Author: Chintami
Title: For Love Or Money
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romantic
Semua
cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari
masing-masingauthor. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik,
pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran
hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis
lainnya, bukan milik author, tapimilik orang tua, keluarga, dan agensi
mereka. Author memakai mereka hanya untukkeperluan cerita. (Ide bikin FF ini dari film "for love or money film china")
*****
Seperti
biasa kim bum selalu membantuku di café. Aku tersenyum melihat pria
yang sedang membawa pesanan coffee-coffee pelanggan yang berada di
cafeku. “kim bum, kemarilah” kataku.
“ada pesanan lagi?” tanyanya.
“tidak” kataku. Aku mengambil beberapa lembar uang lalu kuberikan kepada dia.
“apa ini so eun?” tanya dia bingung sambil melihat uang yang ku berikan.
“gajimu karna kau sudah membantu cafeku”
“tapi..”
sebelum dia protes aku memotong ucapannya “jika kau tidak menerimanya,
aku tidak akan membiarkan kamu membantu ku lagi di café”
“ehem.. baiklah.. kalau begitu biar aku mentraktirmu makan nanti malam”
“kau
mau mentraktirku? Kalau begitu aku ingin makan direstoran perancis”
kata ku sambil tersenyum. Kulihat perubahan pada wajah kim bum yang
nampak lucu buatku. “aku hanya bercanda kim bum, mari kita minum coffee
habis ini, lagian aku kurang menyukai makanan perancis, terlalu banyak
lemak” dustaku.
Seperti malam-malam sebelumnya, kami menghabiskan waktu kami untuk menikmati coffee di cafeku..
*****
Hari ini kim bum mengajakku untuk makan di restoran perancis, dia tampak tampan dengan setelan jasnya.
“tidak biasanya kau tampak rapi seperti ini bum” kata ku yang masih mengamati penampilan kim bum sedari tadi.
“aku
harus tampak rapi di depan wanita yang kucintai, aku mencintaimu so
eun” kim bum menatap mata ku dalam. Bisa ku lihat keseriusan dalam
perkataan yang barusan dia katakan dalam manik matanya yang berwarna
coklat itu. Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya tadi.
Setelah
menyelesaikan makanan kami. kami pulang ke café milikku. Aku sebenarnya
agak penasaran kim bum mendapatkan uang dari mana sehingga bisa
mengajakku untuk makan di restoran yang bisa dikatakan mahal itu.
“kim bum, kau mendapatkan uang dari mana?” tanyaku sambil menatap tajam mata coklat miliknya.
“ehem..”
dia tampak berpikir lalu dengan hati-hati dia mulai berbicara “ jika
aku katakan, kumohon kamu jangan marah kepadaku so eun ah, sebenarnya
aku mendapatkan uang itu dari balapan liar” katanya hati-hati.
Bagai
di sambar petir.. aku tertegun mendengar perkataan kim bum barusan,
hanya demi makan di restoran perancis itu, kim bum sampai harus
membahayakan nyawa nya.
“APA KAU GILA HAH? BAGAIMANA
JIKA KAU KENAPA-KENAPA BUM? HANYA DEMI MAKAN DI RESTORAN ITU?” tanya ku.
tidak kuasa menahannya, air mataku mulai terjatuh.
“kumohon
jangan marah lagi so eun, aku hanya ingin melakukan kencan romantis
dengan wanita yang kucintai” katanya sambil memeluk ku dari belakang.
“jangan pernah melakukan balapan bodoh itu lagi bum” kataku masih dalam keadaan terisak.
“aku
berjanji tidak akan melakukannya lagi sayang, aku ingin menunjukkan
sesuatu kepadamu, ikut aku” katanya sambil menarik lenganku kesuatu
tempat. Kim bum menutup mataku dengan kedua tangannya lalu langkah kami
terhenti.
Dia mulai membuka mataku. Ku lihat
pandangan di depan ku dengan tidak percaya. Hampir seluruh ruangan
berisi lukisanku. Dari lukisan aku masih memakai pakaian pramugari, lalu
lukisan bibirku, mataku dan semua yang berkaitan denganku.
Aku mulai tersenyum memandang lukisan-lukisan di depanku.“kim bum ah, bisakah kau melukisku untuk sekali lagi?” tanyaku.
Aku
mulai berdiri didepan kim bum dan membuka seluruh pakaianku, hanya
membaluti bagian depanku dengan selimut. Ku biarkan punggungku tampak
jelas untuk dilukis. Setelah 2 jam, sebuah tangan kekar memelukku dari
belakang sambil menutup bagian punggung ku dengan kemejanya.
“kim bum?”
“hemmm” jawabnya sambil mencium bagian leherku dari belakang.
“aku.. sebenarnya aku berbohong kepadamu” kataku yang hampir menangis.
“sstt..
aku tidak peduli, memangnya kenapa jika kau berbohong,yang kutahu.. aku
begitu mencintaimu, begitu juga dengan dirimu” setelah mengatakan itu,
kim bum mendekatkan wajahnya ke diriku, bibirnya mulai melumat lembut
bibirku. Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati perlakuan lembut
dirinya ke bibirku.
Lumatan demi lumatan kim bum
berikan ke diriku dibawah pancuran air shower. Ciumannya mulai turun ke
leher jenjangku lalu ke payudaraku. “kim.. bum” desahku.
*SKIP*
“buatlah
dirinya jatuh cinta padamu, lalu tinggalkan dirinya, beranggapan bahwa
kau hanya menginginkan uangnya, bukan cintanya”seorang wanita paruh baya
dengan tatapannya yang tajam melihatku. “ketika kau berhasil aku akan
memberikan berapa pun uang yang kau inginkan, tinggal kau sebutkan saja
nominalnya” setelah mengatakan itu, wanita paruh baya itu meninggalku
duduk sendirian di ruangannya.
“tidakkkk” teriakku
ketika terbangun dari mimpi burukku.Kulihat pria yang kucintai tertidur
pulas berada disampingku. Dengan hati-hati kucium kening dan pipi pria
itu lalu memeluknya dan tidur lagi disampingnya.
*****
Kim So Eun Pov End.
Kim Sang Bum Pov
Hari
ini ku mantapkan diriku untuk melamar gadisku. Dengan sebuah cincin
yang ku beli dari hasil penjualan lukisanku. Dengan senyum terus terukir
diwajahku, kutemui gadis ku di café miliknya. Keadaan café sudah tutup,
tampak dia sedang membereskan gelas-gelas yang berada di meja.
“so eun ah” panggilku.
“hemm” jawabnya sambil menatap mataku.
“will
you marry me?” ku keluarkan kotak berwarna merah yang didalamnya
terdapat cincin yang barusan ku beli. Wajah so eun tiba-tiba saja
berubah, terlihat seperti kaget, marah, tidak suka.. aku tidak tahu.
“so eun ah, jawablah pertanyaanku”
“tidak kim bum ssi.. aku tidak mau menikahimu”
“aku
tidak memaksamu so eun, kalau kau belum siap untukmenikah, aku bisa
menunggu mu sampai siap” kata ku sambil membelai wajahnya.
“bukan
itu maksud ku kim bum ssi, aku tidak ingin menikah dengan orang miskin,
kau pikir dengan aku tidur denganmu.. maka aku harus menikah dengan
dirimu? Tidak kim bum.. aku tidak ingin mengambil resiko ketika sudah
tua nanti, aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku bersama pelukis
yang tidak terkenal sepertimu.. sebaiknya kita akhiri saja hubungan
kita bum”
Wajahnya tampak marah, setelah mengatakan itu.. so eunl angsung pergi dari hadapanku. “so eun ahh..” teriakku.
Dengan
perasaan frustasi aku pergi meninggalkan café ini. cincin yang tadi ku
beli, kuletakkan di meja. Hati ku hancur.. semua wanita sama, hanya
menginginkan uang. Aku kembali kerumah ku. bukan rumah kecilku,tapi
rumah dimana aku tinggal bersama ibuku. ibuku adalah anak pengusaha
terkaya dikorea dan china, sedangkan ayahku hanya seorang pelukis.
Ayahku meninggal ketika aku berumur 10 tahun, setelah meninggalnya
ayahku, kami kembali kerumah ibuku. dan waktu itu aku baru tahu jika aku
adalah orang terkaya. Tapi aku tidak menginginkan semua uang itu, aku
ingin menjadi seorang pelukis seperti ayahku dan menemukan wanita yang
bisa menerimaku apa adanya tetapi sepertinya aku salah, semua wanita
sama.
“selamat datang kembali nak” ucap ibuku sambil menyodorkan segelas bir kepadaku.
“maafkan aku ibu, aku salah”
“tidak apa-apa nak, yang penting kau telah kembali kerumah ini”
*****
2
tahun telah berlalu.. aku juga sudah mengetahui jika so eun mendapatkan
bayaran dari ibuku untuk membuatku jatuh cinta kepadanya dan membuatku
patah hati dan kembali kerumah. Tapi seharusnya aku berterima kasih
kepadanya.. karena nya aku tahu jika semua hanya menginginkan uang.
Aku
melajukan mobilku dengan kecepatan penuh, seorang wanita tiba-tiba
berlari dari samping kearah mobilku. Ku injak rem nya dengan cepat tapi
naas “brruukkk”
Aku turun dari mobilku dengan segera melihat
wanita yang kutabrak.. “ so.. so eun” kataku tidak percaya. Segera ku
lajukan mobilku membawanya kerumah sakit. “bertahanlah.. kumohon
bertahanlah, dokter kau harus menyelamatkannya” tangisku, aku tidak
ingin kehilangan dia. Baru ku sadar aku masih mencintainya.
Setengah
jam kemudian dokternya pun keluar dari ruangan “sebentar lagi dia akan
siuman” ucap dokternya lalu pergi. Aku masuk keruangannya. So eun
terbaring dengan lemah disana. Kuhampiri wanita yang telah mengisi
hatiku. Ku pegang erat tangan nya seolah-olah takut akan kehilangan
dirinya lagi. Sebuah cincin melingkari jari manisnya. Bukan kah itu
adalah cincin yang kuberikan ketika aku ingin melamarnya.
Jari so eun mulai bergerak. “di.. dimana aku” ucapnya lemah.
“kau berada di rumah sakit sayang.. maafkan aku so eun ah”ucapku sambil menangis.
“tidak
kim bum.. aku yang seharusnya minta maaf, aku telah menyakiti hatimu
kim bum.. aku berpikir jika dengan aku menerima tawaran ibumu,aku bisa
membiayai ayahku yang berada di rumah sakit tapi aku tidak bisa menerima
uang ibumu bum, karena aku sudah jatuh cinta padamu.. hanya kau yang
peduli denganku.. hanya kau yang memperhatikan aku, hanya kau juga yang
bisa mengisi kembali hatiku yang sudah lama kosong” so eun terisak di
dadaku.
“jika begitu.. jawablah pertanyaan ku yang waktu itu?”
“pertanyaan
mana?” tanya nya dengan wajah polos. Kuhapus airmata yang masih tersisa
diwajahnya dengan jempolku. Ku tatap mata nya yang indah. “will you
marry me?”
Dia mengangguk dengan cepat “yes”
ucapnya sambil tersenyum,dapat kulihat air mata mulai terjatuh dari
matanya yang indah. Aku mendekatkan bibirku ke bibirnya yang berwarna
merah, ku lumat bibir merahnya itu agak lama.Setelah melepas ciuman
kami. ku peluk dengan perasaan sayang dirinya. Ternyata aku salah
menilai gadisku. Mulai sekarang aku akan meninggalkan semua nya dan
memulai dari awal hubungan kami. uang bisa membeli segalanya tapi tidak
dengan cinta.
THE END
Uuuu endinhnya mellow mellow gmn gituu rada kaget sih pas trnyata sso disuruh sama.ibunya bum yampunnn tp ttp aja.yah the power of love heheheh mereka bersama lagii :-D
BalasHapus