Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Don't Leave Me Part 3 (Special Part Mianhae And Saranghae)
Genre: Sad, Romance
Cast: Kim Bum, Kim So Eun, Suzy, Seung Ho, Kim Ga Eul
Ga eul sudah keluar kelas dan sedang menungguku dip agar sekolahnya.
“anak eomma sudah pulang?”tanyaku.
“ne eomma, hari ini aku bisa menjawab pertanyaan dari guru
eomma dan aku mendapat nilai sempurna”
“benarkah? Wahh anak eomma pintar ya”
“hihi.. eomma, paman itu siapa?” tanya ga eul sambil
menunjuk seung ho.
“ohh itu adalah temannya eomma, untuk sekarang kita ikut
paman itu pulang ya”
“ne eomma”
Di perjalanan pulang, ga eul tertidur di jok belakang
mobilnya seung ho. Kami sudah sampai didepan rumahku.
“sudah sampai” kata seung ho.
“ne” jawabku.
“so eun tunggu sebentar” kata seung ho ketika aku ingin
keluar dari mobilnya.
“ada apa?”
“aku ingin berbicara sesuatu”
“apa?”tanyaku.
“apa kim bum benar-benar memperlakukan kau dengan baik? So eun
ahh.. maafkan aku karena dulu aku meninggalkanmu, aku tidak terima dengan
kenyataan itu, tapi so eun, asal kau tahu.. aku tidak pernah bisa melupakanmu
sampai saat ini, senyummu.. suaramu.. masih tersimpan baik di memoryku”kata
seung ho.
“aku tahu sekarang aku sudah mau bertunangan sama suzy tapi
asal kau tahu so eun ahh, kedudukanmu di hatiku tidak pernah bisa tergantikan,
aku selalu memikirkanmu, andaikan brengsek itu tidak memperkosamu.. mungkin
sekarang kau sudah menjadi milikku, aku tahu aku tidak pantas berbicara seperti
itu so eun tapi inilah isi perasaanku” sambung seung ho
Tiba-tiba saja seung ho mendekatkan wajahnya ke wajahku dan
aku hanya bisa memejamkan mataku. Cup.. bibir seung ho menempel di bibirku
selama beberapa menit dan akhirnya aku tersadar dengan apa yang aku lakukan. Aku
mendorong tubuh seung ho.
“maaf aku harus pergi”kata ku lalu turun dari mobilnya dan
menggendong ga eul untuk masuk kerumah.
Aku masuk kerumahku dan agak sedikit terkejut mendapati kim
bum sedang berdiri didepan pintu masuk.
“apa yang kau lakukan?”
“aniyo.. ada berkas yang ketinggalan dirumah dan aku harus
mengadakan meeting jadi aku memerlukan berkas itu” jelas kim bum sambil
tersenyum.
“baiklah, aku sedikit capek.. aku kekamar dulu”
>>>>>>>>
Kim bum sudah pulang dari kantor dan langsung memasuki
ruangan dirumahnya dan mendapati so eun sedang duduk dan bertelepon.
“so eun?” panggilku.
So eun agak sedikit terkejut dan langsung mematikan
teleponnya.
“kamu sudah pulang? Kok cepat banget?”
“ne.. aku hari ini pulang lebih awal, aku ingin mengajak kau
dengan ga eul untuk makan di restoran karena sudah lama kita tidak makan diluar”
“hmm, baiklah.. kalau gitu aku ganti bajuku dulu”
Ketika so eun masuk kekamar untuk mengganti baju, kim bum
mengambil HP so eun dan mengecek panggilan masuknya dan tertera nama seung ho
disana. Kim bum hanya bisa mengepalkan tangannya dan menaruh kembali HP so eun
ke sofa tempat so eun menyimpan HP itu tadi.
Kim bum menghabiskan waktunya mala mini bersama istri dengan
anaknya direstoran. So eun tampak biasa saja sambil melahap makanannya
sedangkan ga eul kecil memakan makanannya dengan lahapnya.
“so eun ahh, 1 minggu lagi ulang tahun pernikahan ke 6 kita,
apa kamu mau berliburan?”
“liburan? Terserah kamu aja deh”
“kalau gitu kita habiskan ulang tahun pernikahan kita untuk
jalan-jalan kejepang mau tidak?”
“boleh juga” jawab so eun dengan cuek.
>>>>>>>>>
Semakin hari so eun tampak lebih akrab dengan seung ho. Mereka
tampak sering keluar bareng atau makan direstoran berdua. Setiap malam so eun
selalu menghabiskan waktunya hanya untuk mengobrol atau bercerita dengan seung
ho melalui telepon.
Dan seperti sekarang ini, tampak so eun dan seung ho sedang
menghabiskan waktu mereka di mall berdua.
“so eun ahh.. besok aku mau membawa kau ketempat yang sangat
indah.. apa kau mau?”
“jinja? Aku mau.. tapi sepertinya tidak bisa.. Lusa aku
harus berangkat ke jepang untuk merayakan hari pernikahan dengan kim bum, besok
aku musti menyiap-nyiapkan pakaian aku dengan ga eul jadi sepertinya tidak bisa”
“aniyo.. Cuma sebentar saja.. pulangnya kan kau masih bisa
menyiapkan”
So eun tampak berpikir sebentar lalu..
“kalau begitu boleh deh” jawab so eun sambil tersenyum.
“benarkah, besok aku jemput kau pukul 6 malam ya”
“ne”
Mereka pun berjalan mengelilingi mall sambil bergandengan
tangan dan tidak sengaja hal tersebut dilihat oleh kim bum yang sedang membawa
ga eul jalan-jalan juga di mall.
>>>>>>>>>>>>
Keesokan harinya pukul 6.
So eun telah siap-siap menunggu kedatangan seung ho.
“yeobo.. kamu mau kemana?”tanya kim bum.
“aku ingin jalan-jalan sebentar dengan temanku.. mungkin jam
8 baru pulang”
“apa mau aku jemput?”tanya kim bum.
“aniyo.. teman aku bisa mengantar aku pulang nanti”
“baiklah.. so eun ahh?”
“mwo?” tanyaku.
Kim bum mendekatkan dirinya ke aku dan mendekatkan wajahnya
ke wajahku. Aku tampak bingung dengan apa yang kim bum lakukan ke aku tapi
sebelum bibir kami bertemu, aku langsung mendorong tubuh kim bum.
“kau? Apa yang mau kau lakukan hah?”tanyaku emosi.
“besok adalah hari ulang tahun pernikahan kita, kita sudah
menikah hampir 6 tahun tapi aku tidak pernah sekalipun menciummu, apa aku boleh
menciummu?” tanya kim bum.
Kelakuan kim bum hari ini sangat aneh jadi aku mengijinkan
dia untuk menciumku sebentar.
“hmm oke kalau begitu”
Kim bum lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku sampai bibir
kami bertemu. Ciuman penuh kasih sayang dan nyaman sekali rasanya. Aku terhanyut
didalam ciuman kim bum. Kim bum melepaskan ciuman kami lalu mencium keningku
sebentar.
“sebenarnya kemarin aku melihat apa yang kau lakukan” kata
kim bum.
“maksudnya?”tanyaku tidak mengerti.
“kemarin ketika mobilmu mogok, seung ho kan yang mengantarmu
pulang dan sebelum turun dari mobil, seung ho menciummu kan? Terus setiap kali
kau bilang keluar dengan teman, teman yang kau maksud juga seung ho kan? Dan teman
yang setiap malam menelepon kau juga dia bukan?” tanya kim bum.
Aku sangat terkejut dengan semua pertanyaan kim bum,
ternyata dia melihat semuanya dan tahu.
“ne” jawabku hati-hati karena aku takut kim bum akan emosi
kepadaku.
Tapi sangat bertolak belakang dengan apa yang aku pikirkan. Kim
bum malah mengelus rambutku.
“aku tidak menyalahkan kau dengan semua yang kau lakukan,
dalam hal ini sebenarnya aku yang salah, aku yang memaksa kau untuk mencintaiku
padahal aku tahu kau masih sangat mencintai seung ho, sekarang kalau kau mau
pergi keluar dengan seung ho maka pergilah.. “
“kim bum ahh?” tidak terasa air mata aku ingin menetes
keluar mendengar semua perkataan kim bum.
“biarlah kita memulai itu semua dari awal so eun ahh..
pergilah sekarang dan anggaplah itu sebagai pertemuan terakhir kalian, aku
harap kau ingin memulai semuanya lagi dari awal denganku.. ga eul membutuhkan
kita berdua so eun ahh”.
Setelah mendengar semua perkataan kim bum, aku sangat merasa
bersalah dengan kim bum dan ga eul. Aku bukan istri yang baik untuk kim bum dan
bukan ibu yang baik untuk ga eul.
“baik kim bum ahh.. aku akan mengatakan kepada seung ho agar
melupakan semua masa lalu kami dan aku mau memulai kehidupan baru ini denganmu”
kataku lalu memeluk kim bum.
>>>>>
Seung ho membawaku ke sebuah bukit. Pemandangan di bukit
sana sungguh indah.
“seung ho ahh, aku ingin mengatakan sesuatu”
“katakanalah so eun ah”.
“lupakan semua masa lalu kita, masa depan aku adalah bersama
kim bum.. bukan kau seung ho, aku mempunyai 1 anak yang sangat membutuhkan aku
dengan kim bum, masa depan kau adalah bersama suzy jadi tolong lupakan semuanya
dan anggaplah hari ini adalah pertemuan terakhir kita, mianhae seung ho”
jelasku.
“ne kau benar so eun ahh, maaf aku sudah mengganggu rumah
tangga kau dengan kim bum.. aku harus pergi dulu” kata seung ho.
Seung ho meninggalkan aku sendirian di bukit. Aku langsung
menelepon kim bum untuk menjemputku.
“halo.. bum ah. Tolong jemput aku di bukit blablabla *gak
tau namanya*”
“ne.. sebentar ya sayang.. tunggu aku disana 15 menit..
jangan kemana-mana”
“ne”
Lalu aku memutuskan sambungan teleponku dengan kim bum. Tiba-tiba
saja aku ada perasaan tidak enak, aku merasa ada sesuatu yang buruk akan datang
tapi aku tidak tahu dan aku berharap itu Cuma perasaan aku saja. Aku segera
menyingkirkan perasaan itu. tiba-tiba saja aku tidak ingin memutuskan sambungan
telepon aku dengan kim bum tadi. Aku ingin mendengar suara kim bum terus.
2 jam kemudian
Tapi kim bum belum juga datang. Perasaan aku semakin tidak
enak. Aku mencoba menelepon Hape kim bum beberapa kali tapi tidak diangkat.
Tiba-tiba ada telepon dari eommaku.
“annyeong.. ada apa eomma?”
“so eun ahh.. kim bum….” Eommaku tidak melanjutkan
kata-katanya.
“kim bum kenapa eomma?” tanyaku mulai panik.
“kim bum kecelakaan ketika mau menjemput kau so eun ahh..
kim bum.. kim bum meninggal so eun ahh”
“mwo? aniyo.. kim bum tidak mungkin meninggal eomma, barusan
aku menelepon kim bum eomma. Tidak mungkin” aku menangis histeris ketika
mendengar berita itu.
“sekarang kim bum sedang berada di rumah sakit.. segera
datang so eun ahh”
Aku memutuskan teleponku dengan eommaku dan langsung berlari
kerumah sakit tapi sialnya.. turun hujan lebat, aku tetap berlari karena aku
tidak menemukan satu taksi pun. Kepala ku tiba-tiba pusing dan pandanganku
menggelap. Aku pingsan.
>>>>>>>>>>
Aku terbangun dan mendapati diriku sedang berada dirumah
sakit ditemani oleh eommaku.
“eomma? Kenapa aku sudah berada disini?”
“tadi kamu pingsan.. sebelumnya eomma menyuruh supir untuk
ketempatmu dan mendapatimu sedang pingsan di tengah jalan jadi supir eomma
langsung membawa kau kerumah sakit ini”
Aku langsung teringat dengan perkataan eommaku di telepon
tadi.
“eomma.. dimana kim bum?”
“kim bum.. berada diruangan sebelah” jawab eommaku.
Aku langsung berlari diruangan sebelah. Aku melihat
seseorang terbaring dengan ditutupi oleh kain dirumah sakit itu. aku mencoba
memberanikan diri untuk membuka kain itu dan berharap orang itu bukan kim bum. Ketika
aku membuka kain itu, aku lihat wajah kim bum sudah pucat dan agak kaku, kim
bum sudah tidak bernyawa.
“kim bummm..”teriakku.
“kim bum.. kenapa kau tinggalkan aku kim bum? Kenapa? Bukannya
kau bilang ingin memulai kehidupan baru ini bersama aku bum ahh? Kenapa kau
tidak menepati janji mu bum? Tanyaku sambil menggoyang-goyangkan tubuh kim bum
yang sudah tidak bernyawa.
“bum ahh.. kenapa kau tinggalkan aku? Padahal aku baru saja
ingin merasakan cintamu yang tulus.. aku ingin setiap hari melihat wajahmu yang
tersenyum kepadaku.. kesabaran kau setiap menghadapi sikap tidak baikku
terhadap kau.. kumohon bum, jangan tinggalkan aku.. bagaimana dengan ga eul
kita? Dia membutuhkan sosok seorang ayah.. bum ahh cinta kau selama ini begitu
tulus kepadaku, tapi aku malah mengkhianati cintamu itu kepadaku bum.. maaf bum”
kataku sambil menangis.
Tiba-tiba aku kehilangan akal sehatku.. aku mengambil semua
obat yang berada di meja itu dan mau memakan habis semua obat itu. aku ingin
menyusul kim bum di sana dan bersama kim bum.
Tapi eommaku masuk dan mencegah ku untuk memakan semua obat
itu.
“so eun? sadarlah nak.. jangan lakukan hal bodoh itu.. ga
eul sudah kehilangan seorang ayah, apa kau mau ga eul kehilangan seorang ibu
juga hah?” tanya ibuku.
“maafkan aku eomma.. aku tidak tahu harus ngapain. Aku baru
saja mencintai kim bum tapi kenapa eomma, kenapa kim bum harus meninggalkan aku
seperti ini hah?”
“eomma?” teriak ga eul.
“ga eul ahh? Kau tidak apa ga eul?” tanyaku.
“ne eomma.. eomma.. hiks hiks.. appa sudah meninggalkan kita
eomma.. tadi appa sebelum menjemput eomma dia menyuruhku untuk menunggu dirumah
karna sudah gelap.. appa sudah meninggalkan kita eomma” kata ga eul sambil
menangis.
Aku hanya bisa menangis sambil memeluk ga eul. Sekarang sudah
tidak ada yang mencintai aku lagi seperti kim bum mencintai aku. Hanya ga eul
saja yang aku punya sekarang. Aku menangis memeluk ga eul dan melihat mayat
orang yang aku cintai terbaring diranjang rumah sakit ini. aku berjanji tidak
akan pernah menghianati cinta yang kau beri lagi kepadaku bum. Sekarang keinginan
aku hanya membesarkan ga eul dan menunggu Tuhan memanggilku jadi aku bisa
bersamamu kembali di alam sana.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar