Laman

Selasa, 20 Januari 2015

For Love Or Money? (Part 3)

Author: Chintami
Title: For Love Or Money
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romantic



Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masingauthor. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapimilik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untukkeperluan cerita. (Ide bikin FF ini dari film "for love or money film china")

*****



Seperti biasa kim bum selalu membantuku di café. Aku tersenyum melihat pria yang sedang membawa pesanan coffee-coffee pelanggan yang berada di cafeku. “kim bum, kemarilah” kataku.

“ada pesanan lagi?” tanyanya.
“tidak” kataku. Aku mengambil beberapa lembar uang lalu kuberikan kepada dia.
“apa ini so eun?” tanya dia bingung sambil melihat uang yang ku berikan.
“gajimu karna kau sudah membantu cafeku”
“tapi..” sebelum dia protes aku memotong ucapannya “jika kau tidak menerimanya, aku tidak akan membiarkan kamu membantu ku lagi di café”
“ehem.. baiklah.. kalau begitu biar aku mentraktirmu makan nanti malam”
“kau mau mentraktirku? Kalau begitu aku ingin makan direstoran perancis” kata ku sambil tersenyum. Kulihat perubahan pada wajah kim bum yang nampak lucu buatku. “aku hanya bercanda kim bum, mari kita minum coffee habis ini, lagian aku kurang menyukai makanan perancis, terlalu banyak lemak” dustaku.
Seperti malam-malam sebelumnya, kami menghabiskan waktu kami untuk menikmati coffee di cafeku..

*****

Hari ini kim bum mengajakku untuk makan di restoran perancis, dia tampak tampan dengan setelan jasnya.

“tidak biasanya kau tampak rapi seperti ini bum” kata ku yang masih mengamati penampilan kim bum sedari tadi.
“aku harus tampak rapi di depan wanita yang kucintai, aku mencintaimu so eun” kim bum menatap mata ku dalam. Bisa ku lihat keseriusan dalam perkataan yang barusan dia katakan dalam manik matanya yang berwarna coklat itu. Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya tadi.

Setelah menyelesaikan makanan kami. kami pulang ke café milikku. Aku sebenarnya agak penasaran kim bum mendapatkan uang dari mana sehingga bisa mengajakku untuk makan di restoran yang bisa dikatakan mahal itu.

“kim bum, kau mendapatkan uang dari mana?” tanyaku sambil menatap tajam mata coklat miliknya.
“ehem..”  dia tampak berpikir lalu dengan hati-hati dia mulai berbicara “ jika aku katakan, kumohon kamu jangan marah kepadaku so eun ah, sebenarnya aku mendapatkan uang itu dari balapan liar” katanya hati-hati.
Bagai di sambar petir.. aku tertegun mendengar perkataan kim bum barusan, hanya demi makan di restoran perancis itu, kim bum sampai harus membahayakan nyawa nya.

“APA KAU GILA HAH? BAGAIMANA JIKA KAU KENAPA-KENAPA BUM? HANYA DEMI MAKAN DI RESTORAN ITU?” tanya ku. tidak kuasa menahannya, air mataku mulai terjatuh.
“kumohon jangan marah lagi so eun, aku hanya ingin melakukan kencan romantis dengan wanita yang kucintai” katanya sambil memeluk ku dari belakang.
“jangan pernah melakukan balapan bodoh itu lagi bum” kataku masih dalam keadaan terisak.
“aku berjanji tidak akan melakukannya lagi sayang, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu, ikut aku” katanya sambil menarik lenganku kesuatu tempat. Kim bum menutup mataku dengan kedua tangannya lalu langkah kami terhenti.

Dia mulai membuka mataku. Ku lihat pandangan di depan ku dengan tidak percaya. Hampir seluruh ruangan berisi lukisanku. Dari lukisan aku masih memakai pakaian pramugari, lalu lukisan bibirku, mataku dan semua yang berkaitan denganku.
Aku mulai tersenyum memandang lukisan-lukisan di depanku.“kim bum ah, bisakah kau melukisku untuk sekali lagi?” tanyaku.
Aku mulai berdiri didepan kim bum dan membuka seluruh pakaianku, hanya membaluti bagian depanku dengan selimut. Ku biarkan punggungku tampak jelas untuk dilukis. Setelah 2 jam, sebuah tangan kekar memelukku dari belakang sambil menutup bagian punggung ku dengan kemejanya.
“kim bum?”
“hemmm” jawabnya sambil mencium bagian leherku dari belakang.
“aku.. sebenarnya aku berbohong kepadamu” kataku yang hampir menangis.
“sstt.. aku tidak peduli, memangnya kenapa jika kau berbohong,yang kutahu.. aku begitu mencintaimu, begitu juga dengan dirimu” setelah mengatakan itu, kim bum mendekatkan wajahnya ke diriku, bibirnya mulai melumat lembut bibirku. Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati perlakuan lembut dirinya ke bibirku.

Lumatan demi lumatan kim bum berikan ke diriku dibawah pancuran air shower. Ciumannya mulai turun ke leher jenjangku lalu ke payudaraku. “kim.. bum” desahku.

*SKIP*

“buatlah dirinya jatuh cinta padamu, lalu tinggalkan dirinya, beranggapan bahwa kau hanya menginginkan uangnya, bukan cintanya”seorang wanita paruh baya dengan tatapannya yang tajam melihatku. “ketika kau berhasil aku akan memberikan berapa pun uang yang kau inginkan, tinggal kau sebutkan saja nominalnya” setelah mengatakan itu, wanita paruh baya itu meninggalku duduk sendirian di ruangannya.

“tidakkkk” teriakku ketika terbangun dari mimpi burukku.Kulihat pria yang kucintai tertidur pulas berada disampingku. Dengan hati-hati kucium kening dan pipi pria itu lalu memeluknya dan tidur lagi disampingnya.

*****

Kim So Eun Pov End.

Kim Sang Bum Pov

Hari ini ku mantapkan diriku untuk melamar gadisku. Dengan sebuah cincin yang ku beli dari hasil penjualan lukisanku. Dengan senyum terus terukir diwajahku, kutemui gadis ku di café miliknya. Keadaan café sudah tutup, tampak dia sedang membereskan gelas-gelas yang berada di meja.

“so eun ah” panggilku.
“hemm” jawabnya sambil menatap mataku.
“will you marry me?” ku keluarkan kotak berwarna merah yang didalamnya terdapat cincin yang barusan ku beli. Wajah so eun tiba-tiba saja berubah, terlihat seperti kaget, marah, tidak suka.. aku tidak tahu.

“so eun ah, jawablah pertanyaanku”
“tidak kim bum ssi.. aku tidak mau menikahimu”
“aku tidak memaksamu so eun, kalau kau belum siap untukmenikah, aku bisa menunggu mu sampai siap” kata ku sambil membelai wajahnya.
“bukan itu maksud ku kim bum ssi, aku tidak ingin menikah dengan orang miskin, kau pikir dengan aku tidur denganmu.. maka aku harus menikah dengan dirimu? Tidak kim bum.. aku tidak ingin mengambil resiko ketika sudah tua nanti, aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku bersama pelukis yang tidak terkenal sepertimu.. sebaiknya kita akhiri saja hubungan kita  bum”

Wajahnya tampak marah, setelah mengatakan itu.. so eunl angsung pergi dari hadapanku. “so eun ahh..” teriakku.

Dengan perasaan frustasi aku pergi meninggalkan café ini. cincin yang tadi ku beli, kuletakkan di meja. Hati ku hancur.. semua wanita sama, hanya menginginkan uang. Aku kembali kerumah ku. bukan rumah kecilku,tapi rumah dimana aku tinggal bersama ibuku. ibuku adalah anak pengusaha terkaya dikorea dan china, sedangkan ayahku hanya seorang pelukis. Ayahku meninggal ketika aku berumur 10 tahun, setelah meninggalnya ayahku, kami kembali kerumah ibuku. dan waktu itu aku baru tahu jika aku adalah orang terkaya. Tapi aku tidak menginginkan semua uang itu, aku ingin menjadi seorang pelukis seperti ayahku dan menemukan wanita yang bisa menerimaku apa adanya tetapi sepertinya aku salah, semua wanita sama.

“selamat datang kembali nak” ucap ibuku sambil menyodorkan segelas bir kepadaku.
“maafkan aku ibu, aku salah”
“tidak apa-apa nak, yang penting kau telah kembali kerumah ini”

*****

2 tahun telah berlalu.. aku juga sudah mengetahui jika so eun mendapatkan bayaran dari ibuku untuk membuatku jatuh cinta kepadanya dan membuatku patah hati dan kembali kerumah. Tapi seharusnya aku berterima kasih kepadanya.. karena nya aku tahu jika semua hanya menginginkan uang.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan penuh, seorang wanita tiba-tiba berlari dari samping kearah mobilku. Ku injak rem nya dengan cepat tapi naas “brruukkk”
Aku turun dari mobilku dengan segera melihat wanita yang kutabrak.. “ so.. so eun” kataku tidak percaya. Segera ku lajukan mobilku membawanya kerumah sakit. “bertahanlah.. kumohon bertahanlah, dokter kau harus menyelamatkannya” tangisku, aku tidak ingin kehilangan dia. Baru ku sadar aku masih mencintainya.

Setengah jam kemudian dokternya pun keluar dari ruangan “sebentar lagi dia akan siuman” ucap dokternya lalu pergi. Aku masuk keruangannya. So eun terbaring dengan lemah disana. Kuhampiri wanita yang telah mengisi hatiku. Ku pegang erat tangan nya seolah-olah takut akan kehilangan dirinya lagi. Sebuah cincin melingkari jari manisnya. Bukan kah itu adalah cincin yang kuberikan ketika aku ingin melamarnya.
Jari so eun mulai bergerak. “di.. dimana aku” ucapnya lemah.

“kau berada di rumah sakit sayang.. maafkan aku so eun ah”ucapku sambil menangis.
“tidak kim bum.. aku yang seharusnya minta maaf, aku telah menyakiti hatimu kim bum.. aku berpikir jika dengan aku menerima tawaran ibumu,aku bisa membiayai ayahku yang berada di rumah sakit tapi aku tidak bisa menerima uang ibumu bum, karena aku sudah jatuh cinta padamu.. hanya kau yang peduli denganku.. hanya kau yang memperhatikan aku, hanya kau juga yang bisa mengisi kembali hatiku yang sudah lama kosong” so eun terisak di dadaku.
“jika begitu.. jawablah pertanyaan ku yang waktu itu?”
“pertanyaan mana?” tanya nya dengan wajah polos. Kuhapus airmata yang masih tersisa diwajahnya dengan jempolku. Ku tatap mata nya yang indah. “will you marry me?”

Dia mengangguk dengan cepat “yes” ucapnya sambil tersenyum,dapat kulihat air mata mulai terjatuh dari matanya yang indah. Aku mendekatkan bibirku ke bibirnya yang berwarna merah, ku lumat bibir merahnya itu agak lama.Setelah melepas ciuman kami. ku peluk dengan perasaan sayang dirinya. Ternyata aku salah menilai gadisku. Mulai sekarang aku akan meninggalkan semua nya dan memulai dari awal hubungan kami. uang bisa membeli segalanya tapi tidak dengan cinta.


THE END

1 komentar:

  1. Uuuu endinhnya mellow mellow gmn gituu rada kaget sih pas trnyata sso disuruh sama.ibunya bum yampunnn tp ttp aja.yah the power of love heheheh mereka bersama lagii :-D

    BalasHapus