Author: Chintami (Mediyanti Christin)
Judul: I Always Beside You Part 4
Genre: Sad, Romance
Cast: Kim Bum, Kim So Eun
Keesokannya..
Aku terbangun tapi sudah tidak menemukan kim bum di tempat
tidur. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Baju yang semalam kuberikan kepada kim bum
terlipat rapi disamping tempat tidurku. Apakah dia sudah mandi terus sekarang
berada di dapur? Aku pergi kedapur tapi tidak menemukan sosok dirinya. Apakah pagi-pagi
begini dia sudah pergi bekerja. Aku meraih ponselku dan mencoba menghubunginya
tapi tidak aktif. Apakah semalam aku Cuma bermimpi? Tidak.. semalam itu nyata,
aku tertidur didalam pelukan kim bum dan kim bum menyanyikan aku sebuah lagu
sebelum tidur. Mungkin aku akan menunggu dia pulang dari kerja saja.
Aku memasak sayur kesukaan kim bum semua. Aku mau memberikan
surprise untuk dia.
Jam 6 malam
Tapi dia masih belum pulang. Tidak biasanya. Kalau sekarang
dia masih berada disini atau tidak jadi kerja diluar kota seharusnya jam segini
dia sudah pulang.
Tapi bukannya semalam dia pulang untuk aku, maksudnya dia
tidak jadi mengurus proyek appa diluar kota?.
Aku masih setia menunggu kepulangan suamiku. Sekarang sudah
pukul 12 malam tapi suamiku masih belum pulang dan aku dengan setianya masih
menunggu kim bum pulang. Aku terduduk di sofa sambil terus memegang ponselku,
berharap dapat telepon dari kim bum atau dapat pesan dari dirinya.
Ting Tong..
Bunyi bel rumahku. Itu pasti dia..
Aku langsung berlari untuk membukakan pintu tapi sebelumnya
aku bertanya dulu siapa yang berada diluar sana. Ketika suara seseorang yang
selalu kudengar menjawab pertanyaanku, segera kubuka pintu buat dia.
“bum ahh.. kenapa kau baru pulang sekarang?” tanyaku.
“mianhae sayang.. hari ini begitu banyak tugas dari kantor”
Aku menarik tangan kim bum untuk masuk kedalam rumah dan
sama seperti kemarin, tangan kim bum sungguh sangat dingin. Aku mengajak kim
bum untuk duduk diruang makan.
“bum ahh.. tanganmu sama seperti semalam, sangat dingin bum”
kataku khawatir.
“aku tidak apa-apa”
“sini aku hangatkan tanganmu bum” kataku lalu aku mulai
menggosok-gosok tangan suamiku dengan tanganku berharap tangan itu akan menjadi
hangat tapi tangan kim bum tetap dingin.
“gomawo istriku.. tapi aku tidak apa-apa” kata kim bum lalu
meraih wajahku dan mengecup bibirku pelan.
“aku memasakkan makanan kesukaanmu bum tapi sepertinya sudah
dingin, aku akan masak ulang untukmu”
“tidak usah.. aku ingin makan yang ini saja” kata kim bum.
“nanti kamu sakit perut bum ahh”
“asal itu masakanmu, itu tidak akan pernah menyakitiku,
karena aku yakin istriku memasak itu dengan penuh cinta”
Aku berdiri lalu memeluk suamiku sambil mengelus wajah
suamiku sebentar. Aku lalu mengambilkan piring dan sendok untuk suamiku.
Suamiku makan masakanku dengan lahapnya seperti orang yang 3
hari tidak makan. Aku tiba-tiba ingin menangis ketika melihat wajah orang yang
kucintai ini. wajahnya sangat pucat dan tangannya sangat dingin.
“bum ahh.. makanlah pelah-pelan, nanti kamu tersedak bum”
“masakanmu terlalu enak sayang, aku takut nanti aku tidak
dapat memakan masakanmu lagi”
“apa maksudmu bum” tanyaku bingung.
“aku takut suatu saat nanti ketika aku pergi sangat jauh,
aku tidak dapat makan masakanmu lagi”
“kau setiap hari akan makan masakanku bum”
Kim bum melihat wajahku lalu mengusap air mataku yang jatuh
ke pipiku.
“bum ahh.. kenapa wajahmu pucat bum? Kau pasti banyak
bekerja sampai seperti ini, besok kamu istirahat aja ya bum, aku bakal bilang
ke appa agar untuk sementara waktu kau tidak perlu bekerja”
“tidak perlu sayang.. bekerja adalah kewajibanku, lagian aku
tidak apa-apa”
Setelah selesai makan kami kembali kekamar kami.
“mungkin mulai sekarang sampai 1 bulan kedepannya, aku
setiap hari akan pulang jam 12 dan pagi-pagi sekali sudah harus pergi”
“waeyo bum?”
“pekerjaan dikantor semakin banyak jadi aku harus lebih
ekstra bekerja sayang”
Ketika mendengar itu aku hanya dapat memeluk suamiku. Aku melepas
1 per 1 kancing kemeja yang dikenakan oleh suamiku. Kim bum mendekatkan
wajahnya ke wajahku.
Aku tidak dapat menahan air mataku, air mataku jatuh begitu
saja..
Kim bum juga melepaskan pakaianku lalu membaringkanku ke
tempat tidur.
“aku ingin selamanya bersamamu so eun” kata kim bum lalu
mencium keningku, hidungku dan turun ke bibirku.
“aku berharap di kehidupan mendatang, aku dapat menjadi
suamimu lagi” sambung kim bum di sela-sela ciuman kami.
Ciuman kim bum turun keleherku dan semakin turun sampai ke
dadaku. Aku terus mengelus rambut kim bum. Sekarang tubuh kami berdua sama-sama
naked, dan kim bum mulai memasuki dirinya ke diriku.
Aku berbaring di pelukan kim bum dengan dibaluti selimut
putih yang menutupi tubuh polos aku dan kim bum.
“kim bum ahh, aku sangat mencintaimu, aku berharap kita
dapat berpelukan seperti sekarang ini sampai kita tua nanti bum, kau akan terus
bersamaku, aku tidak peduli apapun yang terjadi nantinya, jangan pernah kau
tinggalkan aku bum”
“aku berjanji aku tidak akan meninggalkanmu sso, I always
beside you”
“kalau misalnya nanti ada sesuatu yang terjadi padamu, aku
akan ikut bersamamu bum”
Kim bum yang tau arti dari maksud perkataanku tadi lalu
melihatku. Di pegangnya kedua tanganku ini dengant tangannya yang dingin.
“jangan pernah berkata seperti itu sso, jika kelak terjadi
sesuatu kepadaku, jangan pernah melakukan hal bodoh, selalu ingatlah
perkataanku kalau aku bakal selalu berada disampingmu walau nantinya kau tidak
dapat melihatku lagi”
Entah mengapa aku ingin menangis lagi mendengar perkataan
kim bum. Aku memeluk kim bum dan mempererat pelukanku kepada kim bum, seolah
tidak ingin melepaskannya.
TBC....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar