Laman

Kamis, 15 Agustus 2013

Breaking Dawn Part 14 (Versi Bumsso)

Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: Breaking dawn Part 14 (Versi bumsso)
Genre: Romantic

cast:
Kim Bum ( Edward Cullen ), Kim so eun ( Bella Swan), Lee SungMin ( Jacob), Park Shin Hye (Alice), Jang Geun Suk ( Jasper), Ji Yeon ( Rosalie), Seung Ho ( Emmett), Kim Tae Hee ( Esme), So Seung Hoon (Carlisle).



Aku tahu aku takkan sampai dikamar mandi tepat waktu jadi aku berlari ke bak cuci piring didapur. Lagi-lagi kim bum memegangi rambutkku.


“mungkin sebaiknya kita kembali ke rio dan memeriksa ke dokter” saran kim bum.


Aku menggeleng dan beranjak menuju lorong. Dokter berarti suntik. “aku akan baik-baik saja setelah menggosok gigi”
Setelah mulutku lebih enak, aku membongkar tas mencari kotak P3K yang dikemas shin hye untukku, penuh barang-barang kebutuhan manusia seperti plester, obat penghilang rasa sakit dan yang kucari sekarang pepto bismol. Mungkin aku bisa mengobati perutku dan menenangkan kim bum.


Tapi sebelum menemukan pepto, aku menemukan benda lain yang dikemas shin hye untukku. Kuambil kotak biru kecil itu dan kupandangi lama sekali, melupakan hal yang lain. Lalu aku mulai berhitung didalam hati. Satu kali, dua kali lagi.


Ketukan dipintu mengagetkanku, kotak kecil itu terjatuh kembali didalam koper.
“kau baik-baik saja?” tanya kim bum dari balik pintu. “kau muntah lagi ya?”
“ya dan tidak” jawabku, tapi suaraku terdengar tercekik.
“so eun? boleh aku masuk sekarang?” nadanya khawatir.
“ne”


Kim bum masuk dan mengamati posisiku, duduk bersila dilantai dekat koper.
“ada apa?”tanya kim bum.
“sudah berapa hari kita menikah?” bisikku.
“tujuh belas” jawab kim bum otomatis. “ so eun ada apa?”


Aku menghitung lagi dalam hati. Aku mengacungkan jari padanya, menyuruhnya menunggu, dan menghitung sendiri tanpa suara. Ternyata aku salah menghitung hari. Ternyata kami sudah berada lebih lama disini.


“so eun?” bisik kim bum kalut.
Aku mencoba menelan ludah. Sia-sia. Maka aku pun merogoh kedalam tas sampai menemukan kotak itu tanpa suara.
Kim bum memandangiku bingung. “apa?maksudmu sakitmu sekarang karena sindrom pramenstruasi?”
“bukan”jawabku dengan suara tercekik. “bukan bum, maksudku adalah menstruasiku terlambat 5 hari”


Ekspresi kim bum tidak berubah. seolah-olah aku tidak berbicara sama sekali.
“kurasa aku bukan keracunan makanan”imbuhku.


Kim bum tidak merespon. Dia sudah berubah menjadi patung.
“mimpi-mimpi itu” gumamku pada diri sendiri dengan suara datar. “tidur terus, menangis, makan banyak sekali, ohh Tuhan…”
Tatapan kim bum mengeras, seakan-akan dia tidak bisa melihatku lagi.
Reflek tidak sengaja tanganku terjatuh keperutku.
“ohh”pekikku.


Aku langsung berdiri melepaskan diri dari pegangan tangan kim bum yang membeku. Aku masih mengenakan celana dan kamisol sutra yang kupakai tidur kemarin. Kusingkapkan kamisol biru itu dan kupandangi perutku.


“mustahil” bisikku.
Aku tidak punya pengalaman sama sekali dengan kehamilan atau bayi atau apapun yang berkaitan dengan itu. tapi aku bukan idiot, aku sudah cukup sering menonton film dan acara televise untuk mengetahui bahwa orang hamil tidak seperti ini. haidku baru terlambat 5 hari. Kalau aku memang hamil, tubuhku pasti belum mengenali fakta itu. aku belum akan mual-mual di pagi hari. Pola makan dan tidurku juga pasti belum berubah.


Dan yang terpenting pasti belum ada gundukan yang meski kecil tapi terlihat jelas, mencuat diantara kedua pinggulku.
Aku mengamati dari segala sudut, seolah gundukan itu akan hilang sendiri. Kularikan jari-jariku di gundukan itu, terkejut menyadari begitu kerasnya gundukan itu dibawah kulitku.
“mustahil”kataku lagi karena ada atau tidak ada gundukan yang pastinya aku tidak mungkin hamil. Satu-satunya yang pernah melakukan hubungan seks denganku hanya vampire, jadi tidak mungkin terjadi kehamilan.


Vampire yang masih membeku dilantai tanpa ada tanda-tanda dia akan bergerak.


Kalau begitu pasti ada penjelasan lain. Ada yang tidak beres dengan diriku. Penyakit korea aneh yang gejala-gejalanya mirip kehamilan, tapi lebih cepat.



TBC..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar