Laman

Selasa, 11 Juni 2013

I Love You My Private Teacher (Part 2) NC

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Love You My Private Teacher Part 2
Genre: Romantic, Friendship, NC
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun

“appa, eomma, aku pulang” teriakku.
“aduhh.. anaknya eomma sudah pulang, gimana sekolahmu hari ini, apakah sekolah barumu menyenangkan?” tanya eommaku.
“hmm biasa saja eomma”
“aigoo.. kenapa biasa saja? Apakah cewek-cewek disana tidak tertarik dengan anak eomma yang ganteng ini?”
“haha eomma bisa saja, aku mau kekamarku dulu eomma, mau istirahat”
“haha ne.. nanti eomma aku suruh bibi mengantarkan susu untukmu”
“baiklah eomma”

Aku dengan malasnya ke kamarku yang luas itu. aku berbaring di ranjangku yang besar dan  pikiranku kembali lagi mengingat wajah gadis yang duduk disampingku. Dia sungguh cantik pikirku dan dia berbeda dengan gadis lainnya.

Keesokan harinya aku berangkat sekolah dengan malas,sungguh menyebalkan harus sekolah terus. Aku memasuki kelas dan kulihat so eun sedang membaca buku pelajarannya.

“annyeong”sapaku.
“ohh annyeong kim bum” sapanya juga sambil tersenyum.
“kamu nampak rajin ya”kataku memulai pembicaraan.
“hahaha tidak juga kok, daripada tidak ada kerjaan jadi mendingan belajar aja lagian nanti ada ulangan”
“mwo? ulangan? Ulangan apa so eun ah?”
“kamu tidak tahu ya? Kemarin kan bu hye sun ada bilang kalau hari ini ada ulangan akuntansi”
“aduhh akuntansi ya? Hehe, baiklah kalau gitu, makasih so eun” jawabku, lalu mengeluarkan buku akuntansi dari tasku.

Aku Cuma membolak-balikkan buku yang berada di depanku ini. aaiissh aku sungguh tidak mengerti sedikitpun.

Teng Teng Teng.. bunyi bel pun berbunyi sebagai tanda masuk.

Gawat.. aku belum belajar sedikitpun terus tidak ngerti lagi.

Bu hye sun berjalan memasuki kelasku sekarang dan mulai duduk di mejanya.

“anak-anak, apa kalian ingat tentang apa yang ibu beri tahu kemarin?”
“ingat bu” jawab anak-anak di kelasku.
“baiklah kalau begitu, ibu harap kalian sudah belajar dan akan mendapat nilai yang memuaskan”

Bu hye sun mulai membagikan kertas itu dan soal-soal akuntansi sekarang berada di depanku. Pelajaran bu hye sun ada 2 jam dan bu hye sun memberikan kami waktu 1 jam untuk mengerjakan 15 soal di depanku ini.

Aku mulai kebingungan mengerjakannya. Aku sungguh tidak mengerti 1 pun dari soal-soal itu. aku hanya memandangi kertas didepanku. Aku bahkan tidak dapat mengerjakan salah 1 dari 15 soal itu. aku melihat kesampingku, so eun begitu serius mengerjakan soal-soalnya. So eun nampak berpikir lalu menulis lagi.

Mungkin aku bisa nyontek so eun pikirku. Aku mulai melihat kertas so eun dan astaga, panjang banget jawabannya. So eun sudah mengerjakan 13 soal itu dan aku mencoba melihat lagi jawaban kertas so eun. ketika so eun tahu aku yang berusaha untuk melihat jawaban dari dia, dia langsung menutup kertasnya dengan tangannya dan melanjuti menulisnya lagi. Tidak berapa lama kemudian, dia maju kedepan kelas membawa kertasnya dan memberikannya kepada bu hye sun.
Astaga.. dia benar-benar cepat mengerjakan soal itu. bahkan dalam waktu 20 menit saja dia sudah selesai.

Aiishh benar-benar cewek yang pelit, Cuma bagi 1 jawaban aja tidak boleh. Aku mulai memandangi kertasku lagi dan Cuma coret-coret di kertasku saja.

1 jam sudah berlalu. Semua teman-teman sekelasku sudah kumpul, aku hanya pasrah dan Cuma mengumpulkan kertas yang masih kosong dan di belakangnya ada bekas coret-coretanku. Aku tidak mengerjakan 1 soalpun.

“oke anak-anak waktunya sudah selesai dan semua sudah kumpul bukan” tanya bu hye sun.
“ne”
“kalau begitu ibu akan mulai mengoreksi pekerjaan kalian dan kalian boleh santai-santai asalkan kalian jangan ribut, mengerti?”
“ne” jawab kami lagi.

setengah jam sudah berlalu. Ibu hye sun masih mengoreksi pekerjaan ulangan kami. aku mulai mengajak so eun untuk mengobrol.
“so eun, bagaimana ulangannya tadi?” tanyaku. Aku seperti orang bodoh saja, jelas-jelas tadi dia mengerjakan dengan sangat bagus. Aduhh apalagi mengingat tadi aku ketahuan nyontek so eun, sungguh memalukan.
“bagus kok, bagaimana dengan kau sendiri, kau bisa mengerjakan ulangannya tadi?” tanya so eun balik.
“ohh ada yang bisa dan tidak kok” dustaku. Sungguh memalukan pikirku.
“haha makanya lain kali dengarin penjelasan bu hye sun, jangan sibuk sendiri kayak kemarin” dia menjelaskannya sambil tertawa, dan ya Tuhan.. senyumannya sungguh cantik.

Aku benar-benar terpesona dengan senyumannya. Aku hanya mengangguk pelan karena masih terpesona dengan wajahnya. Baru kali ini aku lihat dia tertawa dan betapa cantiknya dia.

Bu hye sun mulai berdiri dari tempat duduknya sedangkan aku masih melihat wajah so eun.

“ehemm? Kim bum ah? Ada yang salah dengan wajahku? Tanya so eun dan bisa kulihat pipinya mulai memerah.
“aniyo”jawabku mulai tersadar.

“anak-anak, pekerjaan kalian sudah ibu koreksi semua dan ibu akan membacakan nilai tertinggi di kelas”
Anak-anak di kelasku nampak diam memperhatikan bu hye sun.
“nilai tertinggi di kelas adalahhh…”
Teman-teman mulai berharap agar mereka yang mendapatkan nilai tertinggi sedangkan aku hanya pasrah. Tidak mungkin aku mendapatkan nilai tinggi.
“Kim So Eun” kata bu hye sun.
Semua teman-teman bertepuk tangan untuk so eun.
“haha so eun selamat ya.. kamu mah tidak heran kalau mendapat nilai tinggi.. toh kamu murid terpintar di sekolah ini” kata salah satu teman so eun yang bernama moon geun young.

Karena aku duduk di tempat moon geun young, bu hye sun memindahkan moon geun young duduk di belakang aku dan so eun.
“makasih moon geun young” balas so eun.

“nah.. yang mendapat nilai terendah di kelas adalahh… Kim Sang Bum” jelas bu hye sun.
So eun nampak kaget dan dari wajahnya ada nampak perasaan bersalah.
“Kim Bum ah.. bukannya kamu duduk sama so eun? seharusnya nilai kamu itu di atas tuntas.. kamu kan bisa meminta so eun untuk mengajari kamu pelajaran yang tidak bisa, apalagi so eun itu kan murid paling pintar di sekolah” jelas bu hye sun.
“lain kali kalau kamu ada yang tidak bisa.. kamu minta so eun untuk menjelaskan ya” sambung bu hye sun.
“ne” jawab ku.
                                          
Aku pulang dengan rasa sakit hati. Aku benar-benar malu dengan so eun. dia begitu pintar sedangkan aku? Aissh.. andai saja aku dikarunia kan otak yang jenius.
“omo.. ada apa dengan anak eomma ini?”tanya eommaku.
“aniyo eomma.. aku Cuma capek.. aku mau kembali kekamar dulu”
“ne’’ jawab eommaku.

“appa.. ada apa ya dengan anak kita? Sepertinya dia tidak menyukai sekolah barunya” tanya eomma kim bum kepada appanya kim bum yang duduk di ruang tamu.
“kamu sebagai ibunya.. coba kamu tanyakan saja kepada kim bum.. mungkin aja dia ada masalah di sekolahnya” jawab appa kim bum sambil membaca Koran.
“ne.. aku akan ke kamarnya sekarang dan coba menanyai nya”
Ibu kim bum mulai ke lantai atas untuk kekamar kim bum.
Tok tok tok

“siapa?”tanya kim bum dari dalam kamar.
“ini eomma sayang.. boleh eomma masuk kedalam?” tanya eomma kim bum.
“ne eomma”.

Ibu kim bum memasuki kamar kim bum dan duduk di tepi ranjang anaknya sambil mengelus kepala anaknya dengan perasaan sayang.

“kim bum ah.. kalau kamu ada masalah.. cerita dong ke eomma”
“aku tidak ada masalah apa-apa kok eomma”
“kamu tidak bisa membohongi eomma karna aku ini ibumu.. eomma tahu kamu sedang ada masalah”
“baiklah eomma.. sebenarnya eomma, aku di sekolah sering mendapat nilai rendah, contohnya saja tadi.. kami ulangan dan aku yang mendapatkan nilai paling rendah di kelas, bukan di sekolah aku yang ini saja eomma tapi di sekolahku yang dulu juga.. bagaimana aku bisa meneruskan perusahaan appa kalau aku nya saja bodoh seperti ini” jelas kim bum.
“ya ampun anak eomma, jadi karena itu, hmm eomma akan mencarikan kau guru les privat yang bagus, bagaimana?” tanya eomma.
“aniyo eomma.. aku sulit bertukar pikiran dengan guru-guru les itu. eomma sendiri ingat bukan waktu di jepang dulu? Sudah berapa banyak guru les yang gagal mengajariku sampai minta berhenti? Aku sungguh sulit bertukar pikiran dengan guru-guru itu eomma”

Malamnya ibu kim bum mulai berbincang dengan ayahnya kim bum soal permasalahan kim bum.

“sayang, kita harus bagaimana? Kim bum mengeluh nilai-nilainya rendah tapi dia menolak untuk mencari guru privat”
“bagaimana kalau kita minta teman sekelas kim bum yang juara 1 saja untuk mengajari kim bum dan menjadi guru les private kim bum? Bagaimana menurut kamu’’ tanya appa kim bum.
“bagus juga ide kamu yeobo, aku setuju.. apalagi kim bum bilang kalau dia tidak bisa bertukar pikiran sama guru-guru les yang beda jauh umurnya dengan kim bum, mungkin kalau kita suruh temannya yang ajarin dia, dia bisa punya kemajuan” setuju ibu kim bum.
“besok aku akan kesekolah kim bum dan mencoba berdiskusi dengan gurunya kim bum” kata appa kim bum.


>>>>>>>>>>>>>>>

Aku pulang kerumah lagi dengan perasaan lesu, selalu saja mendapat nilai rendah. Aku merasa minder dengan so eun. padahal aku menaruh hati kepadanya dan berharap bisa menjadi pacarnya. Tapi nilai aku yang hancur begitu buat aku malu untuk menyatakan perasaanku padanya. Dia begitu pintar, sedangkan aku? 50 aja sudah nilai yang paling tinggi buat aku dari dulu.

“kim bum sayang, kamu sudah pulang?” tanya eommaku.
“iya eomma”
“kamu bersiap-siap dulu, jangan malas-malas seperti itu, eomma sudah mencari guru les yang tepat untuk kamu, 1 jam lagi guru les kamu akan datang dan eomma yakin kau pasti bisa bertukar pikiran dengan guru les kamu yang sekarang”
“baiklah eomma”

1 Jam Kemudian

Aku sudah menunggu kedatangan guru les aku, seperti apa ya penampilan guru les aku yang sekarang?.
Tidak berapa lama, seorang gadis yang cantik datang, gadis yang selalu membuat aku terpesona kepadanya, gadis yang sudah duduk disamping aku selama hampir 2 bulan ini. dan gadis yang sudah memenuhi ruang hatiku juga.

“annyeong kim bum”
“annyeong so eun.. kau kenapa bisa ada dirumahku so eun ah?”
“ohh itu.. aku mulai sekarang adalah guru les private kamu.. dan mulai sekarang juga aku akan mengajarimu semua pelajaran yang tidak kamu bisa, jadi kalau ada soal yang tidak kau bisa, bisa kau tanyakan kepadaku” kata so eun sambil tersenyum lalu duduk di kursi yang dikamarku (disini ceritanya mereka belajarnya didalam kamar ya).
“bagaimana bisa kau yang jadi guru les private aku?”tanya kim bum yang bingung bercampur senang.
“ohh itu.. tadi waktu istirahat aku di panggil ke ruang guru dan ternyata ada ayahmu disana, ayahmu menjelaskan kepada guru dan aku kalau kau kesusahan belajar dan kesusahan untuk bisa memahami apa yang guru kamu jelasin.. sebenarnya tadi ayahmu bertanya pada wali kelas kita bu hye sun siapa murid terpintar di sekolah ini, jadi bu hye sun menjawab aku, terus aku diminta jadi guru les kamu.. sebenarnya aku juga tidak tolak jadi guru les private kamu apalagi selama ini pekerjaan aku emang guru les” jelas so eun.
“nah sekarang karena aku sudah jelasin, ayo kita mulai belajarnya, sekarang kau mau belajar apa dulu bum? Pelajaran yang paling tidak kau bisa menurutmu” sambung so eun.
“hmm sepertinya akuntansi saja, apalagi kemarin akuntansi aku dapat nilai rendah”
“baiklah kalau gitu, kita buka halaman 23 ya tentang kartu persediaan”

Kim bum dan so eun nampak mulai serius belajar, so eun berkali-kali menjelaskan kepada kim bum yang dia tidak ngerti sampai dia ngerti.

Tidak terasa kim so eun sudah menjadi guru les kim bum selama 3 bulan dan sekolah juga sudah mulai mengadakan ujian nasional. Kedekatan so eun dan kim bum mulai nampak makin hari.

Besok adalah hari terakhir ujian, nampak so eun yang bersemangat untuk mengajari kim bum, pasalnya so eun tetap saja kerumah kim bum walaupun sedang hujan deras.

“so eun?”kaget kim bum.
“annyeong kim bum” kata so eun sambil gemetaran karena kedinginan dan seluruh tubuh so eun basah.
“astaga.. so eun, kenapa kau masih datang hujan-hujan begini? Kalau nanti kau sakit bagaimana?” kata kim bum yang khawatir dengan keadaan so eun.
“hehe aku tidak apa-apa kok, YAA.. aku ini mau kau mendapat nilai yang tinggi makanya aku datang”
“hmm ya sudah, kalau gitu kamu sekarang mandi dikamar aku terus aku bakal beri kau pakaian aku”

15 menit kemudian, so eun keluar dari kamar mandi kim bum dengan mengenakan pakaian kim bum. Kemeja kim bum nampak besar di tubuh so eun yang kecil. Kim bum hanya dapat menelan ludah ketika melihat tubuh so eun yang nampak seksi di kemejanya.

So eun mulai menerangkan lagi pelajaran untuk ujian besok. Kim bum bukannya mendengarkan tapi malah sibuk melihat tubuhnya so eun yang seksi.
“heyy kim bum ah? Kau sudah ngerti bukan apa yang tadi aku jelasin?”tanya so eun.
“hah? Apa? Ohh.. iya” jawab kim bum.
“so eun ahh.. kau sudah menjadi guru les aku selama 3 bulan ini dan selalu mengajariku tentang pelajaran, sekarang giliran aku 1 hari yang menjadi gurumu” sambung kim bum.
“hah? Maksudnya? Aku tidak mengerti bum ah” jawab so eun yang masih bingung.
Kim bum mendekatkan wajahnya ketelinga so eun dan membisikkan sesuatu.
“sekarang aku yang akan menjadi gurumu dan akan mengajarimu tentang seks, kau begitu menggoda dan itu adalah salahmu karena sudah membangkitkat nafsuku so eun” bisik kim bum di telinganya.

Deg.. so eun nampak kaget tapi sejurus kemudian kim bum langsung melumat bibir so eun. so eun nampak memberontak dan menolak ciuman kim bum. Kim bum yang semakin nafsu lalu meremas dada so eun, so eun yang terkejut langsung membuka mulutnya. Kim bum tidak menyia-nyiakan itu, langsung di masukkannya lidahnya ke mulut so eun. kim bum memainkan lidahnya di mulut so eun. so eun yang terhanyut dengan permainan kim bum lalu membiarkan saja kim bum menciuminya dengan nafsu. Kim bum menarik so eun ke ranjangnya yang king size dan membaringkan so eun disana. Kim bum mulai menciuminya lagi dan mulai membuka kancing-kancing kemeja so eun. so eun hanya pasrah dengan permainan kim bum.

“panggil aku guru so eun ah” bisik kim bum.
“aniyo.. karena akulah gurumu” kata so eun lalu mendesah lagi karena perbuatan kim bum.

Kim bum setelah membuka semua kancing kemeja so eun lalu terdiam sebentar, terpesona dengan tubuh so eun yang indah.
So eun hanya mengenakan pakaian dalam sekarang. Kim bum meremas dada so eun yang masih terbungkus branya.
Karena tidak mau membuang waktu.. kim bum langsung melepaskan pakaian dalam so eun dalam sekejap lalu membuka semua pakaiannya. Kim bum mencium bibir so eun lagi dan ciumannya turun keleher so eun yang jenjang dan meninggalkan beberapa kissmark disana.
Kim bum mulai memasuki dirinya. Aaaaahh teriak so eun yang kesakitan ketika kim bum memasuki dirinya.
Mereka mulai bercinta. So eun hanya dapat mendesah dan aaaaaahh teriak mereka berdua ketika sudah mencapai puncak kenikmatan mereka. Mereka berdua ambruk di ranjangnya kim bum.
Mereka nampak ngos-ngosan setelah selesai bercinta. Kim bum menghapus keringat so eun dan mencium bibir so eun dengan perasaan sayang.

“I love you” kata kim bum sambil menselimuti tubuh mereka berdua yang naked.

Pukul 9 malam. So eun terbangun dari tidurnya lalu bergegas mengenakan pakaiannya yang tadi basah karena hujan di kamar mandi kim bum lalu dengan cepat pulang karena dia masih harus merawat ibunya.

Keesokan harinya

Ujian sedang berlangsung. Kim bum mengerjakan soal-soal itu dengan teliti dan cermat. Ketika ujian sudah berakhir, kim bum dengan cepat keluar ruangan lalu pergi keruangan so eun tapi so eun sudah tidak berada di ruangannya (disini ceritanya kelas ujian mereka beda ya).
Hari-hari berikutnya tidak nampak so eun, so eun seperti di telan bumi. Sudah 1 bulan dia tidak melihat so eun.
Apa karena perbuatan aku malam itu? aaaarrggghh sial.. seharusnya aku bisa menahan nafsuku dan tidak menyentuhnya, teriak kim bum frustasi. Kim bum juga sudah menyelesaikan SMA’nya dengan nilai yang sangat memuaskan berkat so eun.
Tok tok tok
Pintu kamar kim bum diketuk.

“masuk saja” teriak kim bum.
“kim bum ahh.. appa dan eomma mau berbicara sesuatu denganmu” kata appa kim bum.
“emang berbicara tentang apa?” tanya kim bum cuek.
“appa dan eomma mau menjodohkan kamu dengan anak asisten appa, dia adalah asisten appa yang sangat setia dan baik tapi sayangnya dia sudah meninggal dan karena appa sangat ingin membalas perbuatannya jadi appa mau menjodohkan kamu dengan putrinya, lagian appa juga sudah melihat putrinya, dia anak yang baik dan pasti bakal cocok dengan kamu” jelas appa kim bum.
“aniyo appa, aku sudah mencintai seorang wanita dan aku tidak bisa dan lagian aku masih muda dan baru lulus SMA” kata kim bum.
“jangan melawan permintaan appa, pokoknya kamu harus menikah dengan dia dan pernikahan kalian sudah appa siapkan, 1 minggu lagi kamu akan menikah dengan putri asistennya appa. Emangnya kenapa kalau kamu masih muda? Yang pentingkan appa tidak memintamu menikah pas kau masih duduk di bangku sekolah”
“tapi appa..”
“tidak ada tapi-tapian.. siapkanlah dirimu karena pernikahan kamu 1 minggu lagi”
Appa dan eomma kim bum lalu keluar dari kamar kim bum. Kim bum hanya dapat duduk di tepi ranjangnya, frustasi, itulah yang dia rasakan. Dia sudah kehilangan so eun dan sekarang dia mesti menikah dengan wanita yang tidak pernah dikenalnya. So eun ahh.. sebenarnya kamu kemana? Aku hanya mau menikah dengan kamu.

Hari H

Kim bum berdiri didepan altar sambil menunggu pengantin wanitanya datang.. tidak berapa lama pengantin wanita itu pun datang. Kim bum kaget melihat siapa wanita yang akan dinikahkan ayahnya kepadanya.
“so eun?” bisik kim bum.
So eun hanya tersenyum manis kepadanya dan tidak berapa lama kim bum pun ikut tersenyum kepadanya. Setelah mengucapkan janji suci mereka, Mereka pun berciuman dengan rasa sayang di depan para tamu-tamu.

>>>>>>>>>

Malamnya di rumah kim bum. Nampak kedua pengantin baru yang di kamar kim bum. So eun menyandarkan kepalanya di dada bidang kim bum sambil memainkan jari-jarinya kim bum.
“so eun ahh, bisa kau jelaskan kenapa waktu itu kau menghilang dan bagaimana juga bisa kau yang dijodohkan oleh appaku? “ tanya kim bum.
“hmm sebenarnya waktu itu eommaku sudah sakit parah, aku meminta tolong kepada appamu untuk meminjam biaya untuk pengobatan ibu.. ayahmu yang tahu ibuku siapa lalu memberikan kami uang untuk keluar negeri mengobati penyakitnya ibu.. aku bisa dijodohkan kepadamu karena dulu ayahku bekerja sebagai asisten kepada appamu dan appamu meminta aku menikah dengan kamu, katanya sebagai balasan kebaikan dan jasa yang sudah ayahku berikan kepada ayahmu dan perusahaannya jadi aku menerima tawaran ayahmu apalagi tahu kalau yang dijodohkan kepadaku adalah orang yang aku cintai” jelas so eun sambil tersenyum
“benarkah? Padahal aku sudah hampir gila karena memikirkanmu kemarin karena aku pikir kau marah sama aku karena sudah menyentuhmu”
“haha dasar pabbo”
“apa? Kau bilang aku bodoh, aku sudah lulus dengan nilai memuaskan dan tidak bodoh lagi jadi kamu harus menerima akibat karena sudah mengatakan aku bodoh guru kim so eun” kata kim bum sambil mengeluarkan senyum evilnya.
Kim bum langsung menindih tubuh so eun dan menciuminya lalu menutupi mereka berdua dengan selimut.

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar