Laman

Selasa, 11 Juni 2013

Breaking Dawn Part 3 (versi bumsso)

Auhtor: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking Dawn Part 3 (versi bumsso)
Genre: Romantic
Cast
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hae ( Esme), So Seong Hoon (Carlisle).


Lama tidak terdengar apa-apa. Kemudian aku baru sadar kalau semua orang menunggu aku yang memulai pembicaraan. Aku pun memandangi kim bum dan kim bum tersenyum kepadaku lalu memandangi ayahku.

“ahjussi, aku sadar aku telah melakukan dengan cara tidak sopan, seharusnya aku meminta ijin dulu kepadamu. Aku tidak bermaksud kurang ajar tapi karena so eun sudah meng’iyakan dan aku menghargai keputusannya jadi aku meminta ijin kepadamu untuk melamarnya, aku memintamu merestui kami. kami akan menikah. Aku sangat mencintai dirinya dan dirinya juga sangat mencintai aku jadi ku mohon, restuilah kami”

Kim bum terlihat sangat tenang dan sangat yakin.
“kurasa aku tidak terlalu terkejut mendengar hal ini, aku tau tak lama lagi aku akan menghadapi hal semacam ini, apa kamu yakin tentang hal ini so eun?”
“aku seratus persen yakin tentang kim bum ayah” aku menjawab pertanyaan ayahku dengan mantap.

Terburu-buru karena semakin hari aku semakin mendekati umur aku yang ke 19 sementara kim bum tetap dalam kesempurnaan usia 17’nya. Dalam pandanganku, kenyataan ini memang tidak mengharuskan pernikahan tapi itu harus dilakukan akibat dari perjanjian kami yang rumit dan berbelit yang dibuat kim bum dan aku hingga akhirnya mencapai titik ini, menjelang transformasiku dari manusia ke vampire.
Hal-hal seperti ini tidak bisa aku jelasin ke ayahku.

“hmm baiklah kalau itu yang bisa membuat kalian bahagia, ayah merestui kalian”.
“gomawo appa” kata aku sambil memeluk ayahku.
“tapi ada syaratnya?” kata ayahku lagi.
“mwo? apa syaratnya?”
“kamu harus memberitahu itu sendiri kepada ibumu, aku tidak mau mengatakan sepatah kata pun kepadanya” hahaha kata ayahku sambil tertawa terbahak-bahak.
“ne.. gomawo appa”.

>>>>>>>>>>>

Aku berhenti dengan tangan memegang gagang pintu. “so eun?” kata ibuku yang agak mengejutkanku.

“eomma ada sesuatu yang perlu aku beritahu kepadamu, aku akan menikah dengan kim bum.” Kata aku yang terbata-bata mengucapkan kata itu.
“aku kesal kau baru mengatakannya sekarang” kata eommaku.
“apa maksud eomma aku baru mengatakannya sekarang, aku kan baru bertunangan eomma”.
“sebenarnya aku berasumsi bahwa kalian akan memberitahu aku lebih cepat tentang ini, kelihatannya hubungan kalian sangat serius jadi eomma sudah menunggu kabar baik ini dari kemarin dank au baru mengatakannya sekarang” kata eomma aku yang pura-pura kesal.

“jadi eomma menyetujui hubungan kami eomma?”
“ne sayang” kata ibuku sambil tersenyum

Selama beberapa minggu terakhir ini ternyata ibuku tenggelam sepenuhnya pada urusan persiapan pernikahanku. Berjam-jam dia habiskan untuk bertelepon-teleponan pada ibu kim bum, kim tae hae. Tidak ada kekhawatiran pada aku karena ibuku dan ibu kim bum dapat akrab sangat cepat.
Ibuku memuja kim tae hae (ibu kim bum), tapi memang, aku ragu bakal ada yang tidak memuja wanita berbaik hati itu, calon mertuaku.

Itu membuat aku terbebas dari segala kerepotan mengurusi persiapan pernikahan. Keluarga kim bum dan keluargaku mengurus segalanya tanpa aku harus ikut campur atau terlalu repot memikirkannya.

Ayahku marah sekali tentunya kepada ibuku. Dia berharap ibuku bakal menolak rencana pernikahan aku tetapi ibuku malah mendukung rencanaku.

“appa?” panggilku sambil mendorong pintu depan. “aku sudah pulang.”
“tunggu so eun, tetaplah disana’’.
“hah?’ tanyaku. Otomatis menghentikan langkahku.
“tunggu sebentar. Aduh, mati aku, park shin hye”
Park shin hye?
“maaf ahjussi” sahut park shin hye, suaranya melengking. “bagaimana kalau begini?”.
“gawat.”
“kau baik-baik saja? Tidak gawat kok, percayalah padaku”.
“apa yang terjadi?” tuntutku, ragu-ragu di ambang pintu.
“tiga puluh detik, please so eun” pinta park shin hye. “kesabaranmu bakal menerima imbalan setimpal”.
“hahhh”sungut ayahku.

Aku mengetuk-ngetukkan kaki aku sambil menghitung ketukannya tetapi belum sampai ketukan ke 30 park shin hye sudah berseru “oke so eun, ayo kita masuk.”
Bergerak dengan hati-hati aku memasuki ruang tamu dan

“oh” aku terperangah. “aw appa, appa kelihatan..”
“tolol?” sela ayahku.
“menurutku lebih tepat di bilang gagah”.
Wajah ayahku merah padam. Park shin hye meraih sikunya dan memutar tubuh ayahku pelan untuk memamerkan tuksedo abu-abu muda itu.
“sudahlah park shin hye, aku kelihatan seperti orang idiot”.
“tidak ada orang yang aku dandani kelihatan seperti orang idiot” kata park shin hye.
“dia benar ayah, ayah kelihatan tampan sekali. Ada acara apa?”
Park shin hye memutar bola matanya. “ini pengepasan terakhir, untuk kalian berdua”.

Untuk pertama kalinya aku mengalihkan pandanganku dari ayahku ke gaun putih yang diletakkan di sofa itu.

“aaahhh”
“pergilah ke tempat bahagiamu so eun, tidak butuh waktu lama kok”.

Aku meghirup napas dalam-dalam dan tersaruk-saruk menaiki tangga menuju kamarku. Aku menanggalkan pakaianku hingga tinggal pakaian dalam dan mengulurkan lenganku lurus-lurus kedepan.

“kau bersikap seolah-olah aku hendak menyisipkan serpihan bambu di bawah kukumu” gerutu park shin hye sambil mengikuti aku masuk kamar.

Aku mengabaikannya. Aku sedang berada di tempat bahagiaku.
Kim bum merahasiakan tempat berbulan madu kami, katanya sebagai kejutan untukku tapi aku tidak begitu memikirkannya asalkan aku bisa berdua dengan kim bum saja sudah cukup.

Kim bum dan aku akan bersama-sama dan aku telah memenuhi persyaratannya secara sempurna. Aku akan menikah dengannya. Itu yang paling penting. Tapi aku juga harus menerima semua hadiahnya yang berlebihan dan telah terdaftar meski percuma di universitas Dartmouth untuk musim gugur nanti.
Sekarang giliran kim bum, sebelum dia mengubahku menjadi vampire, masalahnya dia mempunya syarat lagi.

Kim bum seperti memendam kepeduliannya tentang pengalaman-pengalaman manusianya yang akan kukorbankan.
Masalahnya begini, aku tahu sedikit tentang bagaimana jadinya aku nanti kalau sudah bukan manusia lagi. Aku sudah pernah melihat sendiri vampire-vampir baru lahir dan aku sudah mendengar cerita hari-hari pertama yang liar itu dari calon keluargaku. Selama beberapa tahun cirri kepribadian terbesarku adalah dahaga.
Dibutuhkan waktu cukup lama sebelum aku bisa menjadi diriku lagi dan bahkan saat sudah bisa mengendalikan diriku lagi.

Aku menginginkan pengalaman yang utuh sebelum menukar tubuhku yang hangat, rapuh dan dipebuhi feromon ini dengan sesuatu yang indah, kuat, dan tidak dikenal. Aku menginginkan bulan madu yang sesungguhnya bersama kim bum dan meski takut akan membahayakan diriku tapi dia setuju untuk mencobanya. (maksudnya itu bercinta).

Park shin hye yang setelah menyelesaikan urusannya dengan aku pun pergi. Aku hanya ingin bersama kim bum di tempat bahagiaku. Hanya itu saja yang aku inginkan.

1 komentar:

  1. lanjut baca hehehe.. suka bnget cerita bd 1 nya..apalagi versi bumsso..,lanjut baca ah..

    BalasHapus