitu saja bum? Apa semalam adalah pesan terakhirmu kepadaku bum? Bukannya kau bilang kepadaku kau akan selalu berada disampingku bum, apapun itu?” kenapa bum? Kenapa? Kau mengingkari janji kita bum”

Tampak arwah kim bum sedang menangis disamping so eun yang berjongkok didepan makam suaminya itu. kim bum hanya dapat membelai rambut so eun.

“bum ahh.. aku akan segara menyusulmu bum.. tunggu aku bum”

Sebuah bisikan terdengar di telinga so eun. “ingatlah apa yang aku katakan kepadamu so eun.. kau sudah berjanji padaku, jaga anak kita so eun, jangan pernah melakukan hal apapun yang merugikanmu karna aku selalu bersamamu”
“kim bum? Itu kau kah? Maafkan aku bum..  maaf.. baik bum aku berjanji aku akan membesarkan anak kita nanti dan tidak melakukan hal bodoh itu..”

Aku baru menyadari.. kenapa kim bum selalu pulang setiap jam 12 malam. Apa itu arwahmu bum? Kau kembali untuk menemuiku? Pantas saja tanganmu selalu dingin bum. Bum.. aku tau sekarang kau berada disampingku dan bersamaku seperti perkataanmu kepadaku bum, aku percaya itu.

So eun lalu berdiri dan mengelus pelan perutnya lalu pergi dari tempat itu.


END

I Always Beside You Part 4

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Always Beside You Part 4
Genre: Sad, Romance
Cast: Kim Bum, Kim So Eun


Keesokannya..
Aku terbangun tapi sudah tidak menemukan kim bum di tempat tidur. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Baju yang semalam kuberikan kepada kim bum terlipat rapi disamping tempat tidurku. Apakah dia sudah mandi terus sekarang berada di dapur? Aku pergi kedapur tapi tidak menemukan sosok dirinya. Apakah pagi-pagi begini dia sudah pergi bekerja. Aku meraih ponselku dan mencoba menghubunginya tapi tidak aktif. Apakah semalam aku Cuma bermimpi? Tidak.. semalam itu nyata, aku tertidur didalam pelukan kim bum dan kim bum menyanyikan aku sebuah lagu sebelum tidur. Mungkin aku akan menunggu dia pulang dari kerja saja.

Aku memasak sayur kesukaan kim bum semua. Aku mau memberikan surprise untuk dia.

Jam 6 malam
Tapi dia masih belum pulang. Tidak biasanya. Kalau sekarang dia masih berada disini atau tidak jadi kerja diluar kota seharusnya jam segini dia sudah pulang.

Tapi bukannya semalam dia pulang untuk aku, maksudnya dia tidak jadi mengurus proyek appa diluar kota?.

Aku masih setia menunggu kepulangan suamiku. Sekarang sudah pukul 12 malam tapi suamiku masih belum pulang dan aku dengan setianya masih menunggu kim bum pulang. Aku terduduk di sofa sambil terus memegang ponselku, berharap dapat telepon dari kim bum atau dapat pesan dari dirinya.

Ting Tong..

Bunyi bel rumahku. Itu pasti dia..
Aku langsung berlari untuk membukakan pintu tapi sebelumnya aku bertanya dulu siapa yang berada diluar sana. Ketika suara seseorang yang selalu kudengar menjawab pertanyaanku, segera kubuka pintu buat dia.

“bum ahh.. kenapa kau baru pulang sekarang?” tanyaku.
“mianhae sayang.. hari ini begitu banyak tugas dari kantor”

Aku menarik tangan kim bum untuk masuk kedalam rumah dan sama seperti kemarin, tangan kim bum sungguh sangat dingin. Aku mengajak kim bum untuk duduk diruang makan.

“bum ahh.. tanganmu sama seperti semalam, sangat dingin bum” kataku khawatir.
“aku tidak apa-apa”
“sini aku hangatkan tanganmu bum” kataku lalu aku mulai menggosok-gosok tangan suamiku dengan tanganku berharap tangan itu akan menjadi hangat tapi tangan kim bum tetap dingin.
“gomawo istriku.. tapi aku tidak apa-apa” kata kim bum lalu meraih wajahku dan mengecup bibirku pelan.
“aku memasakkan makanan kesukaanmu bum tapi sepertinya sudah dingin, aku akan masak ulang untukmu”
“tidak usah.. aku ingin makan yang ini saja” kata kim bum.
“nanti kamu sakit perut bum ahh”
“asal itu masakanmu, itu tidak akan pernah menyakitiku, karena aku yakin istriku memasak itu dengan penuh cinta”

Aku berdiri lalu memeluk suamiku sambil mengelus wajah suamiku sebentar. Aku lalu mengambilkan piring dan sendok untuk suamiku.

Suamiku makan masakanku dengan lahapnya seperti orang yang 3 hari tidak makan. Aku tiba-tiba ingin menangis ketika melihat wajah orang yang kucintai ini. wajahnya sangat pucat dan tangannya sangat dingin.

“bum ahh.. makanlah pelah-pelan, nanti kamu tersedak bum”
“masakanmu terlalu enak sayang, aku takut nanti aku tidak dapat memakan masakanmu lagi”
“apa maksudmu bum” tanyaku bingung.
“aku takut suatu saat nanti ketika aku pergi sangat jauh, aku tidak dapat makan masakanmu lagi”
“kau setiap hari akan makan masakanku bum”

Kim bum melihat wajahku lalu mengusap air mataku yang jatuh ke pipiku.

“bum ahh.. kenapa wajahmu pucat bum? Kau pasti banyak bekerja sampai seperti ini, besok kamu istirahat aja ya bum, aku bakal bilang ke appa agar untuk sementara waktu kau tidak perlu bekerja”
“tidak perlu sayang.. bekerja adalah kewajibanku, lagian aku tidak apa-apa”

Setelah selesai makan kami kembali kekamar kami.

“mungkin mulai sekarang sampai 1 bulan kedepannya, aku setiap hari akan pulang jam 12 dan pagi-pagi sekali sudah harus pergi”
“waeyo bum?”
“pekerjaan dikantor semakin banyak jadi aku harus lebih ekstra bekerja sayang”

Ketika mendengar itu aku hanya dapat memeluk suamiku. Aku melepas 1 per 1 kancing kemeja yang dikenakan oleh suamiku. Kim bum mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Aku tidak dapat menahan air mataku, air mataku jatuh begitu saja..

Kim bum juga melepaskan pakaianku lalu membaringkanku ke tempat tidur.

“aku ingin selamanya bersamamu so eun” kata kim bum lalu mencium keningku, hidungku dan turun ke bibirku.
“aku berharap di kehidupan mendatang, aku dapat menjadi suamimu lagi” sambung kim bum di sela-sela ciuman kami.

Ciuman kim bum turun keleherku dan semakin turun sampai ke dadaku. Aku terus mengelus rambut kim bum. Sekarang tubuh kami berdua sama-sama naked, dan kim bum mulai memasuki dirinya ke diriku.

Aku berbaring di pelukan kim bum dengan dibaluti selimut putih yang menutupi tubuh polos aku dan kim bum.

“kim bum ahh, aku sangat mencintaimu, aku berharap kita dapat berpelukan seperti sekarang ini sampai kita tua nanti bum, kau akan terus bersamaku, aku tidak peduli apapun yang terjadi nantinya, jangan pernah kau tinggalkan aku bum”
“aku berjanji aku tidak akan meninggalkanmu sso, I always beside you”
“kalau misalnya nanti ada sesuatu yang terjadi padamu, aku akan ikut bersamamu bum”

Kim bum yang tau arti dari maksud perkataanku tadi lalu melihatku. Di pegangnya kedua tanganku ini dengant tangannya yang dingin.

“jangan pernah berkata seperti itu sso, jika kelak terjadi sesuatu kepadaku, jangan pernah melakukan hal bodoh, selalu ingatlah perkataanku kalau aku bakal selalu berada disampingmu walau nantinya kau tidak dapat melihatku lagi”

Entah mengapa aku ingin menangis lagi mendengar perkataan kim bum. Aku memeluk kim bum dan mempererat pelukanku kepada kim bum, seolah tidak ingin melepaskannya.



TBC....