Laman

Senin, 01 Juli 2013

Breaking Dawn Part 11 (Versi Bumsso)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking dawn Part 11 (Versi bumsso)
Genre: Romantic
cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hae ( Esme), So Seong Hoon (Carlisle).



“kau sangat manusia so eun” kata kim bum.
“justru itu bum, aku menyukai bagian dari kemanusiaan aku ini, aku belum mau meninggalkannya”.
Aku menguap dan kim bum tersenyum.
“kau lelah, tidurlah yeobo” dia mulai mendendangkan lagu nina bobo yang dia ciptakan buat aku waktu kami pertama kali ketemu.
“heran, kenapa aku capek sekali ya?” sindirku. “tidak mungkin ini bagian dari rencanamu atau semacamnya kan?”

Kim bum hanya terkekeh sebentar lalu kembali bersenandung.
“karena aku lelah sekali, kau pastinya mengira tidurku bakal lebih nyenyak”.
Lagu itu mendadak berhenti. “selama ini kau tidur nyenyak sekali seperti orang mati so eun, kau tidak pernah mengigau sejak hari pertama kita disini. Kalau saja kau tidak mendengkur, aku pasti khawatir kalau-kalau kau koma”.

Aku tidak menggubris ejekannya tentang masalah dengkuran itu. aku tidak pernah mendengkur kok “memangnya aku tidak berguling-guling dalam tidurku? Aneh.. padahal biasanya aku berguling-guling kesana kemari kalau sedang bermimpi buruk dan berteriak-teriak.
“memangnya kau sering bermimpi buruk?”
“mimpi-mimpi ku sangat jelas. Aku jadi capek sekali” kataku sambil menguap “aku tidak percaya aku tidak mengigau sepanjang malam.
“kau bermimpi tentang apa?”
“macam-macam tapi sama, kau tahu, karena warna-warnanya”.
“warna-warna?”
“warna-warnanya sangat jelas dan nyata, bahkan aku tidak menyadari aku sedang bermimpi, kadang kalau aku sedang bermimpi,aku menyadarinya dan karena mimpiku yang sangat nyata dan jelas ini, itu yang membuatnya menakutkan”.

Suara kim bum terdengar cemas waktu dia berbicara lagi “apa yang membuatmu ketakutan?”
Aku bergidik pelan. “kebanyakan…” aku ragu-ragu
“kebanyakan apa?”desaknya.
Entah mengapa aku tidak ingin bercerita kepada kim bum tentang bocah dalam mimpi burukku yang selalu berulang, ada sesuatu yang pribadi tentang kengerian yang satu itu. jadi, bukannya memberikan gambaran lengkap padanya, aku hanya menceritakan satu elemen saja. Itu cukup membuat siapapun takut.
“keluarga voltury” bisikku. (keluarga volturi adalah keluarga vampire lainnya dan merupakan vampire tertua dan terkuat).

Kim bum memelukku lebih erat lagi. “mereka tidak akan menyerang kita lagi. Sebentar lagi kau akan menjadi makhluk immotal jadi mereka tidak mempunyai alasan untuk menyerang kita lagi”. (di buku ke 2 yang menceritakan ketika kim bum mengira so eun bunuh diri dan meninggal, kim bum mencoba bunuh diri dengan cara menunjukkan ke orang-orang bahwa dia bukan manusia dan mencoba membuat keluarga volturi marah karena sudah berani melakukan hal itu (menunjukkan kepada orang-orang bahwa dia bukan manusia biasa melainkan makhluk immortal atau vampire), dengan begitu keluarga volturi bakal membunuhnya dan keluarga volturi waktu itu juga mau membunuh so eun karena so eun  mengetahui banyak hal tentang vampire).

Kubiarkan kim bum menenangkan hatiku, merasa sedikit bersalah karena dia sudah salah menangkap maksudku. Bukan seperti itu tepatnya mimpi burukku. Aku bukannya takut memikirkan diriku sendiri melainkan aku takut karena memikirkan nasib bocah lelaki itu.

Dia bukan bocah yang sama seperti yang di dalam mimpiku yang pertama, bocah vampire bermata merah yang duduk di onggokan mayat orang-orang yang aku sayangi. Bocah yang kuimpikan sebanyak 4x minggu lalu jelas-jelas manusia. Pipi nya merah dan matanya yang lebar berwarna hijau lembut tapi persis sama seperti si bocah vampire, anak ini gemetaran ketakutan dan putus asa ketika keluarga volturi mengepung kami.

Dalam mimpiku, baik yang dulu maupun sekarang aku merasa harus melindungi bocah tak dikenal itu. tak ada pilihan lain namun disaat yang sama, aku tahu aku bakal gagal.

Kim bum melihat kesedihan diwajahku “apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?”
Aku menepisnya “itukan hanya mimpi kim bum”.
“kau mau aku bernyanyi untukmu agar kau tidak bermimpi buruk lagi, aku mau kok bernyanyi semalaman agar kau tidak bermimpi buruk”.
“ne”

Kim bum pun mulai menyanyikan lagu untukku dan tidak berapa lama aku tertidur dalam pelukan kim bum.

1 komentar: