Laman

Selasa, 11 Juni 2013

Happy Family (Pursuit Of Love That Has Been Lost Special Part)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Happy Family (Pursuit Of Love That Has Been Lost Special Part) Genre: romantic, comedy, NC (maybe)
Cast: Kim Sang Bum, Kim So Eun

Sepasang kekasih terlihat sedang mengikat janji suci itu di sebuah gereja dan di hadapan semua orang. Setelah mengucapkan janji suci sehidup semati itu, pasangan itu saling melemparkan senyum dan mendekatkan wajah mereka sampai bibir mereka bertemu. Ciuman yang penuh dengan kasih sayang dari kedua pasangan itu yang sekarang sudah resmi menjadi suami istri.

Kim So Eun Pov

Hari ini adalah hari pernikahan aku dengan pria yang benar-benar aku cintai. Aku sungguh bahagia karena sekarang bisa bersama untuk selamanya dengan pria yang berdiri di depanku ini. pria yang sungguh tampan dan yang selalu sabar denganku. Dan dia juga orang yang telah berhasil mencuri hati ku dengan kesabarannya itu. aku adalah wanita yang sangat beruntung karena bisa menikah dengan pria yang berdiri di depanku mengenakan jas putih. Jas putih itu sungguh cocok dengannya dan membuat wajahnya lebih tampan lagi. Kadang aku berpikir siapa pria yang aku nikahi ini? manusia apa malaikat? Wajahnya sungguh seperti wajah malaikat, sangat sangatlah tampan. aku menyesal karena dulu pernah menyia-nyiakan pria ini. Ga Eul ahh.. lihatlah sekarang Ga Eul.. eonnie sudah bersama pria yang kau suruh itu dan benar saja Ga Eul, dia adalah soulmate ku. Ga eul ahh.. eonnie berharap kau melihat ini ga eul di atas sana dan eonnie yakin di atas sana kau juga bahagia melihat eonnie sudah bersama pria yang eonnie cintai ini.

Kim So Eun Pov End

Jauh di atas sana, Ga eul tersenyum melihat orang-orang yang dia cintai akhirnya bersama lagi. Kakak yang dia sayangi dan pria yang dia cintai. Ga eul tersenyum lalu pergi dengan malaikat-malaikat lainnya ke tempat yang lebih terang lagi di atas sana.

Pengantin baru itu pun sekarang berada di rumah sang pria. Sang pria itu tersenyum melihat wanitanya yang sekarang resmi menjadi istrinya. Pria itu menggendong wanita itu ala bridal style dan membawanya kekamarnya di atas.

“bum ah.. kau pasti capek kalau menggendong aku sampai di atas sana, apalagi kan aku berat”
“hahaha asalkan tuan putriku tidak capek saja” kata kim bum lalu mencium bibir so eun sekilas yang masih berada di gendongannya.

Pasangan pengantin itu sampai di kamar. Perlahan kim bum menurunkan sang wanita ke ranjangnya lalu pria itu mulai menutup pintu.

“malam ini kita akan menghabiskan malam yang panjang dan melelahkan so eun ah” kata kim bum sambil tersenyum nakal ke so eun.
“haha ternyata penyakit genit mu tidak hilang”
“ne.. penyakit genit aku tidak hilang tapi aku cuma bersikap genit ke istriku saja”
“iya iya.. haha.. sini bum cium aku” kata so eun sambil memonyongkan bibirnya dan merayu kim bum.
“hahaha ini kamu yang pinta ya, jangan menyesal nantinya” kata kim bum yang langsung menciumi bibir istrinya dengan ganas.
Ciuman mereka semakin ganas dan ciuman kim bum mulai turun ke leher putih sang istri. Di bukanya resleting gaun pengantin so eun dan di rabanya punggung so eun yang mulus.

Mereka pun naik ke atas ranjang dan kim bum mulai melepaskan jasnya dan menciumi sang istri lagi.
Desahan demi desahan keluar dari bibir mungilnya so eun. dia menikmati semua perlakuan kim bum kepadanya. Kim bum yang mendengar desahan seksi so eun lebih bernafsu lagi untuk memasuki inti dari permainan mereka. Kim bum mulai melepaskan lagi benang-benang yang masih menyangkut di tubuh so eun dan melepaskan pakaian terakhir yang dikenakannya sendiri ( CD ny maksudnya).
Mereka melakukan pemanasan yang cukup lama sampai akhirnya mereka memasuki inti permainan mereka. Kim bum pun memasuki diri so eun dan Cuma desahan-desahan yang seksi yang keluar dari bibirnya so eun. mereka pun mencapai puncak klimaks mereka dan keduanya pun tidur tanpa melepaskan ikatan mereka.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Silau matahari memasuki kamar pengantin baru itu. so eun yang memang sudah bangun dari tadi Cuma memerhatikan wajah sang suami yang sedang tertidur lelap. Ide jail pun keluar dari otaknya so eun. di ambil nya peralatan make up dan jepit rambutnya.
Di pakai kan jepit rambut itu ke rambutnya kim bum dan mulai memakaikan lipstick yang merah menyala ke bibirnya kim bum. Karena merasa kurang puas dengan itu, so eun mulai memakaikan eye shadow yang hitam ke mata kim bum dan mengambil kamera untuk mengabadikan wajah kim bum yang telah selesai di make over.

Setelah mengambil fotonya kim bum pun so eun cepat-cepat bergegas mandi dan ke dapur karena takut kim bum terbangun dan membalas perbuatannya.
So eun pun menyiapkan sarapan untuk kim bum. Tidak berapa lama terdengar teriakan dari kim bum dan so eun yang mendengar teriakan dari kim bum Cuma tertawa terbahak-bahak di dapur sana.

“YA yeobo ahh.. bagaimana bisa kau membuat aku terlihat seperti banci begitu” kata kim bum yang sedikit kesal.
“mianhae bum ahh, aku bosan karena sudah bangun duluan dan karena lama menunggu kau bangun jadi nya aku agak bosan, dan karena bosan jadinya aku kerjain kamu deh.. hehehe”
“awas kamu nanti malam, aku kerjain balik baru tahu”
“yaa sudah.. kalau gitu aku tidak mau tidur bersama kau mala mini, aku akan tidur di kamar tamu saja” kata so eun yang pura-pura marah.
“hehe mianhae yeoba, jangan marah dong.. aku gak bisa tidur tanpa pelukan hangat dari istriku yang cantik nih” kata kim bum sambil memeluki so eun dari belakang.
“kalau kau tidak mau aku marah, kiss me.. kamu kan belum kasi aku morning kiss” kata so eun manja.
“kekeke dari dulu gak berubah sikap menggoda kamu itu tetapi aku menyukainya” kata kim bum yang langsung mencium bibirnya  so eun.

Ciuman yang lembut berubah menjadi kasar dan ciuman mereka terhenti ketika ada asap hitam yang keluar dari dapur mereka.
“kyaaaaaa.. ayamku” teriak so eun.
So eun pun yang tersadar masakannya gosong langsung berlari menuju dapur. Kim bum yang melihat Cuma tersenyum dan langsung mengikuti so eun ke dapur.

“gara-gara kamu tuh bum.. kalau kamu tidak turun tadikan aku tidak mungkin keruang tamu sama ka uterus ciuman disana, akibatnya ayam aku gosong deh”
“tidak salah kamu sayang? Tadi yang minta morning kiss kan kamu”
“iya.. aku yang minta morning kiss.. tapi kan aku gak minta kamu untuk cium aku lama-lama, jadi gimana dong? Ayamnya sudah gosong”
“kita makan di restaurant aja ya” ajak kim bum.
“aniyo.. pengantin baru itu seharusnya makan di rumah biar kelihatan lebih seperti pasangan suami istri.. hehehe bum ahh? Hari ini makan ini aja ya” kata so eun sambil memberikan ayam gosongnya itu.
“mwo? tapi bagaimana aku makannya?”
“hehehe kulit gosong ayamnya di kupas aja.. yang dalamnya kan masih bisa dimakan”  kata so eun sambil mengeluarkan senyum termanisnya.
“terus kamu makan apa?” tanya kim bum curiga.
“hehe kalau aku pesan KFC dong”
“MWO? awas kamu ya” kata kim bum yang langsung mengejar so eun.
So eun yang tahu kim bum mengejarnya pun terus berlari. Terjadilah saling kejar-mengejar di rumah pengantin baru itu dan happ akhirnya so eun tertangkap juga.
“akhirnya.. habislah kamu hari ini” kata kim bum.
“mwo? wekkks :P aku gak takut kok sama kamu” kata so eun sambil menjulurkan lidahnya.
“beneran tidak takut nih? Aku bakal minta sarapan dari kamu sekarang juga”
Kim bum pun mendekatkan wajahnya ke wajah so eun dan melumat bibirnya so eun. mereka pun bercinta lagi di pagi hari itu.

2 Bulan kemudian.

Huuuekks.. hueekkss..

Terdengar suara muntahan dari so eun.

“sayang.. kamu tidak apa-apa?” tanya kim bum khawatir.
“aku tidak apa ap.. hueekkkss” kata so eun yang masih muntah.
“ayo kita ke dokter sekarang ya” kata kim bum sambil membimbing sang istri ke tempat duduk.
“ne” kata so eun lemah.
“baiklah kalau gitu aku akan siap-siap dulu ya” kata kim bum.
Mereka pun pergi ke dokter dan sampai di ruangan dokter itu.
“selamat Ny.Kim anda sedang hamil 2 minggu” kata sang dokter sambil tersenyum.
“mwo ? istri aku hamil? Kalau gitu aku bakal jadi ayah dong? Aku bakal jadi ayah? Hahaha.. terima kasih dok.. terima kasih” kata kim bum yang saking senangnya sampai memeluk sang dokter. (disini dokternya cowok ya.. wkwk)
“eheemmm” kata sang dokter itu.
“hehe maaf dok.. aku terlalu senang” kata kim bum yang masih senyum-senyum gaje itu.

So eun yang melihat tingkah sang suami pun hanya tertawa.
Mereka habis dari rumah sakit pun langsung menuju toko peralatan bayi. Disana kim bum yang saking semangatnya memborong semua peralatan bayi disana.

“YA kim bum ah? Apa kau gila?” tanya so eun.
“waeyo? Aku hanya membeli barang untuk bayiku nanti, aku tidak mau bayiku nanti kekurangan barang” kata kim bum yang masih memilih peralatan bayi.
“tapi bum ahh.. aku ini baru hamil dan usia kandungan aku baru 2 minggu”
“ne.. aku tau.. kan sudah aku bilang kalau aku tidak mau bayiku nanti kekurangan barang atau sesuatu.. anak kim sang bum tidak boleh kekurangan barang” kata kim bum dengan mantap.
“hmm terserah kamu saja”

Perut so eun pun semakin besar setiap bulan dan kim bum pun mulai kerepotan karena ngidam so eun yang aneh-aneh. Sekarang kim bum sedang di ruang meetingnya bersama klien yang lain tapi tiba-tiba kim bum mendapat telepon dari sang istri.

“waeyo yeobo ah?” tanya kim bum lembut.
“aku ngidam lagi sayang..” kata so eun dari seberang telepon.
“hmm emangnya sekarang kamu ngidam apa so eun ah?”
“hehe aku mau dengar kamu nyanyi kim bum ah”
“mwo? tapi kan sekarang aku lagi meeting?” kata kim bum yang tidak percaya dengan omongan so eun.
“waeyo? Kamu tidak mau ya? Ya sudah.. baby sayang ahh.. appa kamu tidak menyanyai kamu tuh.. masa Cuma di suruh nyanyi aja tidak mau sih?”
“aniyo.. nanti pulang aku bakal nyanyi deh buat kamu”
“TIDAK MAUUUUU, aku maunya SEKARANG. TITIK”
“tapi ?”  kata kim bum.
“ya sudah.. aku matikan teleponnya sekarang”
“jangan jangan.. baiklah aku bakal nyanyi tapi lagu apa?”
“gitu donk.. hehehe.. lagu T-ARA bo peep bo peep” kata so eun.
“eheemm baiklah.. BO PEEP BO PEEP BO PEEP BO PEEP BO PEEP AWW.. BO PEEP BO PEEP~” nyanyi kim bum sambil menahan malunya.

Klien yang melihat kim bum Cuma bisa bengong dan ternganga mulutnya melihat sikap kim bum. Kim bum yang menahan malu Cuma bisa senyum terpaksa kepada kliennya.

Usia kandungan so eun sudah memasuki usia 9 bulan. Ketika di ruang tamu, so eun lagi tertawa sambil melihat kim bum yang memakai pakaian kelinci dan memakai bando kelinci sedang berjoget (hehe maklom so eunnya masih ngidam aneh-aneh ceritanya). Tiba-tiba saja perut so eun sakit banget, kim bum yang melihat so eun kesakitan pun panik.

“sayang tahan dulu ya sayang, aku akan ganti baju aku dlu”
“YAA PABBO.. aku ini akan segera melahirkan.. dan kau masih sempat mau ganti baju” ngomel so eun.
“sayang.. aku tidak mungkin pakai baju kelinci ini ngantar kamu kerumah sakit”
“ihh aku tidak tahan lagi bum.. sakittttt, kamu mau anak kita kenapa-kenapa?”
“oke oke.. aku akan ngantar kamu kerumah sakit sekarang”

Kim bum pun terpaksa mengenakan pakaian kelinci untuk mengantar so eun kerumah sakit. Ketika masuk kerumah sakit, semua orang disana tertawa melihat kim bum yang mengenakan pakaian kelinci itu.
Dan sampai di ruang persalinan. Kim bum pun setia menemani so eun yang sedang dalam proses persalinan. Dokter yang membantu persalinan so eun hanya dapat menahan tawa ketika melihat kim bum yang mengenakan pakaian kelinci.

“hiks hiks bum ahh.. sakit banget..”kata so eun.
“ne so eun.. ayo tarik nafas mu.. di buang pelan-pelann” kata kim bum.
So eun pun mulai mengikuti kim bum menarik nafas dan tidak lama so eun pun tertawa terbahak-bahak.
“YAA kim bum ah? Kamu kentut ya? Hahaha kelinci manis yang jorok” kata so eun.
“mianhae.. aku tidak tahan pas tadi lagi tahan nafasnya”kata kim bum.

So eun yang melihat wajah kim merah karena menahan malu pun tertawa lagi sampai suara dokter menghentikan suara ketawa so eun.
“nyonya.. anda sedang melahirkan.. aku harap anda bisa serius.. kalau tidak bayinya tidak akan keluar sampai besok kalau nyonya ketawa terus” kata sang dokter sambil menahan tawa juga.
AAAAAHHH SAKITTTTTTT dan oek oek.. terdengarlah tangisan sang bayi yang baru hadir ke dunia ini.

“bayi eomma cantik banget” senyum so eun ketika melihat wajah bayinya dan tidak berapa lama..
“awww dokter.. perut aku masih sakit dok” teriak so eun.
“nyonya.. sepertinya anda akan melahirkan lagi.. masih ada bayi didalam” kata sang dokter.
“tarik nafas ya” kata dokter lagi dan AAAAAAHHHHH teriakan yang lebih keras terdengar dari bibir so eun yang di susul tangisan seorang bayi lagi.

Suster pun membawa kedua bayi itu ke tempat so eun dan kim bum setelah bayi itu sudah selesai dibersihkan.

“selamat nyonya, anda melahirkan sepasang bayi kembar yang cantik, manis dan tampan seperti nyonya dan tuan” kata sang suster yang tertawa melihat kim bum yang masih mengenakan pakaian kelinci.

“ sepertinya bayi ceweknya mewarisi wajah ayahnya yang manis” kata sang suster tertawa lalu pergi.
So eun yang mendengar perkataan suster pun mulai tertawa lagi.
“hmm susternya nyebelin banget sih.. orang seganteng aku dibilang manis” kata kim bum dengan pedenya.
“aduhh.. obat kamu habis lagi ya bum? Hmm bagusan sekarang kamu beri nama untuk kedua bayi kita ini” kata so eun.
“ne..” kata kim bum
Kim bum pun tampak mikir nama yang cocok untuk kedua bayi nya.
“aku tahu.. bagaimana kalau kita beri nama So Yi Jeong aja untuk bayi laki-lakinya?”
“so yi jeong? Hmm sepertinya bagus.. hmm kim bum ahh? Aku mau beri nama Chu Ga Eul untuk bayi perempuan kita? Apakah boleh? “ tanya so eun hati-hati.
“hmm kenapa kau kasi nama adikmu untuk anak perempuan kita?” tanya kim bum.
“aku mau anak aku seperti adikku yang baik dan polos dan juga memiliki wajah yang cantik.. dan aku beri anakku nama chu ga eul juga untuk mengenang adikku yang sudah tiada.. jadi bolehkan?”tanya so eun.
“ne.. tentu saja so eun ahh.. kelak bayi perempuan kita akan memiliki hati yang baik seperti ga eul” kata kim bum sambil tersenyum.
“ kim bum ah.. ayo kita mengabadikan moment kita sekarang”kata so eun.
“mwo? tapi kan aku masih pakai baju kelinci?”
“tidak apa-apa.. ayolah.. bersama bayi-bayi kita” kata so eun sambil tersenyum.
“hmm baiklah” kata kim bum lemah.

Mereka pun mengabadikan foto itu.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“eomma? Kenapa ayah mengenakan pakaian itu?” tanya seorang gadis kecil berusia 5 tahun itu sambil menunjuk sebuah foto yang di ambil 5 tahun lalu di rumah sakit waktu persalinan so eun. “iya nih eomma? Kok appa pakai baju itu sih?” sambung anak cowo yang usianya sama dengan gadis kecil itu.
“haha appa mengenakan pakaian itu karena sayang kalian” kata so eun menjelaskan kepada anak-anaknya.
“mwo? kenapa ayah sayang tapi mengenakan pakaian itu? emang apa hubungannya eomma?” tanya bocah kecil itu lagi.
“ayah mengenakan pakaian itu supaya menghibur ibu dan supaya ibu tertawa, kalau ibu tertawakan kalian di dalam perut eomma juga bakal ikut tertawa” jawab so eun sambil tersenyum kepada anak-anaknya.
“ohh ternyata begitu ya? Apa sama seperti apa yang sekarang ayah lagi lakukan untuk adik didalam TV itu?” tanya gadis kecil itu lagi sambil menunjuk TV
“ne” jawab so eun sambil tersenyum dan mengelus perutnya yang sudah agak membesar dengan perasaan sayang.

So eun hanya tertawa melihat Acara Televisi sana yang menampilkan kim bum sedang menyanyi dan menari lagu Bo Peep milik T-Ara kesukaan so eun di acara Televisinya.
Setelah acara itu selesai pun kim bum pulang kerumah dan disambut oleh so eun dan, yi jeong dan ga eul kecil di pintu sana.

“yeee appa sudah pulang” kata Yi jeong kecil.
“appa sungguh luar biasa keren di acara televise itu” sambung ga eul kecil.
“benarkah ayah nampak keren disana?” tanya kim bum sambil menggendong kedua malaikat kecilnya.
“benar ayah” kata kedua anak kecil itu.
“dan ini semua karena ibumu dan demi adik yang sekarang berada di perut ibumu itu” kata kim bum sambil tersenyum. “ seharusnya kau memberi sebuah hadiah kepada suamimu ini yang rela masuk ke acara televise dan menyanyi dan menari lagu bo peep kesukaanmu itu. dan apa kata dunia seorang direktur terkenal menyanyi dan menari di acara televise seperti itu?” sambung kim bum.
“ne..” kata so eun sambil menciumi bibir kim bum.

Yi jeong kecil dan ga eul kecil yang melihat itu pun langsung menutup mata mereka dan, kim bum dan so eun yang melihat itu pun hanya tertawa.
Di rumah besar itu yang dulunya suram sekarang sudah berubah menjadi rumah yang di penuhi kehangatan oleh keluarga bahagia kim bum.


The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar