Laman

Senin, 01 Juli 2013

Breaking Dawn Part 9 (Versi Bumsso)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking dawn Part 9 (Versi bumsso)
Genre: Romantic
cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hae ( Esme), So Seong Hoon (Carlisle).


Kim bum mendesah. “tidak. Kurasa tidak ada yang bisa membuat perasaan aku lebih baik sekarang”.
“justru itu sebabnya aku marah. Kau merusak kebahagiaanku kim bum” bentakku.
Kim bum memutar bola matanya dan menggeleng.
Kim bum terdiam lama sekali sampai akhirnya aku terpaksa mengangkat wajahnya.

Wajah kim bum kini melembut.
“sepertinya aku harus meminta maaf lagi. Maafkan aku so eun ahh karena sudah merusak kebahagianmu, mianhae”.
“gwenchana kim bum ahh”
Aku mendekatkan wajahku ke kim bum dan mengecup pelan bibirnya dan tersenyum kepadanya.
“perutku berbunyi” kataku kepada kim bum.
“kau lapar” kata kim bum. Dengan cepat dia melompat turun dari tempat tidur sehingga bulu-bulu berterbangan dan itu mengingatkan aku dengan kejadian semalam.
“jadi kapan persisnya kau memutuskan menghancurkan bantal-bantal eommamu?” tanyaku, terduduk dan menggoyangkan kepala untuk menyingkirkan bulu-bulu yang berada di kepala ku.
“mungkin tidak tepat bila dikatakan aku memutuskan melakukan hal apapun semalam” gerutu kim bum “kita beruntung yang aku gigit semalam adalah bantal, bukan kau so eun”. dia menghela nafas dalam-dalam seperti hendak menyingkirkan pikiran buruk di benaknya.

Aku meluncur hati-hati dari tempat tidur yang tinggi dan menggeliat lagi. Menyadari bagian mana saja yang nyeri dan sakit di tubuhku. Kudengar kim bum terkesiap dan membuang wajahnya.

“memangnya penampilanku mengerikan ya?” tanyaku, berusaha agar nadaku terdengar ringan. Kim bum tersentak tetapi dia tidak berbalik memandangku, mungkin menyembunyikan ekspresinya dariku.

Aku berjalan ke kamar mandi untuk melihat sendiri. Jelas aku pernah mengalami hal yang lebih parah daripada ini. tampak bayangan samar di salah satu tulang pipi ku dan bibirku sedikit bengkak tapi selain itu wajahku baik-baik saja. Sekujur tubuhku penuh bercak-bercak biru dan ungu. Aku berkonsentrasi pada memar-memar yang sulit di sembunyikan. Tidak parah-parah amat pikirku. Kulitku memang gampang memar.

Lalu mataku tertumbuk untuk melihat rambutku dan aku mengerang.
“so eun?” kim bum langsung berada didekatku begitu aku bersuara.
“aku takkan bisa melepaskannya dari rambutku” aku menunjuk kepalaku yang terlihat seperti sarang ayam. Aku mulai mencabuti bulu-bulu di rambutku.

“kau hanya mengkhawatirkan rambutmu saja?” gumam kim bum yang berdiri di belakangku sambil mencabuti bulu-bulu di rambutku.
“bagaimana bisa kau tidak tertawa melihatku? Aku terlihat seperti orang gila”
Kim bum tidak menjawab, dia terus saja mencabuti bulu-bulu itu.
“percuma saja” keluhku sejurus kemudian “ sudah terlanjur menempel, aku harus keramas untuk membersihkannya”.

Aku berbalik memeluk pinggang kim bum yang dingin.
“maukah kau membantuku?’’
“sebaiknya aku mencarikan makanan untukmu” kata kim bum pelan lalu menempelkan bibirnya pelan di bibirku dan menghilang dari hadapanku.

Setelah selesai membersihkan tubuhku. Aku duduk di salah satu kursi logam.
Kim bum memasakkan makan siang untukku.
“ini” kata kim bum lalu memberikan aku sepiring telur yang sudah dimasaknya tadi untukku.
Aku mulai memakan telur yang masih panas itu, panasnya membakar tenggorokanku tapi aku tidak peduli karena aku sudah lapar.

“Dari mana kau mendapatkan telur-telur ini?” tanyaku masih sambil melahap makananku.
“aku memang menyuruh para petugas kebersihan untuk menyediakan bahan makanan disini. Itu pertama kalinya untuk tempat ini ada makanan. Aku juga meminta mereka untuk membersihkan bulu-bulu itu..” suara kim bum menghilang, tatapannya sedikit di atas kepalaku. Aku tidak mengatakan apa-apa yang hanya akan membuat dia kalut lagi.

Aku memakan habis semuanya walaupun kim bum memasak makanan dalam jumlah yang cukup dihabiskan untuk dua orang.

“terima kasih”kataku. Aku mencondongkan tubuhku seberang meja untuk menciumnya. Dia membalas ciumanku dan mulai melumat bibirku tapi sejurus kemudian tiba-tiba dia mengejang dan menarik tubuhnya.

aku menggertakkan gigi dan pertanyaan yang ingin kutanyakan terlontar seperti tuduhan
“kau tidak akan menyentuh aku lagi selama kita disini kan?”

Kim bum ragu-ragu lalu menyunggingkan senyum separo dan membelai pipiku. Jari-jarinya bertengger lembut mengusap wajahku.
“kau tahu bukan itu maksudku”.
Dia mendesah dan menjatuhkan tangannya “aku tahu dan kau benar” dia terdiam sejenak lalu mengangkat kepalanya sedikit kemudian berbicara lagi dengan penuh keyakinan.
“aku tidak akan bercinta lagi denganmu sampai kau berubah menjadi vampire, aku tidak akan pernah menyakitimu lagi so eun”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar