Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Love You My Private Teacher Part 2
Genre: Romantic, Friendship
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun
“appa, eomma, aku pulang” teriakku.
“aduhh.. anaknya eomma sudah pulang, gimana sekolahmu hari
ini, apakah sekolah barumu menyenangkan?” tanya eommaku.
“hmm biasa saja eomma”
“aigoo.. kenapa biasa saja? Apakah cewek-cewek disana tidak
tertarik dengan anak eomma yang ganteng ini?”
“haha eomma bisa saja, aku mau kekamarku dulu eomma, mau
istirahat”
“haha ne.. nanti eomma aku suruh bibi mengantarkan susu
untukmu”
“baiklah eomma”
Aku dengan malasnya ke kamarku yang luas itu. aku berbaring
di ranjangku yang besar dan pikiranku
kembali lagi mengingat wajah gadis yang duduk disampingku. Dia sungguh cantik
pikirku dan dia berbeda dengan gadis lainnya.
Keesokan harinya aku berangkat sekolah dengan malas,sungguh
menyebalkan harus sekolah terus. Aku memasuki kelas dan kulihat so eun sedang
membaca buku pelajarannya.
“annyeong”sapaku.
“ohh annyeong kim bum” sapanya juga sambil tersenyum.
“kamu nampak rajin ya”kataku memulai pembicaraan.
“hahaha tidak juga kok, daripada tidak ada kerjaan jadi
mendingan belajar aja lagian nanti ada ulangan”
“mwo? ulangan? Ulangan apa so eun ah?”
“kamu tidak tahu ya? Kemarin kan bu hye sun ada bilang kalau
hari ini ada ulangan akuntansi”
“aduhh akuntansi ya? Hehe, baiklah kalau gitu, makasih so
eun” jawabku, lalu mengeluarkan buku akuntansi dari tasku.
Aku Cuma membolak-balikkan buku yang berada di depanku ini.
aaiissh aku sungguh tidak mengerti sedikitpun.
Teng Teng Teng.. bunyi bel pun berbunyi sebagai tanda masuk.
Gawat.. aku belum belajar sedikitpun terus tidak ngerti
lagi.
Bu hye sun berjalan memasuki kelasku sekarang dan mulai
duduk di mejanya.
“anak-anak, apa kalian ingat tentang apa yang ibu beri tahu
kemarin?”
“ingat bu” jawab anak-anak di kelasku.
“baiklah kalau begitu, ibu harap kalian sudah belajar dan
akan mendapat nilai yang memuaskan”
Bu hye sun mulai membagikan kertas itu dan soal-soal
akuntansi sekarang berada di depanku. Pelajaran bu hye sun ada 2 jam dan bu hye
sun memberikan kami waktu 1 jam untuk mengerjakan 15 soal di depanku ini.
Aku mulai kebingungan mengerjakannya. Aku sungguh tidak
mengerti 1 pun dari soal-soal itu. aku hanya memandangi kertas didepanku. Aku
bahkan tidak dapat mengerjakan salah 1 dari 15 soal itu. aku melihat
kesampingku, so eun begitu serius mengerjakan soal-soalnya. So eun nampak
berpikir lalu menulis lagi.
Mungkin aku bisa nyontek so eun pikirku. Aku mulai melihat
kertas so eun dan astaga, panjang banget jawabannya. So eun sudah mengerjakan
13 soal itu dan aku mencoba melihat lagi jawaban kertas so eun. ketika so eun
tahu aku yang berusaha untuk melihat jawaban dari dia, dia langsung menutup
kertasnya dengan tangannya dan melanjuti menulisnya lagi. Tidak berapa lama
kemudian, dia maju kedepan kelas membawa kertasnya dan memberikannya kepada bu
hye sun.
Astaga.. dia benar-benar cepat mengerjakan soal itu. bahkan
dalam waktu 20 menit saja dia sudah selesai.
Aiishh benar-benar cewek yang pelit, Cuma bagi 1 jawaban aja
tidak boleh. Aku mulai memandangi kertasku lagi dan Cuma coret-coret di
kertasku saja.
1 jam sudah berlalu. Semua teman-teman sekelasku sudah
kumpul, aku hanya pasrah dan Cuma mengumpulkan kertas yang masih kosong dan di
belakangnya ada bekas coret-coretanku. Aku tidak mengerjakan 1 soalpun.
“oke anak-anak waktunya sudah selesai dan semua sudah kumpul
bukan” tanya bu hye sun.
“ne”
“kalau begitu ibu akan mulai mengoreksi pekerjaan kalian dan
kalian boleh santai-santai asalkan kalian jangan ribut, mengerti?”
“ne” jawab kami lagi.
setengah jam sudah berlalu. Ibu hye sun masih mengoreksi
pekerjaan ulangan kami. aku mulai mengajak so eun untuk mengobrol.
“so eun, bagaimana ulangannya tadi?” tanyaku. Aku seperti
orang bodoh saja, jelas-jelas tadi dia mengerjakan dengan sangat bagus. Aduhh
apalagi mengingat tadi aku ketahuan nyontek so eun, sungguh memalukan.
“bagus kok, bagaimana dengan kau sendiri, kau bisa
mengerjakan ulangannya tadi?” tanya so eun balik.
“ohh ada yang bisa dan tidak kok” dustaku. Sungguh memalukan
pikirku.
“haha makanya lain kali dengarin penjelasan bu hye sun,
jangan sibuk sendiri kayak kemarin” dia menjelaskannya sambil tertawa, dan ya
Tuhan.. senyumannya sungguh cantik.
Aku benar-benar terpesona dengan senyumannya. Aku hanya
mengangguk pelan karena masih terpesona dengan wajahnya. Baru kali ini aku
lihat dia tertawa dan betapa cantiknya dia.
Bu hye sun mulai berdiri dari tempat duduknya sedangkan aku
masih melihat wajah so eun.
“ehemm? Kim bum ah? Ada yang salah dengan wajahku? Tanya so
eun dan bisa kulihat pipinya mulai memerah.
“aniyo”jawabku mulai tersadar.
“anak-anak, pekerjaan kalian sudah ibu koreksi semua dan ibu
akan membacakan nilai tertinggi di kelas”
Anak-anak di kelasku nampak diam memperhatikan bu hye sun.
“nilai tertinggi di kelas adalahhh…”
Teman-teman mulai berharap agar mereka yang mendapatkan
nilai tertinggi sedangkan aku hanya pasrah. Tidak mungkin aku mendapatkan nilai
tinggi.
“Kim So Eun” kata bu hye sun.
Semua teman-teman bertepuk tangan untuk so eun.
“haha so eun selamat ya.. kamu mah tidak heran kalau
mendapat nilai tinggi.. toh kamu murid terpintar di sekolah ini” kata salah
satu teman so eun yang bernama moon geun young.
Karena aku duduk di tempat moon geun young, bu hye sun
memindahkan moon geun young duduk di belakang aku dan so eun.
“makasih moon geun young” balas so eun.
“nah.. yang mendapat nilai terendah di kelas adalahh… Kim
Sang Bum” jelas bu hye sun.
So eun nampak kaget dan dari wajahnya ada nampak perasaan
bersalah.
“Kim Bum ah.. bukannya kamu duduk sama so eun? seharusnya
nilai kamu itu di atas tuntas.. kamu kan bisa meminta so eun untuk mengajari
kamu pelajaran yang tidak bisa, apalagi so eun itu kan murid paling pintar di
sekolah” jelas bu hye sun.
“lain kali kalau kamu ada yang tidak bisa.. kamu minta so
eun untuk menjelaskan ya” sambung bu hye sun.
“ne” jawab ku.
Aku pulang dengan rasa sakit hati. Aku benar-benar malu
dengan so eun. dia begitu pintar sedangkan aku? Aissh.. andai saja aku
dikarunia kan otak yang jenius.
“omo.. ada apa dengan anak eomma ini?”tanya eommaku.
“aniyo eomma.. aku Cuma capek.. aku mau kembali kekamar
dulu”
“ne’’ jawab eommaku.
“appa.. ada apa ya dengan anak kita? Sepertinya dia tidak
menyukai sekolah barunya” tanya eomma kim bum kepada appanya kim bum yang duduk
di ruang tamu.
“kamu sebagai ibunya.. coba kamu tanyakan saja kepada kim
bum.. mungkin aja dia ada masalah di sekolahnya” jawab appa kim bum sambil
membaca Koran.
“ne.. aku akan ke kamarnya sekarang dan coba menanyai nya”
Ibu kim bum mulai ke lantai atas untuk kekamar kim bum.
Tok tok tok
“siapa?”tanya kim bum dari dalam kamar.
“ini eomma sayang.. boleh eomma masuk kedalam?” tanya eomma
kim bum.
“ne eomma”.
Ibu kim bum memasuki kamar kim bum dan duduk di tepi ranjang
anaknya sambil mengelus kepala anaknya dengan perasaan sayang.
“kim bum ah.. kalau kamu ada masalah.. cerita dong ke eomma”
“aku tidak ada masalah apa-apa kok eomma”
“kamu tidak bisa membohongi eomma karna aku ini ibumu..
eomma tahu kamu sedang ada masalah”
“baiklah eomma.. sebenarnya eomma, aku di sekolah sering
mendapat nilai rendah, contohnya saja tadi.. kami ulangan dan aku yang mendapatkan
nilai paling rendah di kelas, bukan di sekolah aku yang ini saja eomma tapi di
sekolahku yang dulu juga.. bagaimana aku bisa meneruskan perusahaan appa kalau
aku nya saja bodoh seperti ini” jelas kim bum.
“ya ampun anak eomma, jadi karena itu, hmm eomma akan
mencarikan kau guru les privat yang bagus, bagaimana?” tanya eomma.
“aniyo eomma.. aku sulit bertukar pikiran dengan guru-guru
les itu. eomma sendiri ingat bukan waktu di jepang dulu? Sudah berapa banyak
guru les yang gagal mengajariku sampai minta berhenti? Aku sungguh sulit
bertukar pikiran dengan guru-guru itu eomma”
Malamnya ibu kim bum mulai berbincang dengan ayahnya kim bum
soal permasalahan kim bum.
“sayang, kita harus bagaimana? Kim bum mengeluh
nilai-nilainya rendah tapi dia menolak untuk mencari guru privat”
“bagaimana kalau kita minta teman sekelas kim bum yang juara
1 saja untuk mengajari kim bum dan menjadi guru les private kim bum? Bagaimana
menurut kamu’’ tanya appa kim bum.
“bagus juga ide kamu yeobo, aku setuju.. apalagi kim bum
bilang kalau dia tidak bisa bertukar pikiran sama guru-guru les yang beda jauh
umurnya dengan kim bum, mungkin kalau kita suruh temannya yang ajarin dia, dia
bisa punya kemajuan” setuju ibu kim bum.
“besok aku akan kesekolah kim bum dan mencoba berdiskusi
dengan gurunya kim bum” kata appa kim bum.
>>>>>>>>>>>>>>>
Aku pulang kerumah lagi dengan perasaan lesu, selalu saja
mendapat nilai rendah. Aku merasa minder dengan so eun. padahal aku menaruh
hati kepadanya dan berharap bisa menjadi pacarnya. Tapi nilai aku yang hancur
begitu buat aku malu untuk menyatakan perasaanku padanya. Dia begitu pintar,
sedangkan aku? 50 aja sudah nilai yang paling tinggi buat aku dari dulu.
“kim bum sayang, kamu sudah pulang?” tanya eommaku.
“iya eomma”
“kamu bersiap-siap dulu, jangan malas-malas seperti itu,
eomma sudah mencari guru les yang tepat untuk kamu, 1 jam lagi guru les kamu
akan datang dan eomma yakin kau pasti bisa bertukar pikiran dengan guru les
kamu yang sekarang”
“baiklah eomma”
1 Jam Kemudian
Aku sudah menunggu kedatangan guru les aku, seperti apa ya
penampilan guru les aku yang sekarang?.
Tidak berapa lama, seorang gadis yang cantik datang, gadis
yang selalu membuat aku terpesona kepadanya, gadis yang sudah duduk disamping
aku selama hampir 2 bulan ini. dan gadis yang sudah memenuhi ruang hatiku juga.
“annyeong kim bum”
“annyeong so eun.. kau kenapa bisa ada dirumahku so eun ah?”
“ohh itu.. aku mulai sekarang adalah guru les private kamu..
dan mulai sekarang juga aku akan mengajarimu semua pelajaran yang tidak kamu
bisa, jadi kalau ada soal yang tidak kau bisa, bisa kau tanyakan kepadaku” kata
so eun sambil tersenyum lalu duduk di kursi yang dikamarku (disini ceritanya
mereka belajarnya didalam kamar ya).
“bagaimana bisa kau yang jadi guru les private aku?”tanya
kim bum yang bingung bercampur senang.
“ohh itu.. tadi waktu istirahat aku di panggil ke ruang guru
dan ternyata ada ayahmu disana, ayahmu menjelaskan kepada guru dan aku kalau
kau kesusahan belajar dan kesusahan untuk bisa memahami apa yang guru kamu
jelasin.. sebenarnya tadi ayahmu bertanya pada wali kelas kita bu hye sun siapa
murid terpintar di sekolah ini, jadi bu hye sun menjawab aku, terus aku diminta
jadi guru les kamu.. sebenarnya aku juga tidak tolak jadi guru les private kamu
apalagi selama ini pekerjaan aku emang guru les” jelas so eun.
“nah sekarang karena aku sudah jelasin, ayo kita mulai
belajarnya, sekarang kau mau belajar apa dulu bum? Pelajaran yang paling tidak
kau bisa menurutmu” sambung so eun.
“hmm sepertinya akuntansi saja, apalagi kemarin akuntansi
aku dapat nilai rendah”
“baiklah kalau gitu, kita buka halaman 23 ya tentang kartu
persediaan”
Kim bum dan so eun nampak mulai serius belajar, so eun
berkali-kali menjelaskan kepada kim bum yang dia tidak ngerti sampai dia
ngerti.
Tidak terasa kim so eun sudah menjadi guru les kim bum
selama 3 bulan dan sekolah juga sudah mulai mengadakan ujian nasional. Kedekatan
so eun dan kim bum mulai nampak makin hari.
Besok adalah hari terakhir ujian, nampak so eun yang
bersemangat untuk mengajari kim bum, pasalnya so eun tetap saja kerumah kim bum
walaupun sedang hujan deras.
“so eun?”kaget kim bum.
“annyeong kim bum” kata so eun sambil gemetaran karena
kedinginan dan seluruh tubuh so eun basah.
“astaga.. so eun, kenapa kau masih datang hujan-hujan
begini? Kalau nanti kau sakit bagaimana?” kata kim bum yang khawatir dengan
keadaan so eun.
“hehe aku tidak apa-apa kok, YAA.. aku ini mau kau mendapat
nilai yang tinggi makanya aku datang”
“hmm ya sudah, kalau gitu kamu sekarang mandi dikamar aku
terus aku bakal beri kau pakaian aku”
15 menit kemudian, so eun keluar dari kamar mandi kim bum
dengan mengenakan pakaian kim bum. Kemeja kim bum nampak besar di tubuh so eun
yang kecil. Kim bum hanya dapat menelan ludah ketika melihat tubuh so eun yang
nampak seksi di kemejanya.
So eun mulai menerangkan lagi pelajaran untuk ujian besok. Kim
bum bukannya mendengarkan tapi malah sibuk melihat tubuhnya so eun yang seksi.
“heyy kim bum ah? Kau sudah ngerti bukan apa yang tadi aku
jelasin?”tanya so eun.
“hah? Apa? Ohh.. iya” jawab kim bum.
“so eun ahh.. kau sudah menjadi guru les aku selama 3 bulan
ini dan selalu mengajariku tentang pelajaran, sekarang giliran aku 1 hari yang
menjadi gurumu” sambung kim bum.
“hah? Maksudnya? Aku tidak mengerti bum ah” jawab so eun
yang masih bingung.
Kim bum mendekatkan wajahnya ketelinga so eun dan
membisikkan sesuatu.
“sekarang aku yang akan menjadi gurumu dan akan mengajarimu
tentang seks, kau begitu menggoda dan itu adalah salahmu karena sudah
membangkitkat nafsuku so eun” bisik kim bum di telinganya.
Deg.. so eun nampak kaget tapi sejurus kemudian kim bum
langsung melumat bibir so eun. so eun nampak memberontak dan menolak ciuman kim
bum.
dan mereka nampak ngos-ngosan setelah selesai
bercinta. kim bum menghapus keringat so eun dan mencium bibir so eun
dengan perasaan sayang.
“I love you” kata kim bum sambil menselimuti tubuh mereka
berdua yang naked.
Pukul 9 malam. So eun terbangun dari tidurnya lalu bergegas
mengenakan pakaiannya yang tadi basah karena hujan di kamar mandi kim bum lalu
dengan cepat pulang karena dia masih harus merawat ibunya.
Keesokan harinya
Ujian sedang berlangsung. Kim bum mengerjakan soal-soal itu
dengan teliti dan cermat. Ketika ujian sudah berakhir, kim bum dengan cepat
keluar ruangan lalu pergi keruangan so eun tapi so eun sudah tidak berada di
ruangannya (disini ceritanya kelas ujian mereka beda ya).
Hari-hari berikutnya tidak nampak so eun, so eun seperti di
telan bumi. Sudah 1 bulan dia tidak melihat so eun.
Apa karena perbuatan aku malam itu? aaaarrggghh sial.. seharusnya
aku bisa menahan nafsuku dan tidak menyentuhnya, teriak kim bum frustasi. Kim bum
juga sudah menyelesaikan SMA’nya dengan nilai yang sangat memuaskan berkat so
eun.
Tok tok tok
Pintu kamar kim bum diketuk.
“masuk saja” teriak kim bum.
“kim bum ahh.. appa dan eomma mau berbicara sesuatu denganmu”
kata appa kim bum.
“emang berbicara tentang apa?” tanya kim bum cuek.
“appa dan eomma mau menjodohkan kamu dengan anak asisten appa,
dia adalah asisten appa yang sangat setia dan baik tapi sayangnya dia sudah
meninggal dan karena appa sangat ingin membalas perbuatannya jadi appa mau
menjodohkan kamu dengan putrinya, lagian appa juga sudah melihat putrinya, dia
anak yang baik dan pasti bakal cocok dengan kamu” jelas appa kim bum.
“aniyo appa, aku sudah mencintai seorang wanita dan aku
tidak bisa dan lagian aku masih muda dan baru lulus SMA” kata kim bum.
“jangan melawan permintaan appa, pokoknya kamu harus menikah
dengan dia dan pernikahan kalian sudah appa siapkan, 1 minggu lagi kamu akan
menikah dengan putri asistennya appa. Emangnya kenapa kalau kamu masih muda? Yang
pentingkan appa tidak memintamu menikah pas kau masih duduk di bangku sekolah”
“tapi appa..”
“tidak ada tapi-tapian.. siapkanlah dirimu karena pernikahan
kamu 1 minggu lagi”
Appa dan eomma kim bum lalu keluar dari kamar kim bum. Kim bum
hanya dapat duduk di tepi ranjangnya, frustasi, itulah yang dia rasakan. Dia sudah
kehilangan so eun dan sekarang dia mesti menikah dengan wanita yang tidak
pernah dikenalnya. So eun ahh.. sebenarnya kamu kemana? Aku hanya mau menikah
dengan kamu.
Hari H
Kim bum berdiri didepan altar sambil menunggu pengantin
wanitanya datang.. tidak berapa lama pengantin wanita itu pun datang. Kim bum
kaget melihat siapa wanita yang akan dinikahkan ayahnya kepadanya.
“so eun?” bisik kim bum.
So eun hanya tersenyum manis kepadanya dan tidak berapa lama
kim bum pun ikut tersenyum kepadanya. Setelah mengucapkan janji suci mereka, Mereka
pun berciuman dengan rasa sayang di depan para tamu-tamu.
>>>>>>>>>
Malamnya di rumah kim bum. Nampak kedua pengantin baru yang
di kamar kim bum. So eun menyandarkan kepalanya di dada bidang kim bum sambil
memainkan jari-jarinya kim bum.
“so eun ahh, bisa kau jelaskan kenapa waktu itu kau
menghilang dan bagaimana juga bisa kau yang dijodohkan oleh appaku? “ tanya kim
bum.
“hmm sebenarnya waktu itu eommaku sudah sakit parah, aku
meminta tolong kepada appamu untuk meminjam biaya untuk pengobatan ibu.. ayahmu
yang tahu ibuku siapa lalu memberikan kami uang untuk keluar negeri mengobati
penyakitnya ibu.. aku bisa dijodohkan kepadamu karena dulu ayahku bekerja
sebagai asisten kepada appamu dan appamu meminta aku menikah dengan kamu,
katanya sebagai balasan kebaikan dan jasa yang sudah ayahku berikan kepada
ayahmu dan perusahaannya jadi aku menerima tawaran ayahmu apalagi tahu kalau
yang dijodohkan kepadaku adalah orang yang aku cintai” jelas so eun sambil
tersenyum
“benarkah? Padahal aku sudah hampir gila karena memikirkanmu
kemarin karena aku pikir kau marah sama aku karena sudah menyentuhmu”
“haha dasar pabbo”
“apa? Kau bilang aku bodoh, aku sudah lulus dengan nilai
memuaskan dan tidak bodoh lagi jadi kamu harus menerima akibat karena sudah
mengatakan aku bodoh guru kim so eun” kata kim bum sambil mengeluarkan senyum evilnya.
Kim bum langsung menindih tubuh so eun dan menciuminya lalu
menutupi mereka berdua dengan selimut.
The End
mian kalau jelek dan terkesan mau cepat-cepat.. mau cepat-cepat di kelarkan jadi ndak ada hutang deh dengan readers :D
hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar