Laman

Selasa, 11 Juni 2013

Breaking dawn Part 6 (Versi bumsso)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking dawn Part 6 (Versi bumsso)
Genre: Romantic
cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hae ( Esme), So Seong Hoon (Carlisle).



“kim bum maafkan aku sudah melakukan hal bodoh”
“tidak. Kamu tidak melakukan hal bodoh kok”
“astaga, gaunku?”tanyaku.
“kau terlihat baik-baik saja, tidak satupun sehelai rambut yang keluar dari tatanannya”kata kim bum sambil merangkulku.
“oke so eun.. sudah waktunya kalian pergi berbulan madu, kalian tidak mau ketinggalan pesawatnya kan? Ohh iya aku juga sudah menyiapkan semua barang yang kau butuhkan nanti so eun”kata shin hye yang tiba-tiba datang.
“baiklah shin hye.. terima kasih.. ini sungguh pernikahan yang terindah yang pernah ada”kataku sambil memeluk shin hye.

Ibuku dan kim tae hae (ibu kim bum) sudah menunggu dilantai atas. Mereka dengan cepat membantuku menanggalkan gaun pengantinku dan mengenakan gaun bulan madu berwarna biru tua pilihan shin hye. Aku bersyukur seseorang mencopoti jepit dari rambutku dan membiarkannyaa tergerai lepas ke punggung, ikal sehabis di kepang, menyelamatkanku dari akibat sakit kepala nantinya.

“aku akan melangsung meneleponmu eomma setelah aku tau dimana tempat bulan maduku” janjiku pada ibuku waktu aku memeluknya untuk berpamitan.

Aku tahu bulan madu rahasia ini mungkin membuatnya sinting karena ibuku membenci rahasia-rahasiaan kecuali dia diikut sertakan. Kim bum merahasiakan bulan madunya dariku.

Aku turun dari tangga dengan cepat karena aku tidak mau ketinggalan pesawat untuk bulan madu aku dengan kim bum nanti. Kim bum sudah menunggu aku dibawah dan pakaiannya juga sudah diganti, menjadi pakaian yang lebih santai.

Aku berpamitan dengan kedua orang tuaku dan keluarga baruku sekarang (keluarga kim bum).
Aku memeluk ibuku dan ayahku setelah itu kami pergi menggunakan mobil. Ketika mobil itu mau meluncur pergi semua tamu disana dan keluargaku melambaikan tangan kepada kami, aku dan kim bum Cuma tersenyum membalas lambaian mereka. Kim bum meremas tanganku

“aku cinta padamu” katanya.
“maka dari itu sekarang kita berada disini”kataku sambil menyandarkan kepalaku di lengannya.

Saat kami berbelok memasuki jalan tol yang gelap pekat dan kim bum menginjak pedak gas dalam-dalam, aku mendengar suara lain meningkahi derum suara mobil, berasal dari hutan belakang kami. kalau aku saja bisa mendengarnya, kim bum juga pasti bisa.tapi dia tidak mengatakan apa-apa sementara suara itu perlahan-laha menghilang.

“Houston?” tanyaku, mengangkat alis begitu kami tiba di gerbang keberangkatan di seattle.
“hanya transit sebentar” kim bum meyakinkan sambil nyengir.

Rasanya aku baru saja tertidur waktu dia membangunkanku. Aku masih sempoyongan karena mengantuk waktu kim bum menyeretku melintasi beberapa terminal, susah payah berusaha mengingat untuk membuka mata setiap kali selesai mengerjap. Butuh beberapa menit baru aku bisa sepenuhnya tersadar ketika kami berhenti didepan konter penerbangan internasional, check in untuk penerbangan berikutnya.

“Rio de janeiro?” tanyaku sedikit waswas.
“transit juga” kata kim bum.

Penerbangan menuju amerika selatan panjang tapi nyaman, di tempat duduk kelas 1 yang lebar dalam dekapan kim bum yang merangkulku. Aku tertidur pulas dan terbangun dalam kondisi bugar saat pesawat terbang mengitari bandara, cahaya matahari yang mulai terbenam menerobos memasuki jendela pesawat.
Kami tidak tinggal di bandara untuk menyambung untuk naik pesawat lain seperti dugaanku semula. Kami malah naik taksi menembus jalan-jalan kota rio yang gelap, hiruk-pikuk, dan ramai.

Karena tidak bisa memahami sepatah katapun instruksi yang diucapkan kim bum dalam bahasa portugis kepada supir taksi, aku hanya bisa menduga kami pergi untuk mencari hotel dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Aku dan kim bum setelah selesai istirahat, kami menggunakan kapal yang disewa kim bum untuk ke suatu tempat.

“kita akan kemana bum?”tanyaku.
“nanti kau juga akan tau” kata kim bum sambil tersenyum.

Kami pun sampai di sebuah pulau. Sungguh pulau yang sangat indah.

“inilah tempat bulan madu kita”kata kim bum.
“ne? ini sungguh pulau yang indah ah bum”
“iya.. pulau ini pulau pemberian Kim tae hae (ibu kim bum), nama pulau ini adalah pulau Kim”
“pulau kim?” tanyaku tidak percaya.
“haha iya.. pulau yang diberikan ayahku dan ibuku sebagai hadiah pernikahan kita, mereka juga sudah menyediakan sebuah rumah yang besar yang mungkin cukup untuk kita berdua dan ibuku juga sudah menyediakan pembersih (pembantu maksudnya) untuk rumah kita.” jelas kim bum.
“ayo kita masuk” ajak kim bum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar