Laman

Selasa, 11 Juni 2013

Breaking dawn Part 4 (Versi bumsso)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking dawn Part 4 (Versi bumsso)
Genre: Romantic
cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hae ( Esme), So Seong Hoon (Carlisle).



“Belum-belum aku sudah rindu padamu”
“Aku tidak perlu pergi, aku bisa tetap disini….”
“hmmmmm”

Hening yang cukup panjang, hanya detak jantungku bertalu-talu, desah napas kami yang tersengal dan bisikan bibir kami yang bergerak dengan sinkron.
Terkadang aku sering melupakan kenyataan bahwa aku sedang berciuman dengan vampire. Bukan karena ia terkesan biasa-biasa saja atau mirip manusia. Sedetikpun aku tidak pernah melupakan bahwa aku mendekap seseorang yang lebih menyerupai malaikat daripada manusia, tapi karena dia member kesan seakan-akan bukan masalah menempelkan bibirnya di bibirku, wajahku, leherku. Dia mengaku sudah lama mampu mengatasi godaan yang dulu pernah ditimbulkan darahku terhadap dirinya (kim sang bum) bahwa bayangan kehilangan diriku telah membuat gairah kim bum untuk menghisap darahku lenyap sama sekali. Tapi aku tahu bau darahku masih membuatnya nyeri.

Aku membuka mata dan melihat matanya juga lagi menatap wajahku. Rasanya tidak masuk akal setiap kali ia memandangi aku seperti itu. sesaat tatapan kami bertemu, matanya yang keemasan begitu dalam hingga aku membayangkan dapat memandang hingga kedalam jiwanya. 
Walaupun kim bum seorang vampire tetapi dia memiliki jiwa yang paling indah. Dia membalas tatapanku seolah dia juga bisa melihat kedalam jiwaku dan juga seolah-olah dia menyukai apa yang dia lihat.

Tetapi dia tidak bisa melihat kedalam pikiranku seperti ia bisa melihat pemikiran orang lain. Entah mengapa bisa begitu, tidak ada yang tau, mungkin ada yang aneh dengan otakku karena bisa kebal dari hal-hal luar biasa makhluk immortal (hanya pikiran so eun yang kebal tapi tidak dengan tubuhnya yang masih bisa dipengaruhi oleh para vampire dengan kemampuan yang berbeda-beda dari kim bum).
Kutarik lagi wajah kim bum ke wajahku.

“kalau begitu jelas aku akan tetap berada disini (dikamar so eun)” gumam kim bum sejurus kemudian.
“tidak.. tidak,, inikan pesta bujanganmu. Kau harus pergi”

Meski mulutku berkata begitu tetapi jari-jari tanganku tetap meremas rambutnya dan tangan kiriku merengkuh punggungnya. Kedua tangannya yang dingin membelai wajahku.

“pesta bujangan dirancang untuk orang-orang sedih Karena akan meninggalkan masa lajangnya. Sedangkan aku justru bersemangat melepaskannya. Jadi sebenarnya tidak ada gunanya”
“benar” aku menghembuskan napas dikulit lehernya yang dingin.

Ini nyaris mirip dengan tempat bahagiaku. Ayahku sedang tidur nyenyak di kamarnya jadi praktis Cuma aku dan kim bum berduaan dikamarku. Kami bergelung di tempat tidurku yang kecil. Sebisa mungkin berpelukan erat walaupun badanku terhalang oleh selimut yang tebal yang aku lilitkan di tubuhku, tapi bagaimana bisa bermesraan kalau gigi-gigiku aja bergemeletukan karena dinginnya tubuh kim bum. Ayahku bakal curiga kalau aku menyalakan pemanas di bulan agustus atau di musim panas ini.

Setidaknya walaupun badan aku terbungkus rapat oleh selimut, kemeja kim bum tergeletak di lantai. Sampai sekarang aku masih saja takjub dengan betapa sempurnanya tubuh kim bum yang putih, dingin dan mulus seperti marmer. Kini tanganku membelai dadanya yang sekeras batu, mengelus permukaan perutnya yang datar, hanya mengagumi. Kim bum bergidik nyaris tak kentara, lalu kembali melumat bibirku. Napasnya yang wangi membelai wajahku.

Kim bum bergerak hendak menarik diri, itu respon otomatisnya setiap kali ia menganggap kami sudah melewati batas. Sebenarnya dia ingin melanjutkannya, hampir sepanjang hidupnya tetapi dia menolak semua kenikmatan fisik yang nantinya bakal membahayakanku.

Saudara-saudara kim bum pun datang dan dari bawah jendela dapat terdengar suara mereka yang sedang memanggil kim bum.
“pergilah”kataku

Dia pergi tapi sebelum dia pergi, dia mengecup keningku sebentar lalu mengambil pakaiannya dan turun kebawah lewat jendela kamarku. Aku pun tertidur setelah itu.

Hari H (hari pernikahan kim bum dengan so eun) pun tiba.
Sekarang aku sedang menata wajahku untuk secantik mungkin yang dibantu oleh ji yeon dan park shin hye.

“terima kasih so eun, kau tetap mempertahankan hubunganmu dengan kim bum saudaraku walaupun banyak melewati rintangan dan sampai saatnya sekarang ini tapi ingatlah ucapanku so eun, jangan pernah merubah tubuhmu yang hangat ini dulu menjadi seperti kami sebelum mendapatkan apa yang kau inginkan dari tubuhmu ini. ada baiknya dari tubuhmu itu seperti halnya yang tidak pernah dapat kami berikan dari tubuh kami yang sudah mengeras ini” kata ji yeon sambil menata rambutku.
“ne eonnie.. aku akan mendengarkan perkataanmu” kata aku.

Shin hye berjalan kearah lemari dan datang membawa gaun pengantinku. Aku memakai gaun pengantinku dan melihat pantulan wajahku sendiri di kaca yang besar.

“so eun? so eun?” panggil ibuku.
“oh ternyata kau disini nak” sambung ibuku.
“ne eomma” kataku sambil tersenyum kepada ibuku.
“ya ampun so eun, kau terlihat bergitu cantik, aku jadi ingin menangis”kata ibuku.
Shin hye mengeluarkan sapu tangan itu dan memberikannya kepada ibuku.
“gomawo” kata ibuku.
“lihatlah Charlie, anak kita sudah dewasa dan akan menikah, anakmu dan anakku” kata ibuku.
“iya.. anak kita” sambung ayahku.
ibuku mengeluarkan sebuah tusuk konde dari kotak dan memberikannya kepadaku.
"cuma ini yang dapat kami berikan kepadamu nak dan ada sebuah berlian didalamnya"kata ibuku.
"wow ini sungguh cantik bu, terima kasih" kata ku sambil memberikan tusuk kondenya kepada ji yeon. ji yeon pun menusukkannya di rambutku.


Aku pun sudah siap, ayahku menggandengku keluar ruangan dan dapat kulihat begitu banyak tamu yang hadir. Rumah kim bum yang awalnya sungguh rapi sekarang berubah menjadi tempat pesta yang sangat bagus. Kami mulai berjalan kearah kim bum dan aku merasa sedikit gugup tetapi karena senyuman kim bum kepadaku, rasa gugup ku sedikit menghilang.
Aku telah sampai di depan kim bum. Kami mengucapkan janji suci kami didepan tamu-tamu. Setelah selesai mengucapkan janji suci, kami pun berciuman hingga lupa dengan tamu-tamu di sekeliling kami. suara tepukan tangan para tamu pun mulai terdengar dan kami tersenyum.

1 komentar:

  1. ooohh suka banget scene yang ini..romantis..,apalagi pas janji suci nya.. so sweet.. ngebayangin bumsso kyak d twilight ekekeke.. like like..

    BalasHapus