Laman

Senin, 20 Juli 2015

Vengeance (Part 1)




















Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.


Author: Chintami
Title: Vengeance
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun,
Genre: Sad, Romantic, NC-18, Kekerasan(?)

“dapatkan gadis itu segera” ucap seorang pria tampan dan dingin itu ke beberapa anak buahnya. Tampak pria itu meremas foto yang berada di tangannya. “akan kuhancurkan dirimu seperti ayahmu menghancurkan keluargaku” ucapnya kepada dirinya sendiri.

Setelah menunggu beberapa jam, tampak anak buah yang disuruh pria tadi kembali dengan menyeret seorang gadis yang sedari tadi meronta, meminta untuk dilepaskan.
“good” ucap pria itu lalu tersenyum jahat kearah gadis itu. gadis yang berada didepannya hanya bisa ketakutan dengan pandangan dan senyuman pria yang berada di depannya.
“kau tau alasan kenapa aku menyuruh mereka membawamu kemari nona?” ucap pria itu sambil mengangkat dagu gadis cantik itu.
“ak.. aku tidak tahu tuan” ucapnya terbata-bata karna ketakutan.
“itu karna kesalahan masa lalu orang tua mu yang brengsek itu, dan kau disini untuk membayar perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan ayahmu kepada keluargaku” dengan kasar pria itu mencium paksa gadis itu. lumatan-lumatan kasar dari pria itu berhasil membuat bibir gadis itu berdarah. “bawa dia ke kamarku dan ikat dia, jangan sampai dia lari” ucap pria itu lalu pergi dari ruangan kerjanya.
Senyuman jahat terukir di wajah tampannya itu, sesosok kim sang bum, pengusaha terkaya dan terkenal dingin itu berlalu dari ruangan nya.

KIM SO EUN POV

Apa yang akan dilakukan pria itu terhadapku? Ya Tuhan.. aku sungguh takut. Apa yang telah dilakukan orang tua ku terhadap keluarganya? Tanyaku dalam hati

PRANGG.. terdengar suara pecahan kaca yang kuat dari luar sana lalu disusul oleh suara langkah kaki seseorang yang semakin terdengar. Pintu tersebut dibuka dengan kasar oleh pria yang tadi telah menciumku dengan kasarnya. Sekarang apa lagi yang akan dilakukan?. Pria tersebut berjalan semakin dekat kearahku lalu mulai membisikkan kata-kata ditelingaku yang membuat aku semakin ketakutan... “waktunya bermain sayang” ujarnya lalu disusul dengan jilatan ringan ditelingaku.

Dengan satu sentakan, baju yang kukenakan telah menjadi kain-kain yang tidak beraturan lagi. “ku mohon jangan lakukan ini Tuan” tangisku pecah ketika aku tahu dia akan memperkosaku, apalagi dengan status aku yang masih pelajar kelas 2 SMA. aku takut jika aku akan mengandung benih dari pria ini dan aku akan dikeluarkan dari sekolahku.

Bukan memperdulikanku, dia malah semakin ganasnya melepaskan kain-kain yang masih melekat di diriku. Setelah diriku telah polos tanpa sehelai benang pun, dia memandangi tubuhku dengan liarnya. Aku yang dalam keadaan terikat di atas ranjangnya hanya dapat menangis dan memohon agar dia menghentikan perbuatannya. Sekarang yang dapat aku lakukan hanya menangis dan memikirkan masa depanku setelah ini. semua telah hancur..

*****

Matahari pagi menerobos melewati jendela besar kamar pria ini. pria yang telah menghancurkan masa depanku, menghancurkan diriku, sekarang malah tidur dengan nyenyaknya disampingku. Aku pandangi setiap sudut kamar pria ini, kamar yang besar dan sangat rapi, mungkin kamar dirinya beberapa kali lipat lebih besar dari kamarku. Dia pasti pria yang sangat kaya. Pandanganku terhenti pada pria yang berada di sampingku,Ku pandangi pria ini..

dirinya sangat tenang ketika tidur seperti sekarang, seperti seorang malaikat, sangat sempurna.
“apa sudah puas memandangiku?” suara berat itu keluar dari mulut pria yang berada disampingku, yang membuatku langsung mengalihkan pandanganku kearah jendela kamarnya.
“bagaimana semalam? Apa kau lelah? Sungguh malam yang luar biasa, erangan-erangan yang keluar dari bibirmu seperti membuat diriku kecanduan dan menginginkan lagi dan lagi, tapi sekarang aku harus berangkat kerja, jika aku melakukan “itu” lagi kedirimu, aku yakin aku akan terlambat ke kantor”
Kata-kata yang keluar dari bibir pria tersebut seakan menusuk hatiku, mengingat kembali apa yang telah dilakukannya semalam ke diriku.
“aku akan menyuruh bibi Lim untuk membersihkan dirimu dan menyiapkan sarapan untukmu, makanlah yang banyak supaya setelah aku pulang kerja, kau memiliki tenaga untuk kita bermain lagi” bisiknya di telingaku.


TBC....

Selasa, 20 Januari 2015

For Love Or Money? (Part 3)

Author: Chintami
Title: For Love Or Money
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romantic



Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masingauthor. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapimilik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untukkeperluan cerita. (Ide bikin FF ini dari film "for love or money film china")

*****



Seperti biasa kim bum selalu membantuku di café. Aku tersenyum melihat pria yang sedang membawa pesanan coffee-coffee pelanggan yang berada di cafeku. “kim bum, kemarilah” kataku.

“ada pesanan lagi?” tanyanya.
“tidak” kataku. Aku mengambil beberapa lembar uang lalu kuberikan kepada dia.
“apa ini so eun?” tanya dia bingung sambil melihat uang yang ku berikan.
“gajimu karna kau sudah membantu cafeku”
“tapi..” sebelum dia protes aku memotong ucapannya “jika kau tidak menerimanya, aku tidak akan membiarkan kamu membantu ku lagi di café”
“ehem.. baiklah.. kalau begitu biar aku mentraktirmu makan nanti malam”
“kau mau mentraktirku? Kalau begitu aku ingin makan direstoran perancis” kata ku sambil tersenyum. Kulihat perubahan pada wajah kim bum yang nampak lucu buatku. “aku hanya bercanda kim bum, mari kita minum coffee habis ini, lagian aku kurang menyukai makanan perancis, terlalu banyak lemak” dustaku.
Seperti malam-malam sebelumnya, kami menghabiskan waktu kami untuk menikmati coffee di cafeku..

*****

Hari ini kim bum mengajakku untuk makan di restoran perancis, dia tampak tampan dengan setelan jasnya.

“tidak biasanya kau tampak rapi seperti ini bum” kata ku yang masih mengamati penampilan kim bum sedari tadi.
“aku harus tampak rapi di depan wanita yang kucintai, aku mencintaimu so eun” kim bum menatap mata ku dalam. Bisa ku lihat keseriusan dalam perkataan yang barusan dia katakan dalam manik matanya yang berwarna coklat itu. Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya tadi.

Setelah menyelesaikan makanan kami. kami pulang ke café milikku. Aku sebenarnya agak penasaran kim bum mendapatkan uang dari mana sehingga bisa mengajakku untuk makan di restoran yang bisa dikatakan mahal itu.

“kim bum, kau mendapatkan uang dari mana?” tanyaku sambil menatap tajam mata coklat miliknya.
“ehem..”  dia tampak berpikir lalu dengan hati-hati dia mulai berbicara “ jika aku katakan, kumohon kamu jangan marah kepadaku so eun ah, sebenarnya aku mendapatkan uang itu dari balapan liar” katanya hati-hati.
Bagai di sambar petir.. aku tertegun mendengar perkataan kim bum barusan, hanya demi makan di restoran perancis itu, kim bum sampai harus membahayakan nyawa nya.

“APA KAU GILA HAH? BAGAIMANA JIKA KAU KENAPA-KENAPA BUM? HANYA DEMI MAKAN DI RESTORAN ITU?” tanya ku. tidak kuasa menahannya, air mataku mulai terjatuh.
“kumohon jangan marah lagi so eun, aku hanya ingin melakukan kencan romantis dengan wanita yang kucintai” katanya sambil memeluk ku dari belakang.
“jangan pernah melakukan balapan bodoh itu lagi bum” kataku masih dalam keadaan terisak.
“aku berjanji tidak akan melakukannya lagi sayang, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu, ikut aku” katanya sambil menarik lenganku kesuatu tempat. Kim bum menutup mataku dengan kedua tangannya lalu langkah kami terhenti.

Dia mulai membuka mataku. Ku lihat pandangan di depan ku dengan tidak percaya. Hampir seluruh ruangan berisi lukisanku. Dari lukisan aku masih memakai pakaian pramugari, lalu lukisan bibirku, mataku dan semua yang berkaitan denganku.
Aku mulai tersenyum memandang lukisan-lukisan di depanku.“kim bum ah, bisakah kau melukisku untuk sekali lagi?” tanyaku.
Aku mulai berdiri didepan kim bum dan membuka seluruh pakaianku, hanya membaluti bagian depanku dengan selimut. Ku biarkan punggungku tampak jelas untuk dilukis. Setelah 2 jam, sebuah tangan kekar memelukku dari belakang sambil menutup bagian punggung ku dengan kemejanya.
“kim bum?”
“hemmm” jawabnya sambil mencium bagian leherku dari belakang.
“aku.. sebenarnya aku berbohong kepadamu” kataku yang hampir menangis.
“sstt.. aku tidak peduli, memangnya kenapa jika kau berbohong,yang kutahu.. aku begitu mencintaimu, begitu juga dengan dirimu” setelah mengatakan itu, kim bum mendekatkan wajahnya ke diriku, bibirnya mulai melumat lembut bibirku. Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati perlakuan lembut dirinya ke bibirku.

Lumatan demi lumatan kim bum berikan ke diriku dibawah pancuran air shower. Ciumannya mulai turun ke leher jenjangku lalu ke payudaraku. “kim.. bum” desahku.

*SKIP*

“buatlah dirinya jatuh cinta padamu, lalu tinggalkan dirinya, beranggapan bahwa kau hanya menginginkan uangnya, bukan cintanya”seorang wanita paruh baya dengan tatapannya yang tajam melihatku. “ketika kau berhasil aku akan memberikan berapa pun uang yang kau inginkan, tinggal kau sebutkan saja nominalnya” setelah mengatakan itu, wanita paruh baya itu meninggalku duduk sendirian di ruangannya.

“tidakkkk” teriakku ketika terbangun dari mimpi burukku.Kulihat pria yang kucintai tertidur pulas berada disampingku. Dengan hati-hati kucium kening dan pipi pria itu lalu memeluknya dan tidur lagi disampingnya.

*****

Kim So Eun Pov End.

Kim Sang Bum Pov

Hari ini ku mantapkan diriku untuk melamar gadisku. Dengan sebuah cincin yang ku beli dari hasil penjualan lukisanku. Dengan senyum terus terukir diwajahku, kutemui gadis ku di café miliknya. Keadaan café sudah tutup, tampak dia sedang membereskan gelas-gelas yang berada di meja.

“so eun ah” panggilku.
“hemm” jawabnya sambil menatap mataku.
“will you marry me?” ku keluarkan kotak berwarna merah yang didalamnya terdapat cincin yang barusan ku beli. Wajah so eun tiba-tiba saja berubah, terlihat seperti kaget, marah, tidak suka.. aku tidak tahu.

“so eun ah, jawablah pertanyaanku”
“tidak kim bum ssi.. aku tidak mau menikahimu”
“aku tidak memaksamu so eun, kalau kau belum siap untukmenikah, aku bisa menunggu mu sampai siap” kata ku sambil membelai wajahnya.
“bukan itu maksud ku kim bum ssi, aku tidak ingin menikah dengan orang miskin, kau pikir dengan aku tidur denganmu.. maka aku harus menikah dengan dirimu? Tidak kim bum.. aku tidak ingin mengambil resiko ketika sudah tua nanti, aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku bersama pelukis yang tidak terkenal sepertimu.. sebaiknya kita akhiri saja hubungan kita  bum”

Wajahnya tampak marah, setelah mengatakan itu.. so eunl angsung pergi dari hadapanku. “so eun ahh..” teriakku.

Dengan perasaan frustasi aku pergi meninggalkan café ini. cincin yang tadi ku beli, kuletakkan di meja. Hati ku hancur.. semua wanita sama, hanya menginginkan uang. Aku kembali kerumah ku. bukan rumah kecilku,tapi rumah dimana aku tinggal bersama ibuku. ibuku adalah anak pengusaha terkaya dikorea dan china, sedangkan ayahku hanya seorang pelukis. Ayahku meninggal ketika aku berumur 10 tahun, setelah meninggalnya ayahku, kami kembali kerumah ibuku. dan waktu itu aku baru tahu jika aku adalah orang terkaya. Tapi aku tidak menginginkan semua uang itu, aku ingin menjadi seorang pelukis seperti ayahku dan menemukan wanita yang bisa menerimaku apa adanya tetapi sepertinya aku salah, semua wanita sama.

“selamat datang kembali nak” ucap ibuku sambil menyodorkan segelas bir kepadaku.
“maafkan aku ibu, aku salah”
“tidak apa-apa nak, yang penting kau telah kembali kerumah ini”

*****

2 tahun telah berlalu.. aku juga sudah mengetahui jika so eun mendapatkan bayaran dari ibuku untuk membuatku jatuh cinta kepadanya dan membuatku patah hati dan kembali kerumah. Tapi seharusnya aku berterima kasih kepadanya.. karena nya aku tahu jika semua hanya menginginkan uang.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan penuh, seorang wanita tiba-tiba berlari dari samping kearah mobilku. Ku injak rem nya dengan cepat tapi naas “brruukkk”
Aku turun dari mobilku dengan segera melihat wanita yang kutabrak.. “ so.. so eun” kataku tidak percaya. Segera ku lajukan mobilku membawanya kerumah sakit. “bertahanlah.. kumohon bertahanlah, dokter kau harus menyelamatkannya” tangisku, aku tidak ingin kehilangan dia. Baru ku sadar aku masih mencintainya.

Setengah jam kemudian dokternya pun keluar dari ruangan “sebentar lagi dia akan siuman” ucap dokternya lalu pergi. Aku masuk keruangannya. So eun terbaring dengan lemah disana. Kuhampiri wanita yang telah mengisi hatiku. Ku pegang erat tangan nya seolah-olah takut akan kehilangan dirinya lagi. Sebuah cincin melingkari jari manisnya. Bukan kah itu adalah cincin yang kuberikan ketika aku ingin melamarnya.
Jari so eun mulai bergerak. “di.. dimana aku” ucapnya lemah.

“kau berada di rumah sakit sayang.. maafkan aku so eun ah”ucapku sambil menangis.
“tidak kim bum.. aku yang seharusnya minta maaf, aku telah menyakiti hatimu kim bum.. aku berpikir jika dengan aku menerima tawaran ibumu,aku bisa membiayai ayahku yang berada di rumah sakit tapi aku tidak bisa menerima uang ibumu bum, karena aku sudah jatuh cinta padamu.. hanya kau yang peduli denganku.. hanya kau yang memperhatikan aku, hanya kau juga yang bisa mengisi kembali hatiku yang sudah lama kosong” so eun terisak di dadaku.
“jika begitu.. jawablah pertanyaan ku yang waktu itu?”
“pertanyaan mana?” tanya nya dengan wajah polos. Kuhapus airmata yang masih tersisa diwajahnya dengan jempolku. Ku tatap mata nya yang indah. “will you marry me?”

Dia mengangguk dengan cepat “yes” ucapnya sambil tersenyum,dapat kulihat air mata mulai terjatuh dari matanya yang indah. Aku mendekatkan bibirku ke bibirnya yang berwarna merah, ku lumat bibir merahnya itu agak lama.Setelah melepas ciuman kami. ku peluk dengan perasaan sayang dirinya. Ternyata aku salah menilai gadisku. Mulai sekarang aku akan meninggalkan semua nya dan memulai dari awal hubungan kami. uang bisa membeli segalanya tapi tidak dengan cinta.


THE END

For Love Or Money? (Part 2)

Author: Chintami
Title: For Love Or Money?
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romantic



Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masingauthor. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapimilik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untukkeperluan cerita. ( Ide gak sepenuhnya milik author, diambil dari film For Love or Money?)


Kami terjatuh ke busa besar yang memang sudah di sediakan polisi atau pemadam kebakaran dibawah sana.

*****

“apa kau tidak mau mengucapkan terima kasih setelah aku menolongmu?” ucapku ketika kami keluar dari kantor polisi.
“aku tidak menyuruhmu membantuku” ucapnya ketus.
Aku terus mengikuti wanita ini, takut dia melakukan hal bodoh lagi, selain itu aku rasa aku juga tertarik dengan wanita didepanku ini.
“kenapa terus mengikutiku?” tanya nya ketika dia menoleh kebelakang untuk melihatku.
“aku tidak mengikutimu.. jalanan ini begitu luas dan bukan milikmu jadi terserah aku mau pergi kemana”
Gadis didepanku terus berjalan sambil memandang kebawah,sebuah mobil melaju dengan cepat dan hampir menabraknya jika saja aku tidak lebih cepat.
“apa kau mau bunuh diri lagi hah?” marahku.
“aku tidak akan mati.. jika kau ingin menjagaku, datanglah ke café itu, itu adalah milikku” tunjuknya ke sebuah café yang tidak terlalu besar.

*****

Aku kembali kerumah kecil milikku, sambil melihat-lihat foto di laptopku, mataku tertuju ke sebuah foto di laptop, foto  yang waktu itu aku ambil di china ketika hampir menabrak seorang wanita.
Ternyata gadis itu adalah gadis yang hampir saja kutabrak dichina. aku tersenyum memandang foto itu. ku ambil kertas yang berada di meja ku lalu ku lukis wajah wanita yang nampak cantik ini.

Jam 6 pagi.. aku pergi ke café milik wanita itu. masih tertempel tulisan closed di pintu café itu. kulihat wanita itu sedang membuat kopi didalam cafenya. Ketika wanita itu melihatku, senyuman terukir di wajah cantiknya. Aku membalas senyumannya dan masuk kedalam café miliknya.

“hai..” sapaku sopan.
“hai juga..” ucapnya.
“hmm.. aku rasa kita belum saling kenal satu sama lainnya, nama ku kim sang bum”
“aku kim so eun, senang mengenal dirimu” senyumnya masih terlukis di wajahnya.
“nama yang indah, sama seperti orangnya.. hmm, kim so eun..aku ingin mengatakan sesuatu”
“katakanlah”ucapnya.
“apa kau ingat ketika kau di china dan hampir tertabrak sebuah mobil silver?” tanyaku hati-hati.

Tampak dia berpikir sebentar lalu “ hah? Apa kau orangnya?”tanya dengan mulut agak sedikit terbuka, membuatnya terkesan sangat lucu.
“haha.. iya, itu aku”

Tidak lama kemudian dia ikut tertawa bersama ku “itu gila,bagaimana kau bisa mengemudi secepat itu? apa kau seorang pembalap? Jika saja kau lebih cepat lagi, mungkin aku tidak perlu melompat dari atas apartment seperti kemarin” ucapnya sambil tertawa.
“haha maafkan aku, aku tidak bermaksud ingin menabrakmu..aku bukan seorang pembalap, aku disewa untuk mengejar pesawat, penumpang itu mengatakan dia harus sampai di bandara dalam waktu 20 menit jadi tanpa berpikir panjang aku menginjak gas itu dengan cepat agar bisa sampai di bandara tepat waktu dan mendapatkan bayaran untuk membayar kuliahku” jelasku.
“ohh ternyata seperti itu, mari temanin aku minum coffee sebentar kim bum ssi, aku ingin menghilangkan beban di otakku”

Hari demi hari.. kami semakin dekat. Aku selalu menghabiskan waktu ku untuk membantunya di café atau sekedar berbincang dengan so eun.

Aku mulai membantu dia membereskan seluruh café karna sudah waktu nya café ini untuk tutup. Segerombolan preman ntah dari mana tiba-tiba masuk ke dalam café dan menarik so eun dengan tatapan mesumnya.
“lepaskan dia” teriakku.
“kau pikir siapa dirimu hah?” pria itu mulai melayang kan tinjuannya, sebelum tinjuannya mengenai wajahku, ku tendang meja yang berada tepat di depan preman ini sehingga meja itu langsung dengan keras mengenai tubuh preman itu. preman itu terjatuh dan tersungkur di depan pintu café. 5 preman itu menyerangku, pukulan-pukulan mengenai wajahku. Ketika ku lihat preman itu mulai mau memukulku lagi dengan segera aku bangkit dan ingin membalas perlakuan preman itu tapi tiba-tiba sebuah kaca menghantam keras kepala bagian belakangku. “aakkhh, kim bum” teriak so eun.

Kim Bum Pov End

Kim So Eun Pov

Kulihat kim bum yang sudah tidak sanggup untuk melawan preman-preman itu. ketika preman itu ingin memukul kim bum lagi, entah keberanian dari mana, ku ambil botol bir di meja itu dan melayangkan pukulan ke preman itu. praaang, suara pecahan botol bir itu. ketika ku buka mata, ternyata aku salah mukul, botol bir itu malah mengenai kepala kim bum. “aakhhh kim bum” teriakku. Kim bum terjatuh pingsan dan preman-preman itu dengan cepat berlari keluar dari café ku.

Aku terus menunggu kim bum sadar, perasaan bersalah menyelimuti hatiku. “enggghh” erangan suara kim bum yang menandakan bahwa dia sudah sadar dari pingsan nya.

“kim bum.. kau tidak apa-apa” tanya ku khawatir.
“aku tidak apa-apa” jawabnya sambil memegang kepala bagian belakangnya.
“maafkan aku  kim bum,aku tidak sengaja” kataku yang hampir saja menangis.
“aku tidak apa-apa, sungguh” katanya meyakinkanku.
Lalu kami bersama menghabiskan waktu kami untuk menikmati coffee bersama sambil berbincang-bincang. Semakin lama, hatiku semakin merasa nyaman dengan pria yang duduk berada didepanku ini.  kim bum ternyata adalah seorang pelukis karna itu adalah hobby dia sejak dia masih kecil. Dia mulai menceritakan kehidupannya sehari-hari..



TBC..

For Love Or Money? (Part 1)




















Author: Chintami
Title: For Love Or Money?
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun, Dennis Oh, Park Min Young
Genre: Sad, Romance

Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atauproduser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.

( cerita ini nggak sepenuhnya pemikiran author, cerita ini diambil dari film yang berjudul sama dengan FF di atas.. karna menurut author filmnya seru dan bagus jadi author buat ke fanfic dan berbagi ke readers)

*****

Kringg… Kringg.. ponselku terus berbunyi, ntah siapa yang menghubungiku pagi-pagi seperti ini dan mengganggu tidurku. dengan malas kuangkat ponselku

“yeoboseo?” jawabku dengan mata masih terpejam.
“YAA.. So eun ahh? Apa kau masih tidur? Apa kau lupa kalau kita ada penerbangan hari ini?” tanya min young di seberang ponsel sana
“mwo? aissh.. sudah jam berapa sekarang ini? baik, bentarlagi aku akan segera kesana”

Dengan cepat aku segera bersiap-siap dan memakai pakaian pramugari ku. Park Min Young sahabat sekaligus rekan kerja ku sudah menunggu ku di seberang apartmenku dengan mobil berwarna merahnya. Aku berlari menyebrang jalan dan entah mobil dari mana dengan kecepatan penuh hampir saja menabrak ku jika saja si pengemudi tidak menginjak rem nya segera.

“nona.. apa nona tidak apa-apa?” tanya si pengemudi ketika dia turun dari mobilnya. Terlihat juga seorang bapak-bapak yang turun dari mobilnya dan termuntah-muntah.
“hey.. apa kau bisa mengemudi? Bagaimana jika tadi kau menabraknya hah?” marah min young yang sudah berada disampingku.
“aku tidak apa-apa” jawabku.

Si pengemudi mengeluarkan ponselnya dan tanpa sepengetahuanku, si pengemudi mobil itu mengambil fotoku.

“ehem.. maaf, kau bisa menghubungiku, ini kartu namaku” kata sang pengemudi yang tidak kutahu namanya.
“ayoo, kita harus cepat” kata min young sambil menarikku.

*****

Akhirnya aku kembali juga ke Negara tercintaku, korea.

“min young.. ayo ku traktir kau makan, hari ini adalah hari terakhir ku menjadi pramugari, dan aku juga masih menyimpan card nya Dennis jadi kita bisa makan sepuasnya” kataku sambil tertawa dan di jawab anggukan cepat dari sahabatku.

Kami berjalan mencari restoran terdekat sekitar sana dan ketika melewati sebuah hotel, ada tulisan yang menarik ku menuju hotel itu,sebuah tulisan “dennis oh and moon geun young wedding”

“apa mungkin itu dia? Tapi bagaimana bisa namanya sama percis dengan dia?” tanyaku kepada min young. Sebelum min young menjawab pertanyaanku.Aku berlari kedalam hotel itu. sebuah mobil berhenti di depan hotel itu dan keluarlah seorang pengantin wanita yang sangat cantik. Aku berlari menuju kedalam, mencari pengantin pria yang namanya mirip dengan kekasihku.

Seorang pria yang sangat aku kenal berdiri disana, tidak terasa setetes air mataku terjatuh dari mataku. Aku berlari dengan kencang keluar dari hotel itu, dennis yang melihatku, mengejarku dari belakang. Hujan yang deras ini sepertinya menggambarkan suasana di dalam hatiku. Suara teriakan dennis terus memanggilku. sebuah tangan kekar memelukku dari belakang.

“so eun, so eun.. kumohon dengarkan aku dulu”
“dengarkan apa lagi dennis? Semua sudah jelas” kataku sambil menangis.
“so eun, aku menikahi dia hanya karna bisnis.. jika aku menikah dengan dia, seluruh kekayaan dia akan jadi milikku, itu lebih baik dari kerja kerasku selama 10 tahun. Dia tidak lebih dari rekan bisnis ku” kata dennis sambil memegang wajahku.
“jika dia rekan bisnis mu, jadi aku ini apa? PELIHARAANMU?”
“kau adalah cinta sejatiku so eun.. jika aku menikahinya. Aku akan kaya, aku bisa memberikanmu rumah, mobil, pakaian mewah dan semua yang kauinginkan. Apa artinya pernikahan, itu hanya tertulis di sebuah kertas so eun.yang terpenting adalah uang” dennis mulai mencium bibirku dan melumatnya. Dengan kasar ku gigit bibirnya hingga berdarah.
“ASAL KAU TAHU DENNIS, UANG TIDAK BISA MEMBELI CINTA..GUNAKAN MULUTMU YANG KOTOR ITU UNTUK MENCIUM PENGANTINMU” teriakku sambil melempar card yang waktu itu dia berikan kepadaku.

*****

Aku berdiri di atas gedung apartment. Suara gaduh di bawah gedung terdengar. Pemadam kebakaran, polisi, hingga warga berusaha teriak agaraku turun. Tetapi aku terlalu sakit hati, orang yang aku cintai memilih menikahi wanita lain hanya karna uang.

Kim So Eun Pov End

Kim Sang Bum Pov

Hmm.. udara di korea sungguh berbeda dengan di china. Akhirnya bisa kembali ke korea setelah lama berada di china. terdengar suara-suara orang ramai yang berteriak. Ku lihat di atas gedung, seorang wanita mencoba melompat dari atas sana. tanpa berpikir panjang, ku masuk kedalam apartment itu dan berlari ke atap apartmentnya.

“nona, kumohon jangan melakukan hal bodoh itu” teriak kupada wanita itu.
“jangan mendekat, jika kau mendekat.. aku akan melompat”
“nona, ku mohon jangan melompat, jika kau melompat.. aku akan ikut melompat”
“apa urusannya dengan mu, apa kau adalah tugas pemadam kebakaran?”
“bukan, tentu saja bukan.. ini adalah apartmenku”
“apartment mu?” tanya wanita di depanku.
“tentu saja apartmentku.. waktu aku kecil aku tinggal disini bersama ayahku. Dan ini adalah tempat rahasiaku bersama ayahku jadi aku tidak ingin kau merusak kenangan indah aku dengan ayahku dengan cara kau melompat dari gedung ini”
“aku tidak peduli” kata wanita itu lalu mencoba melompat. Dengan cepat ku raih tangan wanita itu.
“bertahanlah nona.. jangan lepaskan tanganku”
“lepaskan aku..” wanita itu mencoba melepaskan pegangan tanganku dari dirinya, tapi aku tetap mempertahankan peganganku kepadanya. Semakin lama pegangan wanita itu semakin mengendor dan “akkkhhhhhh” teriak wanita itu dan terjatuh. Aku yang coba meraih tangan wanita itu terpeleset dan terjatuh mengikuti wanita itu.



TBC.....

Minggu, 08 Desember 2013

Shadow Part 3 End

Author: Chintami
Judul: Shadow Part 3 End
Genre: Horror, NC-17, Kekerasan.
Cast: So Yi Jeong, Chu Ga Eul, Kim Sang Bum.


 

Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.



********



Aku beranikan diri untuk masuk ke kamarku. “Praaaakk” suara jendela kamar yang tiba-tiba tertutup dengan sangat kerasnya berhasil membuat diriku terloncat akibat terkejut. Segera aku berlari untuk mengunci semua jendela kamar dan menutup semua tirai jendelanya. Ku ambil pisau yang sudah aku siapkan untuk melindungi diriku untuk berjaga-jaga dari makhluk aneh yang selalu menggangguku. Aku bersumpah akan membunuh makhluk atau hantu itu jika dia berani mengganggu hidupku lagi.

Tiba-tiba saja aku seperti orang yang kesetanan. sudah 2 bulan dia terus menghantuiku, aku sudah muak terus-terusan diganggu seperti ini.

Tok Tok Tok…
“SIAPA ITU?” teriakku.
“ga eul”
Pintu ku terbuka…
“yi.. yi jeong?” tanyaku yang tidak percaya.
“ka.. kau bukannya sudah mati hah? Untuk apa kau kesini?”tanyaku.

Yi jeong tidak menjawab pertanyaanku. Dia terus saja berjalan mendekatiku dengan tangan seperti ingin mencekikku. Bibirnya membentuk senyuman, sebuah senyuman licik.

“JANGAN MENDEKAT, AKU BERSUMPAH JIKA KAU BERJALAN LEBIH DEKAT LAGI, AKU AKAN MEMBUNUHMU” Teriakku sambil mengarahkan pisau itu ke dirinya.

Dia tidak mendengarkan perkataanku, dia terus saja berjalan mendekat ke arahku.
“AAAAAHHH” teriakku, langsung saja pisau itu kutusuk keperutnya beberapa kali. Darah segar mulai keluar dari tubuhnya.
“HAHAHA MATI KAU YI JEONG” tawaku yang masih sambil menusuk pisau itu keperutnya.
Ku belah perut yi jeong lalu ku tarik ususnya keluar sambil tertawa licik. Terakhir ku tusukkan pisau itu ke matanya. Setelah ku pastikan dia benar-benar sudah mati akhirnya aku mulai berhenti menusuknya.
Ku pejamkan mataku sebentar.. senang karena hantu yang selalu mengganggu ku berhasil ku bunuh dengan tanganku sendiri. Ku buka lagi mataku dan ku lihat lagi orang yang telah ku bunuh itu…
“eom.. eomma?” kataku tidak percaya.
Yi jeong yang tadi tergeletak tidak bernyawa karena aku tiba-tiba berubah menjadi eomma ku sendiri.
“a.. aku telah membunuh eomma ku sendiri? Ti.. tidak..TIDAKKKKKKK”
Aku menangis di mayat ibuku yang mati menggenaskan karenaaku.
“APA MAU MU HAH? APA? KENAPA KAU TERUS MENGGANGGU AKU HAH?”  aku berteriak-teriak seperti orang gila. Aku mulai menangis lagi memandangi ibuku yang sudah tidak bernyawa.

Ku tarik mayat eomma ku ke kamarnya lalu ku baringkan eommaku di tempat tidurnya. Setelah itu aku mulai menyelimuti eommaku yang sudah meninggal.
“selamat malam eomma” ku cium kening eommaku sebelum pergi dari kamarnya.

Ku masuk lagi ke kamarku. Apa aku akan masuk penjara karena sudah membunuh? Badanku gemetar karena ketakutan. Ku ambil ponsel ku di ranjang lalu menekan nomor kim bum.

“yeoboseo” jawab kim bum.
“kim.. kim bum, segera ke rumahku bum.. a aku takut”
“apa yang terjadi sama kamu sayang? Baik aku akan segera kesana, tunggu aku ya”

Setelah sambungan telepon terputus, aku duduk di ranjangku sambil ketakutan.
Tiba-tiba saja kaca yang berada di kamarku tampak kim bum yang sedang mengendarai mobilnya. Aku bisa melihat kim bum yang sedang menuju kemari dari cerminku.

Di cermin tampak kim bum yang sedang mengendarai, sebuah mobil truk besar dari arah berlawanan dengan kim bum hampir menabrak mobil kimbum. Mobil kim bum yang mengelak truk itu tiba-tiba menabrak pohon besar. Sebuah ranting besar menembus mobil kim bum dan menancap langsung di kepala kim bum.

“AAAAAHHH” teriakku. Ku hubungi nomor kim bum berkali-kali tapi tidak ada jawaban. Cermin yang tadi dapat melihat kim bum kembali lagi menjadi cermin biasa.
Aku menangis pasrah. Orang-orang yang kusayang telah pergi meninggalkan aku semua.
“kau puas hah? Kau puas? Apa masih belum cukup?”

Sebuah banyangan putih keluar dari tirai jendelaku..

“yi.. yi jeong”

Yi jeong berjalan ke arahku lalu mulai membelai pipi ku.

“kau.. kenapa kau tega hah membunuh semua orang disekitarku?” tanya ku sambil menangis.
Tangan yi jeong menghapus air mata yang terjatuh di pipiku.
“ini balasan buatmu ga eul”
“tapi apa salahku hah? Aku Cuma mengambil hartamu.. kau mati juga karena kau bunuh diri, bukan karena aku”
“apa kau tau betapa sakitnya ketika aku tau kau mau bersamaku hanya karena hartaku? Apa kau tau betapa sakitnya ketika kau menghianati cintaku yang tulus ke kau? Asal kau tau ga eul, orang tuaku stress ketika tau aku jatuh miskin, aku yang terlalu sakit hati akhirnya memutuskan mengakhiri hidupku dengan cara gantung diri. Ketika ayahku tau aku meninggal,dia jantungan lalu meninggal juga, sedangkan ibuku yang tidak terima aku dan ayahku meninggal juga akhirnya bunuh diri, jadi ini adalah balasan buat dirimu dan juga orang-orang disekitarmu ga eul” jelas yi jeong.
“ma.. maafkan aku yi jeong, aku tidak tau bisa sampai seperti ini, jika dulu aku tau bakal seperti ini.. aku tidak akan melakukannya”
“untuk apa kau sesali lagi, semua sudah terjadi ga eul, nasi telah menjadi bubur” kata yi jeong sambil mengelus rambutku.
“jadi apa yang kau inginkan lagi? Orang disekitarku sudah pergi semua..”
“aku hanya ingin kau bersamaku lagi”
“apa maksudmu? Tanyaku yang tidak mengerti.

Yi jeong mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku lalu mulai menciumi bibirku dengan lembut. Aku tidak membalas perbuatannya. Aku terlalu takut.
Secara perlahan dia mulai membaringkan tubuhku lalu mulai menciumi leherku. Tangannya mulai membuka satu per satu kancing kemejaku dan

SKIPPP

Aku terbangun dan mulai beranjak dari ranjangku. Seketika kumerasakan ada yang aneh dengan diriku. Ku lihat lagi ranjangku, dengan perasaan tidak percaya. Aku melihat diriku sendiri terbaring di ranjang dengan mata terbuka.
Aku… aku telah meninggal? Ku lihat tanganku.. aku sudahmenjadi hantu.

“ga eul….” Panggil ibuku.
“eomma?”

Ibuku, yi jeong, kedua mertua ku dan kim bum berdiri didepan pintu menunggu ku. aku tersenyum melihat mereka lalu mulai tersenyum kepada yi jeong. Aku berlari kearah mereka.

“yi jeong.. maafkan aku”
“aku sudah memaafkan kau”
“yi jeong ah.. bisa kita mulai dari awal hubungan kita?”  tanya ku hati-hati.
“tentu saja” kata yi jeong sambil tersenyum.
Aku memeluk yi jeong lalu melepaskan pelukannya.
“eomma… appa.. maafkan aku” kataku sambil menangis.
“sudahlah nak, tidak apa-apa, yang penting sekarang kita semua sudah bersama lagi” kata kedua mertuaku.

 Sekarang aku baru sadar betapa beruntungnya aku memiliki suami baik dan mertua yang baik juga. Aku terlalu tidak mensyukuri hidup ini.

“ayo kita pergi…” ajak yi jeong.

Aku mulai berjalan meninggalkan ruangan ini, sekilas kulihat lagi diriku yang tergeletak tidak bernyawa di ranjang.
Akhirnya aku memulai kehidupan yang baru lagi, tapi di dunia berbeda.




The End.

Shadow Part 2

Author: Chintami
Judul: Shadow Part 2
Genre: Horror, NC (?), Kekerasan (?)
Cast: Chu Ga Eul, So Yi Jeong, Kim Sang Bum, Eomma Ga Eul.




Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.
 

*****



Aku tidur disamping eommaku. Akhirnya aku bisa tidur dengan tenang tanpa bayang-bayangan atau suara-suara aneh yang selalu menghantui kusetiap malam.
“hemmm” lenguhku ketika aku merasakan sesuatu dikewanitaanku. Aku membuka mataku dan menyibakkan selimut yang tadinya menutupi badanku.
“AAAAAAHHH” teriakku..
Sebuah kepala berdarah-darah dan tidak memiliki wajah keluar dari kewanitaanku. Seluruh ranjang penuh dengan darah. “eomma.. eomma…”panggilku.
Aku melihat kesamping tempat tidur.. “AAHHH” teriakku yang semakin keras ketika aku melihat eommaku yang tubuhnya dipenuhi darah dan tidakmemiliki bola mata lagi duduk disamping ranjang.
“hihihi.. ga eul coba lihatlah ini” kata eommaku sambil memperlihatkan kedua bola mata yang berada ditangannya.
“andwee.. andwee” teriakku yang ketakutan.
Eommaku mulai mengambil salah satu bola mata itu lalu memakannya sambil tertawa mengerikan. “hihihi…” tawa eomma yang semakin keras. Kepala yang tadi keluar dari kewanitaanku lalu mulai mengeluarkan tubuhnya…

“aaaaahhh” teriakku…
Aku terbangun dari tidurku. Hosh hosh hosh… astaga, ternyata aku Cuma mimpi. Kulirik jam disamping tempat tidurku, pukul 7:00 pagi. Dengan rasa takut-takut, kulihat samping tempat tidur dimana eomma ku tidur, tidak ada eomma.
Benar-benar mimpi yang sangat menyeramkan pikirku. Aku segera membersihkan tubuhku dikamar mandi, berharap mimpi menyeramkan itu tidak berputar-putar lagi dipikiranku.

Aku turun ke lantai bawah. Semua makanan sudah disiap kanoleh eommaku di meja makan. Setelah selesai melahap sarapanku, aku berjalan keruang keluarga. Sekilas aku melihat foto pernikahanku dengan yi jeong yang terletak tidak jauh dari ruang keluarga. Kuperhatikan wajah yi jeong yang berada di dalam foto, tiba-tiba saja mata yi jeong mengeluarkan setetes darah.

Aku mengucek mataku berharap aku salah lihat, dan ternyata benar, darah yang tadi menetes di matanya tidak ada. Pasti akibat mimpiku semalam jadinya aku seperti ini sekarang.

Aku langsung duduk di sofa yang berada di ruang keluarga, kuambil remote dan kunyalakan TV, mencari film yang bagus , setelah beberapa kali mengganti channel ku putuskan melihat sebuah drama yang tidak kutahu judulnya. Awalnya aku hanya biasa saja dengan drama itu tapi lama-kelamaan aku mulai penasaran dengan drama itu.

drama itu menceritakan tentang perselingkuhan istrinya dan jahatnya sang istri yang hanya memanfaatkan suaminya. Diakhir cerita sang suami bunuh diri di rumahnya dengan cara gantung diri dan sang istri juga meninggal bunuh diri akibat selalu dihantui arwah dari sang suami.
“mwo? film bodoh apa ini?” segera kuambil remote dan kumatikan TV nya.


TBC....

Shadow Part 1

Author: Chintami
Judul: Shadow Part 1
Genre: Horror, NC (?), Kekerasan
Cast: Chu Ga Eul, So Yi Jeong, Kim Sang Bum, Eomma Chu Ga Eul.




Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produser dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.


******




Aku terbangun dari tidurku.. “ga eul”.. sebuah bisikan terdengar jelas di telingaku, ketakutan mulai menyelimuti diriku. Suara-suara ini selalu saja mengikutiku sejak kejadian itu.

Flashback..

Hari ini.. ya, hari yang paling aku tunggu. Aku menatap pantulan diriku sekali lagi di cermin. Balutan gaun putih panjang membuat diriku tampak cantik. Hari ini hari pernikahanku dengan kim bum setelah 2 tahun lamanya kami menjalin hubungan, hubungan terlarang. Aku adalah istri so yi jeong tapi aku menikah lagi dengan kim bum karena aku tidak pernah mencintai dirinya, aku mau menika hdulu dengan dirinya karena aku hanya memanfaatkan kekayaannya dan setelah mendapatkan semua yang aku inginkan, akhirnya aku bisa juga menikah dengan cinta pertamaku.. dan menceraikan si bodoh so yi jeong.

Trittt trittt..
Ponselku bergetar dan tertera nama eomma disana..

“hallo eomma….”
“hallo hallo ga eul ahh..” jawab eommaku diseberang sana yang terdengar panik.
“iya ada apa eomma?”
“yi jeong nak.. yi jeong…” eomma tidak melanjutkan kata-katanya.
“yi jeong kenapa eomma?” tanyaku yang biasa saja
“yi jeong dikabarkan meninggal karna bunuh diri nak di apartmentnya..”
“mwo? eomma tidak bercanda?” tanyaku yang mulai takut.
“iya eomma tidak bercanda ga eul, sekarang kau batalkan pernikahanmu.. bagaimanapun kau masih terkait akibat meninggalnya yi jeong, eomma dulu sudah pernah bilang ke kamu, jangan secepat itu kamu menceraikannya apalagi setelah kau mengambil kekayaannya, dia pasti frustasi, itulah akibatnya kamu tidak mendengarkan perkataan eomma kan”
“ba.. baik eomma”

Flashback End

“Ga eul…. Ga eul..” suara itu semakin mendekat dan lebih terdengar jelas lagi..
Huuu..
Aaahhhh teriakku ketika aku merasakan seseorang meniup ketelingaku. Aku langsung berlari keluar kamar dan mengetuk keras pintu kamar eommaku.
“buka pintu eomma.. buka pintu” teriakku berkali-kali.
Pintu kamar eomma terbuka, sebuah wajah yang penuh dengan darah dan menakutkan tiba-tiba tepat berada di depan wajahku dan hanya berjarak beberapa senti. Pandanganku menggelap dan aku tidak sadarkan diri lagi.

“ga eul ahh, ga eul…” panggil eommaku.
“eomma.. aku kenapa?” tanyaku yang masih kebingungan.
“seharusnya eomma yang tanya ke kamu, kamu ngapain pingsan di depan pintu kamar eomma hah?”
“eomma.. aku takut eomma” kataku sambil memeluk eommaku ketika aku mulai ingat apa yang terjadi tadi.
“apa yang terjadi tadi ga eul, kamu kenapa?” tanya eomma yang bingung.
“a.. aku melihat wajah yi jeong eomma, wajahnya penuh darah dan sangat dekat dengan wajahku eomma.. aku takut”
“itu tidak mungkin.. yi jeong sudah meninggal nak.. dan yang namanya hantu itu gak pernah ada, kamu jangan terlalu banyak memikirkan orang yang sudah meninggal ga eul, sekarang kamu tidur sama eomma saja ya”
“ta.. tapi itu benaran eomma, itu hantunya yi jeong”
“sstt.. jangan dibahas lagi, kamu sekarang tidur sama eomma saja”
“ne eomma”




TBC...