Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Happy Family (Pursuit Of Love That Has Been Lost
Special Part)
Genre: romantic, comedy, NC (maybe)
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun
Sepasang kekasih terlihat sedang mengikat janji suci itu di
sebuah gereja dan di hadapan semua orang. Setelah mengucapkan janji suci
sehidup semati itu, pasangan itu saling melemparkan senyum dan mendekatkan
wajah mereka sampai bibir mereka bertemu. Ciuman yang penuh dengan kasih sayang
dari kedua pasangan itu yang sekarang sudah resmi menjadi suami istri.
Kim So Eun Pov
Hari ini adalah hari pernikahan aku dengan pria yang
benar-benar aku cintai. Aku sungguh bahagia karena sekarang bisa bersama untuk
selamanya dengan pria yang berdiri di depanku ini. pria yang sungguh tampan dan
yang selalu sabar denganku. Dan dia juga orang yang telah berhasil mencuri hati
ku dengan kesabarannya itu. aku adalah wanita yang sangat beruntung karena bisa
menikah dengan pria yang berdiri di depanku mengenakan jas putih. Jas putih itu
sungguh cocok dengannya dan membuat wajahnya lebih tampan lagi. Kadang aku
berpikir siapa pria yang aku nikahi ini? manusia apa malaikat? Wajahnya sungguh
seperti wajah malaikat, sangat sangatlah tampan. aku menyesal karena dulu
pernah menyia-nyiakan pria ini. Ga Eul ahh.. lihatlah sekarang Ga Eul.. eonnie
sudah bersama pria yang kau suruh itu dan benar saja Ga Eul, dia adalah
soulmate ku. Ga eul ahh.. eonnie berharap kau melihat ini ga eul di atas sana
dan eonnie yakin di atas sana kau juga bahagia melihat eonnie sudah bersama
pria yang eonnie cintai ini.
Kim So Eun Pov End
Jauh di atas sana, Ga eul tersenyum melihat orang-orang yang
dia cintai akhirnya bersama lagi. Kakak yang dia sayangi dan pria yang dia
cintai. Ga eul tersenyum lalu pergi dengan malaikat-malaikat lainnya ke tempat
yang lebih terang lagi di atas sana.
Pengantin baru itu pun sekarang berada di rumah sang pria. Sang
pria itu tersenyum melihat wanitanya yang sekarang resmi menjadi istrinya. Pria
itu menggendong wanita itu ala bridal style dan membawanya kekamarnya di atas.
“bum ah.. kau pasti capek kalau menggendong aku sampai di
atas sana, apalagi kan aku berat”
“hahaha asalkan tuan putriku tidak capek saja” kata kim bum
lalu mencium bibir so eun sekilas yang masih berada di gendongannya.
Pasangan pengantin itu sampai di kamar. Perlahan kim bum
menurunkan sang wanita ke ranjangnya lalu pria itu mulai menutup pintu.
“malam ini kita akan menghabiskan malam yang panjang dan
melelahkan so eun ah” kata kim bum sambil tersenyum nakal ke so eun.
“haha ternyata penyakit genit mu tidak hilang”
“ne.. penyakit genit aku tidak hilang tapi aku cuma bersikap
genit ke istriku saja”
“iya iya.. haha.. sini bum cium aku” kata so eun sambil
memonyongkan bibirnya dan merayu kim bum.
“hahaha ini kamu yang pinta ya, jangan menyesal nantinya”
kata kim bum yang langsung menciumi bibir istrinya dengan ganas.
Ciuman mereka semakin ganas dan ciuman kim bum mulai turun
ke leher putih sang istri. Di bukanya resleting gaun pengantin so eun dan di
rabanya punggung so eun yang mulus.
Mereka pun naik ke atas ranjang dan kim bum mulai melepaskan
jasnya dan menciumi sang istri lagi.
Desahan demi desahan keluar dari bibir mungilnya so eun. dia
menikmati semua perlakuan kim bum kepadanya. Kim bum yang mendengar desahan
seksi so eun lebih bernafsu lagi untuk memasuki inti dari permainan mereka. Kim
bum mulai melepaskan lagi benang-benang yang masih menyangkut di tubuh so eun
dan melepaskan pakaian terakhir yang dikenakannya sendiri ( CD ny maksudnya).
Mereka melakukan pemanasan yang cukup lama sampai akhirnya
mereka memasuki inti permainan mereka. Kim bum pun memasuki diri so eun dan Cuma
desahan-desahan yang seksi yang keluar dari bibirnya so eun. mereka pun
mencapai puncak klimaks mereka dan keduanya pun tidur tanpa melepaskan ikatan
mereka.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Silau matahari memasuki kamar pengantin baru itu. so eun
yang memang sudah bangun dari tadi Cuma memerhatikan wajah sang suami yang
sedang tertidur lelap. Ide jail pun keluar dari otaknya so eun. di ambil nya
peralatan make up dan jepit rambutnya.
Di pakai kan jepit rambut itu ke rambutnya kim bum dan mulai
memakaikan lipstick yang merah menyala ke bibirnya kim bum. Karena merasa
kurang puas dengan itu, so eun mulai memakaikan eye shadow yang hitam ke mata
kim bum dan mengambil kamera untuk mengabadikan wajah kim bum yang telah
selesai di make over.
Setelah mengambil fotonya kim bum pun so eun cepat-cepat
bergegas mandi dan ke dapur karena takut kim bum terbangun dan membalas
perbuatannya.
So eun pun menyiapkan sarapan untuk kim bum. Tidak berapa
lama terdengar teriakan dari kim bum dan so eun yang mendengar teriakan dari
kim bum Cuma tertawa terbahak-bahak di dapur sana.
“YA yeobo ahh.. bagaimana bisa kau membuat aku terlihat
seperti banci begitu” kata kim bum yang sedikit kesal.
“mianhae bum ahh, aku bosan karena sudah bangun duluan dan karena
lama menunggu kau bangun jadi nya aku agak bosan, dan karena bosan jadinya aku
kerjain kamu deh.. hehehe”
“awas kamu nanti malam, aku kerjain balik baru tahu”
“yaa sudah.. kalau gitu aku tidak mau tidur bersama kau mala
mini, aku akan tidur di kamar tamu saja” kata so eun yang pura-pura marah.
“hehe mianhae yeoba, jangan marah dong.. aku gak bisa tidur
tanpa pelukan hangat dari istriku yang cantik nih” kata kim bum sambil memeluki
so eun dari belakang.
“kalau kau tidak mau aku marah, kiss me.. kamu kan belum
kasi aku morning kiss” kata so eun manja.
“kekeke dari dulu gak berubah sikap menggoda kamu itu tetapi
aku menyukainya” kata kim bum yang langsung mencium bibirnya so eun.
Ciuman yang lembut berubah menjadi kasar dan ciuman mereka
terhenti ketika ada asap hitam yang keluar dari dapur mereka.
“kyaaaaaa.. ayamku” teriak so eun.
So eun pun yang tersadar masakannya gosong langsung berlari
menuju dapur. Kim bum yang melihat Cuma tersenyum dan langsung mengikuti so eun
ke dapur.
“gara-gara kamu tuh bum.. kalau kamu tidak turun tadikan aku
tidak mungkin keruang tamu sama ka uterus ciuman disana, akibatnya ayam aku
gosong deh”
“tidak salah kamu sayang? Tadi yang minta morning kiss kan
kamu”
“iya.. aku yang minta morning kiss.. tapi kan aku gak minta
kamu untuk cium aku lama-lama, jadi gimana dong? Ayamnya sudah gosong”
“kita makan di restaurant aja ya” ajak kim bum.
“aniyo.. pengantin baru itu seharusnya makan di rumah biar
kelihatan lebih seperti pasangan suami istri.. hehehe bum ahh? Hari ini makan
ini aja ya” kata so eun sambil memberikan ayam gosongnya itu.
“mwo? tapi bagaimana aku makannya?”
“hehehe kulit gosong ayamnya di kupas aja.. yang dalamnya
kan masih bisa dimakan” kata so eun
sambil mengeluarkan senyum termanisnya.
“terus kamu makan apa?” tanya kim bum curiga.
“hehe kalau aku pesan KFC dong”
“MWO? awas kamu ya” kata kim bum yang langsung mengejar so
eun.
So eun yang tahu kim bum mengejarnya pun terus berlari. Terjadilah
saling kejar-mengejar di rumah pengantin baru itu dan happ akhirnya so eun
tertangkap juga.
“akhirnya.. habislah kamu hari ini” kata kim bum.
“mwo? wekkks :P aku gak takut kok sama kamu” kata so eun
sambil menjulurkan lidahnya.
“beneran tidak takut nih? Aku bakal minta sarapan dari kamu
sekarang juga”
Kim bum pun mendekatkan wajahnya ke wajah so eun dan melumat
bibirnya so eun. mereka pun bercinta lagi di pagi hari itu.
2 Bulan kemudian.
Huuuekks.. hueekkss..
Terdengar suara muntahan dari so eun.
“sayang.. kamu tidak apa-apa?” tanya kim bum khawatir.
“aku tidak apa ap.. hueekkkss” kata so eun yang masih
muntah.
“ayo kita ke dokter sekarang ya” kata kim bum sambil
membimbing sang istri ke tempat duduk.
“ne” kata so eun lemah.
“baiklah kalau gitu aku akan siap-siap dulu ya” kata kim
bum.
Mereka pun pergi ke dokter dan sampai di ruangan dokter itu.
“selamat Ny.Kim anda sedang hamil 2 minggu” kata sang dokter
sambil tersenyum.
“mwo ? istri aku hamil? Kalau gitu aku bakal jadi ayah dong?
Aku bakal jadi ayah? Hahaha.. terima kasih dok.. terima kasih” kata kim bum
yang saking senangnya sampai memeluk sang dokter. (disini dokternya cowok ya..
wkwk)
“eheemmm” kata sang dokter itu.
“hehe maaf dok.. aku terlalu senang” kata kim bum yang masih
senyum-senyum gaje itu.
So eun yang melihat tingkah sang suami pun hanya tertawa.
Mereka habis dari rumah sakit pun langsung menuju toko
peralatan bayi. Disana kim bum yang saking semangatnya memborong semua
peralatan bayi disana.
“YA kim bum ah? Apa kau gila?” tanya so eun.
“waeyo? Aku hanya membeli barang untuk bayiku nanti, aku
tidak mau bayiku nanti kekurangan barang” kata kim bum yang masih memilih
peralatan bayi.
“tapi bum ahh.. aku ini baru hamil dan usia kandungan aku
baru 2 minggu”
“ne.. aku tau.. kan sudah aku bilang kalau aku tidak mau
bayiku nanti kekurangan barang atau sesuatu.. anak kim sang bum tidak boleh
kekurangan barang” kata kim bum dengan mantap.
“hmm terserah kamu saja”
Perut so eun pun semakin besar setiap bulan dan kim bum pun
mulai kerepotan karena ngidam so eun yang aneh-aneh. Sekarang kim bum sedang di
ruang meetingnya bersama klien yang lain tapi tiba-tiba kim bum mendapat
telepon dari sang istri.
“waeyo yeobo ah?” tanya kim bum lembut.
“aku ngidam lagi sayang..” kata so eun dari seberang
telepon.
“hmm emangnya sekarang kamu ngidam apa so eun ah?”
“hehe aku mau dengar kamu nyanyi kim bum ah”
“mwo? tapi kan sekarang aku lagi meeting?” kata kim bum yang
tidak percaya dengan omongan so eun.
“waeyo? Kamu tidak mau ya? Ya sudah.. baby sayang ahh.. appa
kamu tidak menyanyai kamu tuh.. masa Cuma di suruh nyanyi aja tidak mau sih?”
“aniyo.. nanti pulang aku bakal nyanyi deh buat kamu”
“TIDAK MAUUUUU, aku maunya SEKARANG. TITIK”
“tapi ?” kata kim
bum.
“ya sudah.. aku matikan teleponnya sekarang”
“jangan jangan.. baiklah aku bakal nyanyi tapi lagu apa?”
“gitu donk.. hehehe.. lagu T-ARA bo peep bo peep” kata so
eun.
“eheemm baiklah.. BO PEEP BO PEEP BO PEEP BO PEEP BO PEEP AWW..
BO PEEP BO PEEP~” nyanyi kim bum sambil menahan malunya.
Klien yang melihat kim bum Cuma bisa bengong dan ternganga mulutnya melihat sikap
kim bum. Kim bum yang menahan malu Cuma bisa senyum terpaksa kepada kliennya.
Usia kandungan so eun sudah memasuki usia 9 bulan. Ketika di
ruang tamu, so eun lagi tertawa sambil melihat kim bum yang memakai pakaian
kelinci dan memakai bando kelinci sedang berjoget (hehe maklom so eunnya masih
ngidam aneh-aneh ceritanya). Tiba-tiba saja perut so eun sakit banget, kim bum
yang melihat so eun kesakitan pun panik.
“sayang tahan dulu ya sayang, aku akan ganti baju aku dlu”
“YAA PABBO.. aku ini akan segera melahirkan.. dan kau masih
sempat mau ganti baju” ngomel so eun.
“sayang.. aku tidak mungkin pakai baju kelinci ini ngantar
kamu kerumah sakit”
“ihh aku tidak tahan lagi bum.. sakittttt, kamu mau anak
kita kenapa-kenapa?”
“oke oke.. aku akan ngantar kamu kerumah sakit sekarang”
Kim bum pun terpaksa mengenakan pakaian kelinci untuk
mengantar so eun kerumah sakit. Ketika masuk kerumah sakit, semua orang disana
tertawa melihat kim bum yang mengenakan pakaian kelinci itu.
Dan sampai di ruang persalinan. Kim bum pun setia menemani
so eun yang sedang dalam proses persalinan. Dokter yang membantu persalinan so
eun hanya dapat menahan tawa ketika melihat kim bum yang mengenakan pakaian
kelinci.
“hiks hiks bum ahh.. sakit banget..”kata so eun.
“ne so eun.. ayo tarik nafas mu.. di buang pelan-pelann”
kata kim bum.
So eun pun mulai mengikuti kim bum menarik nafas dan tidak
lama so eun pun tertawa terbahak-bahak.
“YAA kim bum ah? Kamu kentut ya? Hahaha kelinci manis yang
jorok” kata so eun.
“mianhae.. aku tidak tahan pas tadi lagi tahan nafasnya”kata
kim bum.
So eun yang melihat wajah kim merah karena menahan malu pun
tertawa lagi sampai suara dokter menghentikan suara ketawa so eun.
“nyonya.. anda sedang melahirkan.. aku harap anda bisa
serius.. kalau tidak bayinya tidak akan keluar sampai besok kalau nyonya ketawa
terus” kata sang dokter sambil menahan tawa juga.
AAAAAHHH SAKITTTTTTT dan oek oek.. terdengarlah tangisan
sang bayi yang baru hadir ke dunia ini.
“bayi eomma cantik banget” senyum so eun ketika melihat
wajah bayinya dan tidak berapa lama..
“awww dokter.. perut aku masih sakit dok” teriak so eun.
“nyonya.. sepertinya anda akan melahirkan lagi.. masih ada
bayi didalam” kata sang dokter.
“tarik nafas ya” kata dokter lagi dan AAAAAAHHHHH teriakan
yang lebih keras terdengar dari bibir so eun yang di susul tangisan seorang
bayi lagi.
Suster pun membawa kedua bayi itu ke tempat so eun dan kim
bum setelah bayi itu sudah selesai dibersihkan.
“selamat nyonya, anda melahirkan sepasang bayi kembar yang
cantik, manis dan tampan seperti nyonya dan tuan” kata sang suster yang tertawa
melihat kim bum yang masih mengenakan pakaian kelinci.
“ sepertinya bayi ceweknya mewarisi wajah ayahnya yang manis”
kata sang suster tertawa lalu pergi.
So eun yang mendengar perkataan suster pun mulai tertawa
lagi.
“hmm susternya nyebelin banget sih.. orang seganteng aku
dibilang manis” kata kim bum dengan pedenya.
“aduhh.. obat kamu habis lagi ya bum? Hmm bagusan sekarang
kamu beri nama untuk kedua bayi kita ini” kata so eun.
“ne..” kata kim bum
Kim bum pun tampak mikir nama yang cocok untuk kedua bayi
nya.
“aku tahu.. bagaimana kalau kita beri nama So Yi Jeong aja
untuk bayi laki-lakinya?”
“so yi jeong? Hmm sepertinya bagus.. hmm kim bum ahh? Aku mau
beri nama Chu Ga Eul untuk bayi perempuan kita? Apakah boleh? “ tanya so eun
hati-hati.
“hmm kenapa kau kasi nama adikmu untuk anak perempuan kita?”
tanya kim bum.
“aku mau anak aku seperti adikku yang baik dan polos dan
juga memiliki wajah yang cantik.. dan aku beri anakku nama chu ga eul juga
untuk mengenang adikku yang sudah tiada.. jadi bolehkan?”tanya so eun.
“ne.. tentu saja so eun ahh.. kelak bayi perempuan kita akan
memiliki hati yang baik seperti ga eul” kata kim bum sambil tersenyum.
“ kim bum ah.. ayo kita mengabadikan moment kita sekarang”kata
so eun.
“mwo? tapi kan aku masih pakai baju kelinci?”
“tidak apa-apa.. ayolah.. bersama bayi-bayi kita” kata so
eun sambil tersenyum.
“hmm baiklah” kata kim bum lemah.
Mereka pun mengabadikan foto itu.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“eomma? Kenapa ayah mengenakan pakaian itu?” tanya seorang
gadis kecil berusia 5 tahun itu sambil menunjuk sebuah foto yang di ambil 5
tahun lalu di rumah sakit waktu persalinan so eun. “iya nih eomma? Kok appa
pakai baju itu sih?” sambung anak cowo yang usianya sama dengan gadis kecil
itu.
“haha appa mengenakan pakaian itu karena sayang kalian” kata
so eun menjelaskan kepada anak-anaknya.
“mwo? kenapa ayah sayang tapi mengenakan pakaian itu? emang
apa hubungannya eomma?” tanya bocah kecil itu lagi.
“ayah mengenakan pakaian itu supaya menghibur ibu dan supaya
ibu tertawa, kalau ibu tertawakan kalian di dalam perut eomma juga bakal ikut
tertawa” jawab so eun sambil tersenyum kepada anak-anaknya.
“ohh ternyata begitu ya? Apa sama seperti apa yang sekarang
ayah lagi lakukan untuk adik didalam TV itu?” tanya gadis kecil itu lagi sambil
menunjuk TV
“ne” jawab so eun sambil tersenyum dan mengelus perutnya
yang sudah agak membesar dengan perasaan sayang.
So eun hanya tertawa melihat Acara Televisi sana yang
menampilkan kim bum sedang menyanyi dan menari lagu Bo Peep milik T-Ara
kesukaan so eun di acara Televisinya.
Setelah acara itu selesai pun kim bum pulang kerumah dan
disambut oleh so eun dan, yi jeong dan ga eul kecil di pintu sana.
“yeee appa sudah pulang” kata Yi jeong kecil.
“appa sungguh luar biasa keren di acara televise itu”
sambung ga eul kecil.
“benarkah ayah nampak keren disana?” tanya kim bum sambil
menggendong kedua malaikat kecilnya.
“benar ayah” kata kedua anak kecil itu.
“dan ini semua karena ibumu dan demi adik yang sekarang
berada di perut ibumu itu” kata kim bum sambil tersenyum. “ seharusnya kau memberi
sebuah hadiah kepada suamimu ini yang rela masuk ke acara televise dan menyanyi
dan menari lagu bo peep kesukaanmu itu. dan apa kata dunia seorang direktur
terkenal menyanyi dan menari di acara televise seperti itu?” sambung kim bum.
“ne..” kata so eun sambil menciumi bibir kim bum.
Yi jeong kecil dan ga eul kecil yang melihat itu pun
langsung menutup mata mereka dan, kim bum dan so eun yang melihat itu pun hanya
tertawa.
Di rumah besar itu yang dulunya suram sekarang sudah berubah
menjadi rumah yang di penuhi kehangatan oleh keluarga bahagia kim bum.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar