Laman

Selasa, 20 Januari 2015

For Love Or Money? (Part 3)

Author: Chintami
Title: For Love Or Money
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romantic



Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masingauthor. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapimilik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untukkeperluan cerita. (Ide bikin FF ini dari film "for love or money film china")

*****



Seperti biasa kim bum selalu membantuku di café. Aku tersenyum melihat pria yang sedang membawa pesanan coffee-coffee pelanggan yang berada di cafeku. “kim bum, kemarilah” kataku.

“ada pesanan lagi?” tanyanya.
“tidak” kataku. Aku mengambil beberapa lembar uang lalu kuberikan kepada dia.
“apa ini so eun?” tanya dia bingung sambil melihat uang yang ku berikan.
“gajimu karna kau sudah membantu cafeku”
“tapi..” sebelum dia protes aku memotong ucapannya “jika kau tidak menerimanya, aku tidak akan membiarkan kamu membantu ku lagi di café”
“ehem.. baiklah.. kalau begitu biar aku mentraktirmu makan nanti malam”
“kau mau mentraktirku? Kalau begitu aku ingin makan direstoran perancis” kata ku sambil tersenyum. Kulihat perubahan pada wajah kim bum yang nampak lucu buatku. “aku hanya bercanda kim bum, mari kita minum coffee habis ini, lagian aku kurang menyukai makanan perancis, terlalu banyak lemak” dustaku.
Seperti malam-malam sebelumnya, kami menghabiskan waktu kami untuk menikmati coffee di cafeku..

*****

Hari ini kim bum mengajakku untuk makan di restoran perancis, dia tampak tampan dengan setelan jasnya.

“tidak biasanya kau tampak rapi seperti ini bum” kata ku yang masih mengamati penampilan kim bum sedari tadi.
“aku harus tampak rapi di depan wanita yang kucintai, aku mencintaimu so eun” kim bum menatap mata ku dalam. Bisa ku lihat keseriusan dalam perkataan yang barusan dia katakan dalam manik matanya yang berwarna coklat itu. Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya tadi.

Setelah menyelesaikan makanan kami. kami pulang ke café milikku. Aku sebenarnya agak penasaran kim bum mendapatkan uang dari mana sehingga bisa mengajakku untuk makan di restoran yang bisa dikatakan mahal itu.

“kim bum, kau mendapatkan uang dari mana?” tanyaku sambil menatap tajam mata coklat miliknya.
“ehem..”  dia tampak berpikir lalu dengan hati-hati dia mulai berbicara “ jika aku katakan, kumohon kamu jangan marah kepadaku so eun ah, sebenarnya aku mendapatkan uang itu dari balapan liar” katanya hati-hati.
Bagai di sambar petir.. aku tertegun mendengar perkataan kim bum barusan, hanya demi makan di restoran perancis itu, kim bum sampai harus membahayakan nyawa nya.

“APA KAU GILA HAH? BAGAIMANA JIKA KAU KENAPA-KENAPA BUM? HANYA DEMI MAKAN DI RESTORAN ITU?” tanya ku. tidak kuasa menahannya, air mataku mulai terjatuh.
“kumohon jangan marah lagi so eun, aku hanya ingin melakukan kencan romantis dengan wanita yang kucintai” katanya sambil memeluk ku dari belakang.
“jangan pernah melakukan balapan bodoh itu lagi bum” kataku masih dalam keadaan terisak.
“aku berjanji tidak akan melakukannya lagi sayang, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu, ikut aku” katanya sambil menarik lenganku kesuatu tempat. Kim bum menutup mataku dengan kedua tangannya lalu langkah kami terhenti.

Dia mulai membuka mataku. Ku lihat pandangan di depan ku dengan tidak percaya. Hampir seluruh ruangan berisi lukisanku. Dari lukisan aku masih memakai pakaian pramugari, lalu lukisan bibirku, mataku dan semua yang berkaitan denganku.
Aku mulai tersenyum memandang lukisan-lukisan di depanku.“kim bum ah, bisakah kau melukisku untuk sekali lagi?” tanyaku.
Aku mulai berdiri didepan kim bum dan membuka seluruh pakaianku, hanya membaluti bagian depanku dengan selimut. Ku biarkan punggungku tampak jelas untuk dilukis. Setelah 2 jam, sebuah tangan kekar memelukku dari belakang sambil menutup bagian punggung ku dengan kemejanya.
“kim bum?”
“hemmm” jawabnya sambil mencium bagian leherku dari belakang.
“aku.. sebenarnya aku berbohong kepadamu” kataku yang hampir menangis.
“sstt.. aku tidak peduli, memangnya kenapa jika kau berbohong,yang kutahu.. aku begitu mencintaimu, begitu juga dengan dirimu” setelah mengatakan itu, kim bum mendekatkan wajahnya ke diriku, bibirnya mulai melumat lembut bibirku. Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati perlakuan lembut dirinya ke bibirku.

Lumatan demi lumatan kim bum berikan ke diriku dibawah pancuran air shower. Ciumannya mulai turun ke leher jenjangku lalu ke payudaraku. “kim.. bum” desahku.

*SKIP*

“buatlah dirinya jatuh cinta padamu, lalu tinggalkan dirinya, beranggapan bahwa kau hanya menginginkan uangnya, bukan cintanya”seorang wanita paruh baya dengan tatapannya yang tajam melihatku. “ketika kau berhasil aku akan memberikan berapa pun uang yang kau inginkan, tinggal kau sebutkan saja nominalnya” setelah mengatakan itu, wanita paruh baya itu meninggalku duduk sendirian di ruangannya.

“tidakkkk” teriakku ketika terbangun dari mimpi burukku.Kulihat pria yang kucintai tertidur pulas berada disampingku. Dengan hati-hati kucium kening dan pipi pria itu lalu memeluknya dan tidur lagi disampingnya.

*****

Kim So Eun Pov End.

Kim Sang Bum Pov

Hari ini ku mantapkan diriku untuk melamar gadisku. Dengan sebuah cincin yang ku beli dari hasil penjualan lukisanku. Dengan senyum terus terukir diwajahku, kutemui gadis ku di café miliknya. Keadaan café sudah tutup, tampak dia sedang membereskan gelas-gelas yang berada di meja.

“so eun ah” panggilku.
“hemm” jawabnya sambil menatap mataku.
“will you marry me?” ku keluarkan kotak berwarna merah yang didalamnya terdapat cincin yang barusan ku beli. Wajah so eun tiba-tiba saja berubah, terlihat seperti kaget, marah, tidak suka.. aku tidak tahu.

“so eun ah, jawablah pertanyaanku”
“tidak kim bum ssi.. aku tidak mau menikahimu”
“aku tidak memaksamu so eun, kalau kau belum siap untukmenikah, aku bisa menunggu mu sampai siap” kata ku sambil membelai wajahnya.
“bukan itu maksud ku kim bum ssi, aku tidak ingin menikah dengan orang miskin, kau pikir dengan aku tidur denganmu.. maka aku harus menikah dengan dirimu? Tidak kim bum.. aku tidak ingin mengambil resiko ketika sudah tua nanti, aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku bersama pelukis yang tidak terkenal sepertimu.. sebaiknya kita akhiri saja hubungan kita  bum”

Wajahnya tampak marah, setelah mengatakan itu.. so eunl angsung pergi dari hadapanku. “so eun ahh..” teriakku.

Dengan perasaan frustasi aku pergi meninggalkan café ini. cincin yang tadi ku beli, kuletakkan di meja. Hati ku hancur.. semua wanita sama, hanya menginginkan uang. Aku kembali kerumah ku. bukan rumah kecilku,tapi rumah dimana aku tinggal bersama ibuku. ibuku adalah anak pengusaha terkaya dikorea dan china, sedangkan ayahku hanya seorang pelukis. Ayahku meninggal ketika aku berumur 10 tahun, setelah meninggalnya ayahku, kami kembali kerumah ibuku. dan waktu itu aku baru tahu jika aku adalah orang terkaya. Tapi aku tidak menginginkan semua uang itu, aku ingin menjadi seorang pelukis seperti ayahku dan menemukan wanita yang bisa menerimaku apa adanya tetapi sepertinya aku salah, semua wanita sama.

“selamat datang kembali nak” ucap ibuku sambil menyodorkan segelas bir kepadaku.
“maafkan aku ibu, aku salah”
“tidak apa-apa nak, yang penting kau telah kembali kerumah ini”

*****

2 tahun telah berlalu.. aku juga sudah mengetahui jika so eun mendapatkan bayaran dari ibuku untuk membuatku jatuh cinta kepadanya dan membuatku patah hati dan kembali kerumah. Tapi seharusnya aku berterima kasih kepadanya.. karena nya aku tahu jika semua hanya menginginkan uang.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan penuh, seorang wanita tiba-tiba berlari dari samping kearah mobilku. Ku injak rem nya dengan cepat tapi naas “brruukkk”
Aku turun dari mobilku dengan segera melihat wanita yang kutabrak.. “ so.. so eun” kataku tidak percaya. Segera ku lajukan mobilku membawanya kerumah sakit. “bertahanlah.. kumohon bertahanlah, dokter kau harus menyelamatkannya” tangisku, aku tidak ingin kehilangan dia. Baru ku sadar aku masih mencintainya.

Setengah jam kemudian dokternya pun keluar dari ruangan “sebentar lagi dia akan siuman” ucap dokternya lalu pergi. Aku masuk keruangannya. So eun terbaring dengan lemah disana. Kuhampiri wanita yang telah mengisi hatiku. Ku pegang erat tangan nya seolah-olah takut akan kehilangan dirinya lagi. Sebuah cincin melingkari jari manisnya. Bukan kah itu adalah cincin yang kuberikan ketika aku ingin melamarnya.
Jari so eun mulai bergerak. “di.. dimana aku” ucapnya lemah.

“kau berada di rumah sakit sayang.. maafkan aku so eun ah”ucapku sambil menangis.
“tidak kim bum.. aku yang seharusnya minta maaf, aku telah menyakiti hatimu kim bum.. aku berpikir jika dengan aku menerima tawaran ibumu,aku bisa membiayai ayahku yang berada di rumah sakit tapi aku tidak bisa menerima uang ibumu bum, karena aku sudah jatuh cinta padamu.. hanya kau yang peduli denganku.. hanya kau yang memperhatikan aku, hanya kau juga yang bisa mengisi kembali hatiku yang sudah lama kosong” so eun terisak di dadaku.
“jika begitu.. jawablah pertanyaan ku yang waktu itu?”
“pertanyaan mana?” tanya nya dengan wajah polos. Kuhapus airmata yang masih tersisa diwajahnya dengan jempolku. Ku tatap mata nya yang indah. “will you marry me?”

Dia mengangguk dengan cepat “yes” ucapnya sambil tersenyum,dapat kulihat air mata mulai terjatuh dari matanya yang indah. Aku mendekatkan bibirku ke bibirnya yang berwarna merah, ku lumat bibir merahnya itu agak lama.Setelah melepas ciuman kami. ku peluk dengan perasaan sayang dirinya. Ternyata aku salah menilai gadisku. Mulai sekarang aku akan meninggalkan semua nya dan memulai dari awal hubungan kami. uang bisa membeli segalanya tapi tidak dengan cinta.


THE END

For Love Or Money? (Part 2)

Author: Chintami
Title: For Love Or Money?
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romantic



Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masingauthor. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapimilik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untukkeperluan cerita. ( Ide gak sepenuhnya milik author, diambil dari film For Love or Money?)


Kami terjatuh ke busa besar yang memang sudah di sediakan polisi atau pemadam kebakaran dibawah sana.

*****

“apa kau tidak mau mengucapkan terima kasih setelah aku menolongmu?” ucapku ketika kami keluar dari kantor polisi.
“aku tidak menyuruhmu membantuku” ucapnya ketus.
Aku terus mengikuti wanita ini, takut dia melakukan hal bodoh lagi, selain itu aku rasa aku juga tertarik dengan wanita didepanku ini.
“kenapa terus mengikutiku?” tanya nya ketika dia menoleh kebelakang untuk melihatku.
“aku tidak mengikutimu.. jalanan ini begitu luas dan bukan milikmu jadi terserah aku mau pergi kemana”
Gadis didepanku terus berjalan sambil memandang kebawah,sebuah mobil melaju dengan cepat dan hampir menabraknya jika saja aku tidak lebih cepat.
“apa kau mau bunuh diri lagi hah?” marahku.
“aku tidak akan mati.. jika kau ingin menjagaku, datanglah ke café itu, itu adalah milikku” tunjuknya ke sebuah café yang tidak terlalu besar.

*****

Aku kembali kerumah kecil milikku, sambil melihat-lihat foto di laptopku, mataku tertuju ke sebuah foto di laptop, foto  yang waktu itu aku ambil di china ketika hampir menabrak seorang wanita.
Ternyata gadis itu adalah gadis yang hampir saja kutabrak dichina. aku tersenyum memandang foto itu. ku ambil kertas yang berada di meja ku lalu ku lukis wajah wanita yang nampak cantik ini.

Jam 6 pagi.. aku pergi ke café milik wanita itu. masih tertempel tulisan closed di pintu café itu. kulihat wanita itu sedang membuat kopi didalam cafenya. Ketika wanita itu melihatku, senyuman terukir di wajah cantiknya. Aku membalas senyumannya dan masuk kedalam café miliknya.

“hai..” sapaku sopan.
“hai juga..” ucapnya.
“hmm.. aku rasa kita belum saling kenal satu sama lainnya, nama ku kim sang bum”
“aku kim so eun, senang mengenal dirimu” senyumnya masih terlukis di wajahnya.
“nama yang indah, sama seperti orangnya.. hmm, kim so eun..aku ingin mengatakan sesuatu”
“katakanlah”ucapnya.
“apa kau ingat ketika kau di china dan hampir tertabrak sebuah mobil silver?” tanyaku hati-hati.

Tampak dia berpikir sebentar lalu “ hah? Apa kau orangnya?”tanya dengan mulut agak sedikit terbuka, membuatnya terkesan sangat lucu.
“haha.. iya, itu aku”

Tidak lama kemudian dia ikut tertawa bersama ku “itu gila,bagaimana kau bisa mengemudi secepat itu? apa kau seorang pembalap? Jika saja kau lebih cepat lagi, mungkin aku tidak perlu melompat dari atas apartment seperti kemarin” ucapnya sambil tertawa.
“haha maafkan aku, aku tidak bermaksud ingin menabrakmu..aku bukan seorang pembalap, aku disewa untuk mengejar pesawat, penumpang itu mengatakan dia harus sampai di bandara dalam waktu 20 menit jadi tanpa berpikir panjang aku menginjak gas itu dengan cepat agar bisa sampai di bandara tepat waktu dan mendapatkan bayaran untuk membayar kuliahku” jelasku.
“ohh ternyata seperti itu, mari temanin aku minum coffee sebentar kim bum ssi, aku ingin menghilangkan beban di otakku”

Hari demi hari.. kami semakin dekat. Aku selalu menghabiskan waktu ku untuk membantunya di café atau sekedar berbincang dengan so eun.

Aku mulai membantu dia membereskan seluruh café karna sudah waktu nya café ini untuk tutup. Segerombolan preman ntah dari mana tiba-tiba masuk ke dalam café dan menarik so eun dengan tatapan mesumnya.
“lepaskan dia” teriakku.
“kau pikir siapa dirimu hah?” pria itu mulai melayang kan tinjuannya, sebelum tinjuannya mengenai wajahku, ku tendang meja yang berada tepat di depan preman ini sehingga meja itu langsung dengan keras mengenai tubuh preman itu. preman itu terjatuh dan tersungkur di depan pintu café. 5 preman itu menyerangku, pukulan-pukulan mengenai wajahku. Ketika ku lihat preman itu mulai mau memukulku lagi dengan segera aku bangkit dan ingin membalas perlakuan preman itu tapi tiba-tiba sebuah kaca menghantam keras kepala bagian belakangku. “aakkhh, kim bum” teriak so eun.

Kim Bum Pov End

Kim So Eun Pov

Kulihat kim bum yang sudah tidak sanggup untuk melawan preman-preman itu. ketika preman itu ingin memukul kim bum lagi, entah keberanian dari mana, ku ambil botol bir di meja itu dan melayangkan pukulan ke preman itu. praaang, suara pecahan botol bir itu. ketika ku buka mata, ternyata aku salah mukul, botol bir itu malah mengenai kepala kim bum. “aakhhh kim bum” teriakku. Kim bum terjatuh pingsan dan preman-preman itu dengan cepat berlari keluar dari café ku.

Aku terus menunggu kim bum sadar, perasaan bersalah menyelimuti hatiku. “enggghh” erangan suara kim bum yang menandakan bahwa dia sudah sadar dari pingsan nya.

“kim bum.. kau tidak apa-apa” tanya ku khawatir.
“aku tidak apa-apa” jawabnya sambil memegang kepala bagian belakangnya.
“maafkan aku  kim bum,aku tidak sengaja” kataku yang hampir saja menangis.
“aku tidak apa-apa, sungguh” katanya meyakinkanku.
Lalu kami bersama menghabiskan waktu kami untuk menikmati coffee bersama sambil berbincang-bincang. Semakin lama, hatiku semakin merasa nyaman dengan pria yang duduk berada didepanku ini.  kim bum ternyata adalah seorang pelukis karna itu adalah hobby dia sejak dia masih kecil. Dia mulai menceritakan kehidupannya sehari-hari..



TBC..

For Love Or Money? (Part 1)




















Author: Chintami
Title: For Love Or Money?
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romance

Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

( cerita ini nggak sepenuhnya pemikiran author, cerita ini diambil dari film yang berjudul sama dengan FF di atas.. karna menurut author filmnya seru dan bagus jadi author buat ke fanfic dan berbagi ke readers)

*****

Kringg… Kringg.. ponselku terus berbunyi, ntah siapa yang menghubungiku pagi-pagi seperti ini dan mengganggu tidurku. dengan malas kuangkat ponselku

“yeoboseo?” jawabku dengan mata masih terpejam.
“YAA.. So eun ahh? Apa kau masih tidur? Apa kau lupa kalau kita ada penerbangan hari ini?” tanya min young di seberang ponsel sana
“mwo? aissh.. sudah jam berapa sekarang ini? baik, bentarlagi aku akan segera kesana”

Dengan cepat aku segera bersiap-siap dan memakai pakaian pramugari ku. Park Min Young sahabat sekaligus rekan kerja ku sudah menunggu ku di seberang apartmenku dengan mobil berwarna merahnya. Aku berlari menyebrang jalan dan entah mobil dari mana dengan kecepatan penuh hampir saja menabrak ku jika saja si pengemudi tidak menginjak rem nya segera.

“nona.. apa nona tidak apa-apa?” tanya si pengemudi ketika dia turun dari mobilnya. Terlihat juga seorang bapak-bapak yang turun dari mobilnya dan termuntah-muntah.
“hey.. apa kau bisa mengemudi? Bagaimana jika tadi kau menabraknya hah?” marah min young yang sudah berada disampingku.
“aku tidak apa-apa” jawabku.

Si pengemudi mengeluarkan ponselnya dan tanpa sepengetahuanku, si pengemudi mobil itu mengambil fotoku.

“ehem.. maaf, kau bisa menghubungiku, ini kartu namaku” kata sang pengemudi yang tidak kutahu namanya.
“ayoo, kita harus cepat” kata min young sambil menarikku.

*****

Akhirnya aku kembali juga ke Negara tercintaku, korea.

“min young.. ayo ku traktir kau makan, hari ini adalah hari terakhir ku menjadi pramugari, dan aku juga masih menyimpan card nya Dennis jadi kita bisa makan sepuasnya” kataku sambil tertawa dan di jawab anggukan cepat dari sahabatku.

Kami berjalan mencari restoran terdekat sekitar sana dan ketika melewati sebuah hotel, ada tulisan yang menarik ku menuju hotel itu,sebuah tulisan “dennis oh and moon geun young wedding”

“apa mungkin itu dia? Tapi bagaimana bisa namanya sama percis dengan dia?” tanyaku kepada min young. Sebelum min young menjawab pertanyaanku.Aku berlari kedalam hotel itu. sebuah mobil berhenti di depan hotel itu dan keluarlah seorang pengantin wanita yang sangat cantik. Aku berlari menuju kedalam, mencari pengantin pria yang namanya mirip dengan kekasihku.

Seorang pria yang sangat aku kenal berdiri disana, tidak terasa setetes air mataku terjatuh dari mataku. Aku berlari dengan kencang keluar dari hotel itu, dennis yang melihatku, mengejarku dari belakang. Hujan yang deras ini sepertinya menggambarkan suasana di dalam hatiku. Suara teriakan dennis terus memanggilku. sebuah tangan kekar memelukku dari belakang.

“so eun, so eun.. kumohon dengarkan aku dulu”
“dengarkan apa lagi dennis? Semua sudah jelas” kataku sambil menangis.
“so eun, aku menikahi dia hanya karna bisnis.. jika aku menikah dengan dia, seluruh kekayaan dia akan jadi milikku, itu lebih baik dari kerja kerasku selama 10 tahun. Dia tidak lebih dari rekan bisnis ku” kata dennis sambil memegang wajahku.
“jika dia rekan bisnis mu, jadi aku ini apa? PELIHARAANMU?”
“kau adalah cinta sejatiku so eun.. jika aku menikahinya. Aku akan kaya, aku bisa memberikanmu rumah, mobil, pakaian mewah dan semua yang kauinginkan. Apa artinya pernikahan, itu hanya tertulis di sebuah kertas so eun.yang terpenting adalah uang” dennis mulai mencium bibirku dan melumatnya. Dengan kasar ku gigit bibirnya hingga berdarah.
“ASAL KAU TAHU DENNIS, UANG TIDAK BISA MEMBELI CINTA..GUNAKAN MULUTMU YANG KOTOR ITU UNTUK MENCIUM PENGANTINMU” teriakku sambil melempar card yang waktu itu dia berikan kepadaku.

*****

Aku berdiri di atas gedung apartment. Suara gaduh di bawah gedung terdengar. Pemadam kebakaran, polisi, hingga warga berusaha teriak agaraku turun. Tetapi aku terlalu sakit hati, orang yang aku cintai memilih menikahi wanita lain hanya karna uang.

Kim So Eun Pov End

Kim Sang Bum Pov

Hmm.. udara di korea sungguh berbeda dengan di china. Akhirnya bisa kembali ke korea setelah lama berada di china. terdengar suara-suara orang ramai yang berteriak. Ku lihat di atas gedung, seorang wanita mencoba melompat dari atas sana. tanpa berpikir panjang, ku masuk kedalam apartment itu dan berlari ke atap apartmentnya.

“nona, kumohon jangan melakukan hal bodoh itu” teriak kupada wanita itu.
“jangan mendekat, jika kau mendekat.. aku akan melompat”
“nona, ku mohon jangan melompat, jika kau melompat.. aku akan ikut melompat”
“apa urusannya dengan mu, apa kau adalah tugas pemadam kebakaran?”
“bukan, tentu saja bukan.. ini adalah apartmenku”
“apartment mu?” tanya wanita di depanku.
“tentu saja apartmentku.. waktu aku kecil aku tinggal disini bersama ayahku. Dan ini adalah tempat rahasiaku bersama ayahku jadi aku tidak ingin kau merusak kenangan indah aku dengan ayahku dengan cara kau melompat dari gedung ini”
“aku tidak peduli” kata wanita itu lalu mencoba melompat. Dengan cepat ku raih tangan wanita itu.
“bertahanlah nona.. jangan lepaskan tanganku”
“lepaskan aku..” wanita itu mencoba melepaskan pegangan tanganku dari dirinya, tapi aku tetap mempertahankan peganganku kepadanya. Semakin lama pegangan wanita itu semakin mengendor dan “akkkhhhhhh” teriak wanita itu dan terjatuh. Aku yang coba meraih tangan wanita itu terpeleset dan terjatuh mengikuti wanita itu.



TBC.....